Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dua hari jelang pencoblosan, Fahri terus serang Jokowi

Dua hari jelang pencoblosan, Fahri terus serang Jokowi Fahri Hamzah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Masa tenang pemilu presiden 2014 sudah dimulai sejak 6 Juli lalu. Segala macam bentuk kampanye haram dilakukan oleh kedua pasangan calon dan tim sukses. Namun, serangan-serangan terhadap capres masih terjadi.

Seperti yang dilakukan Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah. Dia masih melontarkan pernyataan yang menyerang capres Joko Widodo yang menghabiskan masa tenang dengan melakukan ibadah umroh ke Tanah Suci.

Apa saja cibiran dan serangan Fahri terhadap Jokowi? Berikut rangkumannya:

Umroh Jokowi cuma pencitraan

Fahri Hamzah menyebut umroh yang dilakukan capres Joko Widodo saat masa tenang hanya pencitraan. Apalagi saat menggunakan baju ihram, Jokowi dinilai salah memakainya.Dalam foto yang beredar di media sosial, Jokowi tampak sedang berada di Arab Saudi dengan menggunakan pakaian ihram. Namun aneh, seharusnya saat gunakan ihram bahu kanan yang terbuka, malah dalam foto itu bahu kiri Jokowi yang terbuka."Masa pakai ihram yang terbuka sebelah kiri, kalau di Saudi ada mutawi (polisi agama Arab) bisa diseret, itu enggak boleh melaksanakan umroh (pakai ihram begitu)," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/7).Fahri juga memposting foto Jokowi yang salah memakai kain ihram tersebut di akun twitternya @fahrihamzah.Karena itu dia tidak yakin, umroh Jokowi dilakukan murni untuk ibadah. Dia pun menyayangkan, sebab saat minggu tenang, masih digunakan untuk pencitraan."Kalau sudah niat umroh berpakaian ihram harus dikanan, ini sekali lagi soal pencitraan ini harus kita kurangi dalam minggu tenang biar semua cooling down supaya kita bisa menerima hasil pemilu secara baik," tegas dia.Seperti diketahui, menyambut masa tenang kampanye Jokowi melakukan umroh. Dalam umroh ini, Jokowi juga mengikutsertakan beberapa media massa Indonesia.

Jika Kalah, Jokowi-JK akan kerahkan massa

Fahri Hamzah menduga ada upaya pengerahan massa jika pasangan Jokowi-JK kalah dalam pilpres. Hal ini terlihat dari pernyataan para elite tim Jokowi-JK yang menyebut kubunya pasti menang jika tidak dicurangi."Berbahaya sekali kalau dari sekarang dicitrakan seolah-olah akan curang kalau tidak curang pasti kami menang. Enggak boleh itu, massa tenang ini kita harus konsoldasi sehingga kita legowo menyatakan kepada yang menang nyatakan selamat kepada yang kalah kita berjuang kembali," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/7).Menurut dia, statement ini sebagai bentuk konsistensi pencitraan kubu Jokowi-JK selama ini. Dalam hal ini, kata dia, Jokowi-JK ingin terlihat seperti dizalimi jika nanti kalah 9 Juli."Pembangunan citra kalah dicurangi inilah bahayanya, konsisten strategi pencitraan selama ini dibangun akhirnya banyak salah (contoh kain ihram saat Jokowi umroh)," tutur dia.

Masa tenang jangan pencitraan

Fahri mengkritik Jokowi yang terus melakukan pencitraan di masa tenang. Dia meminta agar kedua belah pihak tidak menggunakan massa tenang untuk pencitraan. Melainkan gunakan untuk konsolidasi memenangkan jagoan masing-masing."Jangan lagi diisi pencitraan kita pakai untuk konsolidasi tim masing-masing agar hari pencoblosan kita tidak merasa dicurangi," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/7).Menurut dia, Jokowi-JK tidak pernah bilang akan legowo jika kalah. Namun sebaliknya, jika kalah menyatakan karena dicurangi."Ada pretensi mau dramatisir massa untuk tidak menerima kekalahan, pemimpin harus siap mengatakan siapapun menang kita akan dukung, kami diminta itu oleh Prabowo gitu terus, terima siapa pun yang diberikan mandat oleh rakyat," pungkasnya.

Kericuhan Hong Kong, seolah Jokowi dicurangi

Timses Prabowo-Hatta Fahri Hamzah melihat kericuhan saat pencoblosan di Hong Kong sebagai sebuah grand design. Tujuannya satu, yakni membuat seolah-olah Kubu Jokowi-JK dicurangi.Fahri mengaku sudah mendapatkan informasi sebenarnya soal kasus di Hong Kong itu. Menurut dia, tidak ada kecurangan pemilu di sana."Saya barusan mengecek ke petugas di Hong Kong enggak ada itu. Seolah-olah mereka dicurangi seluruh dunia enggak bener," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/7).Dia melihat tidak ada celah untuk melakukan kecurangan dalam pemilu. Termasuk dugaan salah satu komisioner KPU Sigit Pamungkas yang memihak kepada Prabowo-Hatta."Mana mungkin itu kejadian, lagi enggak mungkin telanjang mata pejabat curang, itu mustahil, KPU bukan eksekutif, komisioner diangkat bergantian setiap lima tahun," imbuhnya.Oleh sebab itu, dia mengimbau agar kubu Jokowi-JK jangan mendramatisir kecurangan. Karena hal itu tidak baik bagi demokrasi Indonesia. "Jangan mendramatisasi kecurangan, tidak baik bagi kelancaran pemilu kita," cetusnya.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fahri Hamzah Nilai Bersatunya Jokowi dan Prabowo Menyatukan yang Berpecah dan Bertengkar

Fahri Hamzah Nilai Bersatunya Jokowi dan Prabowo Menyatukan yang Berpecah dan Bertengkar

Fahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Fahri Hamzah Terharu Bakal Cicipi Kemenangan Bareng Prabowo, Singgung Nama Jokowi

VIDEO: Fahri Hamzah Terharu Bakal Cicipi Kemenangan Bareng Prabowo, Singgung Nama Jokowi

Fahri hadir dalam acara mengawal suara rakyat di Istora Senayan

Baca Selengkapnya
Pesan Jokowi ke Menteri: Bansos Harus Diteruskan

Pesan Jokowi ke Menteri: Bansos Harus Diteruskan

Jokowi juga mengingatkan agar penyaluran bansos dipantau ketat supaya tepat sasaran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen

Jokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen

"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.

Baca Selengkapnya
Jokowi Lantik Mantan Ajudannya Marsdya Tonny Harjono jadi Kasau Hari Ini

Jokowi Lantik Mantan Ajudannya Marsdya Tonny Harjono jadi Kasau Hari Ini

Tonny menggantikan posisi Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan memasuki masa pensiun pada 9 April 2024.

Baca Selengkapnya
Jamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta

Jamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta

Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Debat Capres Serang Personal, Timnas AMIN: Mungkin Perlu Datang ke Desak Anies

Jokowi Sebut Debat Capres Serang Personal, Timnas AMIN: Mungkin Perlu Datang ke Desak Anies

"Mungkin Pak Jokowi perlu datang ke Desak Anies sekali-kali, itu kan terbuka," kata Jazilul Fawaid

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir

Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir

Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.

Baca Selengkapnya