BKPM: Brexit buka peluang Inggris tingkatkan investasi di Indonesia
Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani meyakini fenomena Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa tidak berdampak negatif terhadap investasi negara tersebut di Indonesia. Justru, hal ini menjadi peluang bagi Inggris untuk meningkatkan investasinya ke Indonesia.
Menurutnya, Inggris bisa menjadikan Indonesia basis produksi untuk menjangkau pasar dunia. Terlebih Indonesia sudah punya perjanjian perdagangan dengan negara yang menjadi pasar utama seperti China dan India. Selain itu, Indonesia juga tengah mengupayakan free trade agreement (FTA) dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Selain itu, sejauh ini kebanyakan investasi Inggris di Indonesia bersifat langsung yang berjangka waktu panjang.
"Investasi langsung tergolong dalam investasi yang sifatnya untuk jangka panjang, sehingga sudah melalui pertimbangan-pertimbangan matang bahkan research terlebih dahulu. Jadi, kita tidak perlu khawatir langkah Inggris keluar dari Uni Eropa, karena tidak akan mempengaruhi kebijakan-kebijakan bisnis yang sudah ada," kata Franky dalam keterangan resminya, Senin (27/6).
Deputi Pengendalian Pelaksanaan BKPM Azhar Lubis menjelaskan BKPM akan mengintensifkan komunikasi dengan investor potensial terkait berbagai langkah reformasi yang dilakukan pemerintah di bidang investasi.
"Perwakilan BKPM di London dan tim marketing investasi kami untuk wilayah Eropa akan terus berkomunikasi dengan investor dari Inggris terkait peningkatan pelayanan investasi, deregulasi untuk iklim investasi yang ramah investor, pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM tenaga kerja," jelas Azhar.
Inggris merupakan mitra utama investasi Indonesia. Sepanjang tahun 2010-2015, realisasi investasi Inggris ke Indonesia mencapai USD 4,8 miliar dan merupakan peringkat kedelapan negara dengan investasi terbesar. Sementara dari sisi komitmen investasi Inggris periode 2010-2015 mencapai USD 3,1 miliar.
Sedangkan, komitmen investasi Inggris ke Indonesia Januari-Mei 2016 USD 111 juta, tumbuh 517 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaDuta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya terus mendorong optimalisasi peran diaspora Indonesia dalam membangun ekonomi berbasisinovasi.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaKomoditas impor dari Israel antara lain, mesin peralatan mekanis dan bagiannya, perkakas dan peralatan dari logam.
Baca SelengkapnyaDia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca Selengkapnya