Inovasi Facebook semakin aneh
Merdeka.com - Banyak fitur Facebook yang bermanfaat, namun banyak pula fitur situs besutan Mark Zuckerberg ini yang tidak jelas apa maksud dibuatnya.
Salah saut contohnya adalah fitur poke. Mungkin salah satu fungsi poke hanyalah untuk gurauan belaka. Namun, di sisi lain tidak terdapat manfaat apapun dengan diciptakannya tombol tersebut. Apabila dibandingkan dengan tombol-tombol lain, jelas tombol poke tidak memiliki peran penting dalam aktivitas pengguna Facebook.
Seperti yang dilansir Techcrunch (26/09), tidak populernya tombol tersebut ternyata juga disadari oleh Facebook sendiri. Akhirnya, situs jejaring sosial terbesar ini mengembangkan lagi tombol poke agar dapat langsung membalas secara real-time.
Dalam penjelasannya, pembaharuan tombol poke ini lebih untuk sekadar bermain-main atau dengan istilah poke battle. Perang poke ini akan berhenti apabila halaman di-refresh atau salah satu dari mereka berhenti untuk menekan tombol poke.
Di awal kemunculan tombol ini, balasan poke akan memakan waktu yang cukup lama sebelum dapat dilihat. Dengan pengembangan seperti sekarang, maka balasan poke dari seseorang dapat terlihat secara real-time. Menurut Anda, apa bedanya dengan poke yang lama?
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Facebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaPengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca SelengkapnyaTampilan pesan bertuliskan "Something went wrong" di laman utama disertai dengan tombol "Reload page".
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada juga orang yang putus asa dengan menuliskan di media sosialnya untuk mencurahkan isi hati.
Baca SelengkapnyaFacebook, Instagram, dan Threads punya dampak besar bagi Mark Zuckerberg jika mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaInstagram telah mengambil alih TikTok sebagai aplikasi dengan unduhan terbanyak di 2023.
Baca SelengkapnyaDengan memiliki akun Google, Anda bisa menggunakan aplikasi Google Maps dan beberapa aplikasi lain.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut, kalau akun seorang Menko Polhukam saja dengan mudahnya diteras, bagaimana dengan akun orang lain.
Baca SelengkapnyaInstagram dan Facebook mengalami gangguan akses layanan atau down di sejumlah negara di dunia.
Baca Selengkapnya