Merdeka.com - Dengan smartphone yang mampu melacak kegiatan fitness kita, masyarakat mulai membuat target dalam keseharian fitnessnya. Dengan adanya smartphone juga, kita bisa tahun berapa kalori yang dibakar. Sehingga memberi semangat kita untuk berolahraga lebih keras, dan mencapai target lebih cepat.

Jalan kaki pun lebih semangat dilakukan untuk membakar kalori. Namun, tak banyak yang mempercayai bahwa hanya sekedar jalan kaki bisa membakar lebih banyak kalori. Faktanya, hal ini tak sepenuhnya benar. Karena cara berjalan juga mempengaruhi kalori yang terbakar, tak hanya sejauh apa perjalanan tersebut dilakukan.

Dilansir dari The Huffington Post, sebuah studi yang dilakukan oleh Nidhi Seethapathi dan Manoj Srinivasan dari Ohio University, menemukan cara efektif untuk membakar kalori hanya dari sekedar berjalan kaki. Hanya dengan meningkatkan kecepatan berjalan, serta berganti kecepatan secara berkala antara cepat dan pelan, hal tersebut dapat membakar kalori 20 persen lebih banyak.

Partisipan dalam studi ini diwajibkan untuk berjalan dalam kecepatan yang berbeda-beda, sementara peneliti mengukur metabolisme mereka ketika berjalan, dengan alat bernama spirometer. Dari uji coba ini, peneliti menemukan bahwa tubuh manusia itu layaknya mobil, di mana ketika mengerem dan menginjak gas juga mengeluarkan energi, ketimbang berjalan dalam kecepatan konsisten.

Hal baik dari hasil penelitian ini adalah jika kamu berjalan-jalan, nikmatilah keadaan di sekitar dan kamu bisa membakar kalori lebih banyak. Kamu bisa melambat jika lingkungannya sedang menarik, dan mempercepat jalan ketika hujan mulai turun.

Meski demikian, hal ini tak akan efektif jika tak diimbangi dengan asupan makanan yang benar. Jika tujuanmu adalah 'weight loss,' berjalan-jalan saja tak akan cukup, apalagi tak diimbangi dengan diet yang benar. Jalan kaki adalah kunci kesehatan, namun bukan 'obat' untuk penurun berat badan.