Cerita Pengusaha Usia 20 Tahun Mampu Raup Rp500 Juta/Bulan Saat di Tengah Pandemi
Merdeka.com - Sebuah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memproduksi alas kaki seperti sandal dan sepatu bernama Alope yang resmi didirikan saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Saat ini bisnis tersebut berhasil meraup omzet hingga Rp500 juta per bulan.
"Alope yang resmi didirikan pertengahan 2020 sebenarnya sudah saya geluti sejak 2018 saat sistem cash on delivery atau COD mulai marak," kata Owner Alope, Muhammad Firman Faiki (20), seperti dikutip dari Antara dalam sebuah seminar daring bertema brand lokal, Jumat (25/6).
Firman mengatakan saat ini produksinya hanya untuk produk alas kaki pria saja. Dia menjelaskan nama Alope diambil dari nama seorang Dewa Yunani yang digambarkan sebagai pembawa kesuburan dengan harapan brandnya tersebut dapat terus tumbuh subur dalam kesuksesan.
Alope konsisten mengeluarkan produk dengan desain baru setiap bulan dengan omzet mencapai Rp350 juta sampai Rp500 juta per bulan. Produk-produknya merupakan hasil produksi sendiri yang dikerjakan 20 karyawan.
Ada pula dropshipper dan distributor yang membeli barang dalam jumlah besar. "Saat ini jumlah karyawan ada 20, sedangkan reseller ada 100 sekian di seluruh Indonesia," katanya.
Sandal pria menjadi produk yang selalu best seller, yang diproduksi sebanyak 10.000 pasang per bulan. Merek alas kaki asal Mojokerto, Jawa Timur, ini juga mampu memproduksi hingga 5.000 pasang sepatu per bulan.
Keunggulan alas kaki Alope, kata Firman, terletak di kualitas dan modelnya yang simpel dan elegan. Sandal Alope dikenal dengan kombinasi warna yang unik, yang membuat produknya selalu diburu pelanggan.
Tak Luput Terdampak Pandemi
Berbicara soal kualitas, Firman mengatakan alas kaki Alope menggunakan bahan kulit dan sol Thermoplastic rubber (TPR). Menurut dia, jenis sol ini mampu mengatasi slip di jalanan licin, juga empuk dan nyaman dipakai.
"Kami dapat dari impor dan lokal. Kadang kalau impor lagi susah, kami pakai yang lokal. Impor biasanya dari China," katanya.
Harga yang ditawarkan mulai dari Rp40.000 hingga Rp55.000 untuk sandal, sementara harga sepatu berkisar di Rp70.000 hingga Rp85.000.
Firman menuturkan dalam jangka panjang Alope berencana memproduksi tas dan jam tangan dan modelnya masih dikhususkan untuk pria.
Menurutnya, Alope sempat terkena dampak pandemi dengan menurunnya penjualan. Saat itu, dia bahkan harus memotong gaji karyawan meski tidak ada yang dirumahkan.
"Untuk menjaga kestabilan, di awal beban produksi besar tapi pendapatan menurun, akhirnya karyawan dipotong gaji tapi tidak ada pengurangan," katanya.
Saat itu, Firman berstrategi memasarkan produk alas kaki impor dari China yang membantu mendongkrak penjualan Alope dan kembali bangkit dan bahkan bisa merekrut karyawan baru.
Firman mengaku yakin bisnis fesyen memiliki masa depan yang cerah, terlebih jika pemerintah turut andil. "Kemarin ada isu produk China akan masuk ke Indonesia, dari fesyen. Saya juga agak gugup di sini, berat banget," katanya.
Akan tetapi, pemerintah kemudian menggaungkan penguatan sektor UMKM yang dianggapnya sebagai kesempatan bagi pengusaha untuk semangat mengembangkan bisnis.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beni memberanikan diri memproduksi kembali brand pribadi mereka, yaitu Boloni yang sebelumnya sudah ada.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaSempat hidup di jalanan, kini pria ini mampu bangkit dari keterpurukan dan berhasil membangun usaha sablon.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaUsaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaPemuda 30 tahun ini sempat merasakan jatuh bangun saat membangun usaha ternak ayam kampung ini.
Baca SelengkapnyaKerja keras sangat dibutuhkan seseorang untuk menjadi sukses.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca Selengkapnya