Merdeka.com - Dari ajang MWC 208 tahun lalu, Lenovo telah memberi bocoran kalau Motorola akan membangkitkan kembali lini ponsel RAZR. Sejak teaser tersebut diungkapkan, tidak ada lagi berita lebih lanjut yang muncul.

Namun menjelang MWC 2019, terdapat bocoran terbaru tentang lini ponsel tersebut. Alih-alih menjadi smartphone flip, kebangkitan RAZR ini akan berupa smartphone lipat. Hal ini terungkap dari paten yang didaftarkan Motorola.

Dari paten yang diungkap, smartphone lipat baru dari Motorola ini sangat mirip dengan Motorola RAZR V3 yang rilis 2004 lalu. Meski demikian, terdapat beberapa perubahan drastis seperti tidak adanya tombol fisik dan layar lipat yang lebih besar tanpa adanya 'engsel.'

Bentuknya pun perpaduan antara konvensional dan modern dengan panel yang bersudut unik dan juga terdapat notch untuk speaker.

Di bagian bawah layar terdapat bezel yang agak besar yang diduga terdapat speaker stereo. Soal bagian sisi luar smartphone, desain dari RAZR lawas nampak dipertahankan dengan adanya sensor satu kamera belakang dengan tambahan layar sekunder. Terdapat juga logo Motorola di bagian bawah, yang mungkin juga berfungsi sebagai pemindai sidik jari.

Persaingan Ketat

Menurut laporan lain yang dikutip Phone Arena, RAZR generasi terbaru ini akan jadi gadget yang terbatas. Dengan menggandeng provider Verizon di AS, disebut hanya akan ada 200.000 unit yang diproduksi, dengan banderol harga 1.500 USD atau setara 21,3 juta Rupiah.

Namun perangkat yang sudah tentu jadi gadget dengan spek papan atas ini akan bersaing langsung dengan Samsung Galaxy Fold yang merupakan smartphone lipat Samsung. Terlebih lagi, konfigurasi lipatannya akan sangat berbeda, mengingat milik Samsung akan menggunakan dua layar yakni 4,8 inci ketika terlipat, serta 7,3 inci ketika dibuka. Jadi, lepas dari efek nostalgia, ini adalah persaingan yang cukup sulit.

Belum lagi, LG dan Huawei disebut juga akan bermain di pasar smartphone lipat. Kedua merek ini dilaporkan sedang mengembangkan alternatif smartphone lipat yang akan dirilis paruh kedua 2019.