Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Lippo: Indonesia akan Banjir Kendaraan Listrik 3 Tahun ke Depan

Bos Lippo: Indonesia akan Banjir Kendaraan Listrik 3 Tahun ke Depan Mobil listrik. ©2013 merdeka.com/idris rusadi putra

Merdeka.com - Pendiri Lippo Group Mochtar Riady memprediksi, keberadaan kendaraan listrik dalam bentuk mobil dan motor akan membanjiri Indonesia dalam waktu 3 tahun ke depan. Dia meminta perusahaan yang banyak memproduksi baterai untuk cepat beradaptasi dengan zaman, di mana nanti baterai akan banyak dipakai untuk kendaraan listrik.

"Dia bilang itu masih lama. Saya bilang tidak, sepeda motor dan mobil listrik 3 tahun akan banjir di sini. Harus ubah teknologi baterai, kalau tidak pabrik dia akan tutup," tegas dia di Jakarta, Kamis (28/11).

"Kita tidak akan cerita lagi sepeda motor bensin. 30 tahun lagi, kita cerita tentang motor listrik, mobil listrik. Mobil listrik ini semua adalah tergantung pada baterai," dia menambahkan.

Dia pun mengatakan, teknologi baterai bakal banyak menggunakan bahan berbasis grafit. Bahan tersebut jika digabung dengan molekul karbon disebutnya akan memiliki tenaga lebih besar, meski berukuran lebih kecil dan tipis.

"Dengan satu kali charge, baterai dengan bahan ini cuman butuh waktu 10 menit untuk bisa penuh. Itu bisa digunakan jalan sampai 1.000 km," jelas dia.

Oleh karenanya, Mochtar Riady mengajak produsen baterai di Tanah Air untuk gencar berinovasi membuat baterai kendaraan listrik, sehingga produk tersebut bisa diperdagangkan di pasar global.

"Bagaimana memakaikan teknologi ini untuk promosi ke internasional, ini adalah tugas kita. Gunakan teknologi supaya barang Indonesia bisa dijual di seluruh dunia. Itu yang kita kejar," imbuh dia.

Indonesia Jadi Hub Industri Mobil Listrik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Indonesia mampu memproduksi baterai litium sendiri. Dengan demikian, nantinya Indonesia bisa menjadi hub besar industri mobil listrik.

"Kita ingin dalam 2 sampai 3 tahun turunan nikel bisa ke litium baterai ini strategi bisnis negara sedang kita rancang agar Indonesia bisa jadi hub besar bagi industri mobil elektrik," ujarnya di Kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (28/11).

Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia merupakan negara kaya yang punya bahan baku sumber daya alam melimpah. Setidaknya hingga kini Indonesia memiliki nikel, kobalt dan mangan untuk dapat diolah.

"Arahnya ke sana karena kita punya nikel, kobalt, mangan dan bahan baku lain yang bisa dipakai oleh industri dalam membangun lithium baterai dan Indonesia punya cadangan nikel terbesar nomor 1 di dunia," jelas Presiden Jokowi.

Kirim Menteri Studi Banding ke Negara Maju

Untuk mewujudkan ambisi tersebut, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, sudah mengirim beberapa menteri ke negara maju untuk belajar pengembangan litium. Beberapa negara yang dituju adalah Jerman dan Jepang.

"Strategi ini kita harus pakai untuk membangun industri mobil listrik, kita sudah kirim menteri mendekati industri-industri, besar mobil di Jepang, Jerman dalam rangka kita kembangkan litium," tandasnya.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gebrakan MG Indonesia 2024:  Punya Bos Baru dan Lokalisasi Model Mobil Listrik

Gebrakan MG Indonesia 2024: Punya Bos Baru dan Lokalisasi Model Mobil Listrik

MG Motor Indonesia mengawali 2024 dengan berani: punya bos baru dan dua mobil listriknya dirakit lokal.

Baca Selengkapnya
Menhub Budi Bongkar Biang Kerok Mobil Listrik Tak Laku di Indonesia: Baterainya Mahal

Menhub Budi Bongkar Biang Kerok Mobil Listrik Tak Laku di Indonesia: Baterainya Mahal

Pemerintah cari cara agar penjualan kendaraan listrik meningkat.

Baca Selengkapnya
Mobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas

Mobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas

Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Meski Ada LFP, Menteri ESDM Yakin Nikel Masih Dibutuhkan untuk Mobil Listrik

Meski Ada LFP, Menteri ESDM Yakin Nikel Masih Dibutuhkan untuk Mobil Listrik

Arifin juga angkat suara terkait wacana Kementerian Perindustrian yang akan membatasi penggunaan kendaraan listrik yang menggunakan baterai berbasis LFP.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Baterai Mobil Listrik Jenis Nikel dan Lithium saat Ditusuk Benda Tajam, Hasilnya Mengejutkan

Perbedaan Baterai Mobil Listrik Jenis Nikel dan Lithium saat Ditusuk Benda Tajam, Hasilnya Mengejutkan

Ada perbedaan yang mencolok pada dua jenis baterai mobil listrik terkait keamanannya.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan

Sejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan

PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.

Baca Selengkapnya
Luhut Minta Subsidi Motor Listri Rp7 Juta Segera Cair: Kalau Terlalu Lama Jadi Repot

Luhut Minta Subsidi Motor Listri Rp7 Juta Segera Cair: Kalau Terlalu Lama Jadi Repot

Hal ini untuk menarik minat masyarakat untuk beralih ke motor listrik.

Baca Selengkapnya
Baterai Ukuran Mini ini Disebut Mampu Bertahan hingga 50 Tahun, Bahan Dasarnya dari Nuklir

Baterai Ukuran Mini ini Disebut Mampu Bertahan hingga 50 Tahun, Bahan Dasarnya dari Nuklir

Startup asal China telah meluncurkan baterai baru yang diklaim dapat menghasilkan listrik selama 50 tahun.

Baca Selengkapnya
Tom Lembong Sebut Pabrikan Kendaraan Listrik Beralih ke Lithium Ferro Phosphate, Begini Fakta Diungkap BKPM

Tom Lembong Sebut Pabrikan Kendaraan Listrik Beralih ke Lithium Ferro Phosphate, Begini Fakta Diungkap BKPM

Indonesia sebenarnya punya potensi untuk mengembangkan nikel dan LFP di industri hilir.

Baca Selengkapnya