Hacker mulai serang situs-situs yang berkaitan dengan Pilpres
Merdeka.com - Seperti yang dikhawatirkan sebelumnya, ternyata beberapa situs yang bertujuan untuk menjadi tempat penghitungan hasil Pemilu 2014, walaupun bukan website resmi pemerintah , beberapa kali di serang hacker.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar meminta agar pihak kepolisian dapat mengantisipasi serangan hacker agar data-data yang berkaitan dengan Pemilu tidak sampai diganggu peretas.
Ternyata, apa yang menjadi satu kekhawatiran tersebut terbukti, menurut lansiran dari Tech in Asia (18/07), dua situs yaitu Kawal Pemilu dan Kawal Suara diserang oleh pihak yang mencoba mengacaukan hasil data yang ada.
"Ada ribuan data yang sengaja dibuat salah," jelas Reza Lesmana, pencipta Kawal Suara.
Dia juga mengatakan bahwa serangan DDoS terhadap situsnya itu sempat membuat down, walaupun akhirnya sekarang website tersebut sudah dapat kembali normal lagi dan timnya mencoba mengatasi data yang salah dengan memvalidasi ke dalam sistem.
Dalam suatu laman Facebook , admin Kawal Suara mengatakan, "MAYDAY, MAYDAY... Teman2, tampaknya terjadi lagi perubahan signifikan persentase perolehan suara. Saya perhatikan banyak sekali entry yang salah. Untuk itu saya pasang lagi link Verifikasi di laman depan. Mohon bantuannya untuk menandai isian2 yang salah."
Selain Kawal Suara, website Kawal Pemilu juga dihantam DDoS yang membuat situs tersebut down beberapa jam. Ada dugaan bahwa, serangan hacker ke dua situs tersebut sengaja dilakukan dengan tujuan untuk menjatuhkan kredibilitas situs-situs itu yang selama ini dijadikan referensi pemantauan hasil dari Pilpres 2014.
Tentunya bukan kali ini saja serangan peretas yang berhasil membuat kalang kabut pemilik website yang berkaitan dengan Pemilu, beberapa tahun lalu juga ada aksi peretasan yang dilakukan oleh seorang hacker dengan mengubah semua gambar partai menjadi buah-buahan.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai Pilpres, Bawaslu Bersiap untuk Pilkada 2024
Pengawasan media sosial menjadi salah satu hal yang didalami oleh Bawaslu.
Baca SelengkapnyaBegini Jadwal dan Tahapan Pilpres 2024 jika Berjalan Dua Putaran
Pemutakhiran data pemilih untuk pilpres putaran kedua pada tanggal 17 Mei sampai dengan 12 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Pilpres 2024 Satu Putaran: Kita Tunggu Bersama-sama
Jokowi mengajak semua pihak untuk menunggu bersama-sama hasil Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Mudah-Mudahan Tidak Membuat Kacau
Sebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Ikut Kampanye dan Memihak, Ini Aturannya di UU Pemilu
Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh ikut kampanye dan memihak salah satu calon di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGerakan Petisi 100 Pemakzulan Presiden Jokowi Inkonstitusional, Ini Alasannya
Tidak cukup waktu untuk melakukan pemakzulan Jokowi sebelum Pilpres 2024 diselenggarakan.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaPernah Berpasangan di Pilpres 2019, Kini Sandiaga Ucapkan Selamat ke Prabowo
Dia berharap semoga persaudaraan dalam membangun negeri bisa lebih diperkuat
Baca SelengkapnyaSidang Putusan Perkara PHPU Pilpres 2024 Tetap Digelar Tanggal 22 April
Per hari ini delapan hakim konstitusi sudah mulai mengagendakan RPH.
Baca Selengkapnya