Empat perusahaan asal Hong Kong niat ekspansi usaha ke Indonesia
Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani menyebut, sebanyak empat perusahaan asal Hong Kong berencana melakukan ekspansi usaha ke Indonesia.
Keempat perusahaan tersebut masing-masing bergerak di bidang mesin untuk manufaktur, tekstil, properti dan infrastruktur.
"Kami akan menjalin komunikasi lebih lanjut dengan para pimpinan perusahaan tersebut untuk memfasilitasi rencana investasi mereka ke Indonesia. Beberapa hal yang akan kami dalami terkait dengan rencana investasi maupun informasi lengkap tentang aturan-aturan terkait dengan sektor usaha yang akan dimasuki," ujar Franky dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (19/5).
Rencana ekspansi empat perusahaan ini disampaikan pada Franky di acara forum bisnis di kantor KJRI Hong Kong. Forum bisnis tersebut merupakan kerjasama BKPM, KJRI Hong Kong dan UOB Bank.
Di hadapan para investor, Franky menyampaikan rencana pembangunan Infrastruktur hingga 2019, antara lain 15 bandara baru, 163 pelabuhan baru, 35 GW pembangkit listrik, 2.024 mil rel KA dan 621 mil jalan tol.
Franky juga memaparkan reformasi pelayanan investasi yang telah dilakukan BKPM yaitu kemudahan layanan perizinan di PTSP Pusat, layanan izin investasi 3 jam dan terbaru Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK).
BKPM sendiri menempatkan Hong Kong sebagai salah satu wilayah fokus pemasaran investasi. Menurut Franky, Hong Kong merupakan hub bagi perusahaan untuk masuk di pasar Asia Timur, khususnya China.
"Upaya meyakinkan investor di Hong Kong tentang perbaikan iklim investasi di Indonesia cukup penting dilakukan. Kami berkoordinasi dengan KJRI Hong Kong untuk melakukan pemasaran investasi di Hong Kong," jelasnya.
Konsul Jenderal RI di Hongkong dan Makau, Chalief Akbar menyambut baik kegiatan pemasaran investasi yang diselenggarakan di Hong Kong. Menurutnya, di masa mendatang kegiatan pemasaran investasi perlu intensif dilakukan mengingat besarnya potensi Hong Kong sebagai sumber investasi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Bertemu Pengusaha dan Investor di Vietnam, Ini Dampak bagi Indonesia
Jokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca SelengkapnyaKisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam
Jokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaKisah Buruh Plastik yang Kini Sukses jadi Konglomerat di Hongkong
Bekas buruh pabrik plastik yang sukses merangkak menjadi orang terkaya di Hongkong.
Baca SelengkapnyaLKPP Bertekad Sejahterakan UMKK Jateng Lewat e-Katalog
Kepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.
Baca SelengkapnyaPejabat KKP Dituduh Terima Suap dari Perusahaan Jerman, Begini Respons Menteri Trenggono
Perusahaan asal Jerman dikabarkan menyuap pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan pada periode 2014-2018.
Baca SelengkapnyaCara Kementerian PUPR Menyiapkan Pemimpin Masa Depan
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya dari Kementerian PUPR meningkatkan kapasitas SDM.
Baca SelengkapnyaJokowi Paparkan Potensi Investasi IKN di Depan Pengusaha-Pengusaha Brunei Darussalam
Jokowi juga akan menghadiri resepsi pernikahan Pangeran Mateen di Brunei Darussalam
Baca Selengkapnya