Indef Sebut Konsumsi Masyarakat Membaik Meski Tak Signifikan
Merdeka.com - Wakil Direktur Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menyebutkan sejumlah indikator ekonomi telah menunjukkan peningkatan, meski belum pulih seperti sebelum ada pandemi. Salah satunya peningkatan konsumsi.
"Artinya ada beberapa yang pemulihannya itu sedikit membaik dari level terburuknya yang ada di posisi April-Mei sedikit membaik. Tapi kalau dibilang sudah pulih seperti awal awal tahun juga belum begitu," kata dia dalam Webinar Indef - Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021, Rabu (18/11).
Dalam Indeks Konsumen Indonesia (Ikon) yang dilakukan oleh Indef, menunjukkan ada perbaikan sisi konsumsi, meski tidak signifikan. Sementara ada beberapa sektor lain yang masih harus berjuang.
"Kalau kita itu dari berbagai macam sosial media yang di Twitter itu sebagian besar ya yang sifatnya hiburan begitu ada peningkatan yang konsumsinya, seperti Netflix. Kemudian belanja makanan yang instan, itu sebagian besar juga ada peningkatan. Kopi kekinian, yang mungkin teman-teman milenial walaupun tidak ngumpul bareng, tapi konsumsi berharap ini juga ada peningkatan," jelas dia.
Secara rinci, layanan hiburan berbayar mengalami kenaikan 25,3 pesen, belanja bahan makanan 21,0 persen, internet 8,13 persen. Lalu kopi kekinian 2,9 persen, jasa ekspedisi 2,4 persen, dan liburan sebesar 2,0 persen.
Namun demikian, sektor yang mengalami kenaikan ini bukanlah core di dalam pertumbuhan ekonomi. Sebab, core yang dimaksudkan dalam pertumbuhan ekonomi adalah industri dan perdagangan yang masih terpuruk.
Sementara sejumlah sektor yang mengalami kenaikan ini kebanyakan berupa sektor jasa. "Kita belum bisa menghasilkan sebuah angka pertumbuhan yang cukup optimis. Kira-kira begitu dari sisi konsumsi," tandas Eko.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaEkonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaData BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnya