Gede Pasek mundur dari Partai Demokrat
Merdeka.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) I Wayan Gede Pasek Suardika resmi mengundurkan diri dari keanggotaannya di Partai Demokrat. Pasek mengaku surat resmi pengunduran dirinya sudah dikirim ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat hari ini.
"Hari ini. 1 Juli 2015 saya putuskan mundur dan berhenti sebagai Kader Partai Demokrat. Keputusan ini sudah saya sampaikan lewat surat resmi," kata Pasek dalam akun twitter resminya, @G_paseksuardika, seperti dikutip merdeka.com, Rabu (1/7).
Dalam akun tersebut, Pasek mengungkapkan bahwa surat tanda terima pengunduran dirinya sudah diterimanya. Oleh karena itu, sesuai Undang-undang Partai Politik, kata Pasek, dirinya resmi lepas sebagai keanggotaan Partai Demokrat.
"Tanda terimanya juga sudah diterima DPP Partai Demokrat sehingga sesuai dengan Undang-undang Parpol, saya kini sudah berhenti.
Seperti diketahui, Pasek dikenal sebagai loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Mantan anggota Komisi II ini adalah salah satu orang yang menyokong Anas terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat dalam Kongres II di Bandung, Jawa Barat, pada 20-23 Mei 2010.
Hubungan Pasek dengan petinggi Demokrat diisukan tak harmonis, usai KPK menetapkan Anas sebagai tersangka kasus korupsi pembangunan sport center Hambalang, loyalisnya mulai pada kendur. Anas akhirnya resmi menyatakan mundur dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat pada Sabtu 23 Februari 2013.
Pasek menjadi salah satu loyalis Anas yang menuding ada skenario dibalik penetapan tersangka tersebut. Loyalis Anas menuding penetapan tersangka tak lain merupakan dorongan dari lawan politik mantan ketua HMI tersebut di Demokrat.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaPeta Partai yang Mendukung dan Menolak Hak Angket Kecurangan Pemilu di DPR
Wacana hak angket untuk mengusut kecurangan Pemilu 2024 masih bergulir.
Baca SelengkapnyaDemokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu
Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat
Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaCaleg DPR RI Partai Demokrat Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Politik Uang
Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Partai Demokrat Syarifuddin Dg Punna ditetapkan sebagai tersangka kasus politik uang.
Baca SelengkapnyaJadi Tersangka Politik Uang, Ini Respons Caleg DPR RI dari Partai Demokrat
Caleg DPR RI dari Partai Demokrat, Syarifuddin Dg Punna buka suara setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan politik uang.
Baca SelengkapnyaPDIP dan NasDem Menanti Pertemuan Megawati-JK, Konsolidasi Hak Angket?
Kabar pertemuan itu pertama kali diungkap politikus PDIP, Deddy Yevri Sitorus.
Baca SelengkapnyaPSI Gelontorkan Rp80 Miliar Dana Kampanye Pemilu, Kalahkan Demokrat dan Golkar
Laporan dana kampanye tersebut menempatkan partai dipimpin Kaesang Pangarep masuk dalam tiga besar partai dengan kategori pengeluaran terbanyak.
Baca SelengkapnyaPPP Belum Ambil Sikap Hak Angket Pemilu, Singgung Ketua DPR Puan Maharani di Luar Negeri
Kendati demikian, dia menghormati sikap dari fraksi di DPR yang telah menyatakan akan mendukung hak angket.
Baca Selengkapnya