DPR dan KPU akan Rapat Bahas Tahapan Pemilu, Salah Satunya Masa Kampanye
Merdeka.com - Komisi II DPR RI akan menjadwalkan rapat dengan KPU untuk membahas teknis tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024. Salah satu hala yang akan dibahas terutama adalah masalah masa kampanye.
"Iya (akan digelar rapat bersama KPU), untuk memastikan beberapa detailnya, misalnya waktu kampanye," ujar Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim kepada wartawan, dikutip Selasa (25/1).
Rapat ini merupakan lanjutan persiapan pemilu setelah hari pemungutan ditetapkan. DPR, penyelenggara, dan pemerintah telah menyepakati Pemilu 2024 jatuh pada tanggal 14 Februari 2024 dan Pilkada serentak pada 27 November 2024.
Luqman menuturkan, dengan ada keputusan ini membantah isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
"Dengan keputusan ini, maka saya berharap akan mengakhiri spekulasi publik adanya pihak-pihak yang ingin menggagalkan pemilu 2024 untuk memperpanjang masa jabatan Presiden," tegas politikus PKB ini.
Dalam rapat penetapan hari pemungutan suara masih ada masukan kepada KPU terkait tahapan. Terutama masa kampanye yang masih dinilai terlalu panjang.
KPU Usul Masa Kampanye 120 Hari
KPU mengusulkan masa kampanye 120 hari. "Durasi kampanye 120 hari mulai dari 14 Oktober 2023 sampai 11 februari 2024, hari pemungutan suara," ujar Ketua KPU Ilham Saputra saat rapat kerja dengan Komisi II DPR RI, Senin (24/1).
Sementara, pemerintah menginginkan masa kampanye dipersingkat menjadi hanya 90 hari atau tiga bulan.
"Kemudian mengenai masa kampanye yang disarankan oleh diusulkan KPU selama 120 hari kami berpendapat maksimal 90 hari," ujar Mendagri Tito Karnavian dalam rapat kerja.
Sementara itu, hampir sebagian besar anggota DPR RI yang hadir dalam rapat kerja, mengusulkan agar masa kampanye Pemilu 2024 dipersingkat.
Hari Pencoblosan Pemilu 14 Februari 2024
Hari pencoblosan pemilihan umum telah ditetapkan jatuh pada tanggal 14 Februari 2024. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra menegaskan, sejak awal memang sudah mengusulkan tanggal 14. KPU pada rapat kerja sebelumnya mengusulkan tiga opsi.
"14 Februari kan usulan KPU dari awal, makanya KPU ketika konsinyering beberapa kali seperti disampaikan tadi itu sudah mengusulkan tanggal 14, 21, dan 6 Maret," ujar Ilham di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/1).
Hasil kajian KPU, tanggal 14 Februari memberikan waktu persiapan. Serta menambah nilai plus karena bisa melakukan rekapitulasi sebelum bulan ramadan.
"Nah kemudian kami mengkaji kembali sepertinya untuk persiapan, apalagi ini menjelang ramadhan," ujar Ilham.
"Jadi kalau bisa kemudian rekapitulasi itu bisa dilakukan sebelum ramadhan, atau kemudian di masa ramadhan pun sudah diakhir-akhir, karena pengalaman di 2019 kita lakukan rekapitulasi di tingkat provinsi kabupaten kota di masa ramadhan," jelasnya.
Dalam rapat kerja, anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera mempertanyakan alasan KPU dan pemerintah akhirnya sepakat hari pencoblosan jatuh pada 14 Februari. Mardani mempertanyakan pemilihan tanggal ini apalagi jatuh pada hari valentine.
"Kenapa angka 14 Februari yang kita ambil. saya sudah ditanya wartawan apa 21 Februari 212 apa 14 Februari itu ada Valentine, saya bilang pasti ada jawaban yang lebih ilmiah dibanding itu," ujar Mardani.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPR Bakal Bahas RUU DKJ Bersama Pemerintah Pekan Depan
Rapat tersebut DPR direncanakan pada tanggal 13 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaKPU Siap Buka-bukaan dengan Komisi II DPR Terkait Dugaan Kecurangan Pemilu
RDP dengan Komisi II kemungkinan baru akan digelar setelah rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024 Kemungkinan Setelah Buka Puasa
Dengan adanya agenda rapat pleno dua provinsi terakhir, kemungkinan penetapan Hasil Pemilu 2024 akan dilakukan malam hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pembelaan KPU Tepis Kabar Proses Penghitungan Suara Nasional dan Luar Negeri Hasil Setingan
Diketahui, KPU RI telah menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional
Baca SelengkapnyaKPU Tetapkan PDIP Peroleh Suara Terbanyak Pemilu 2024
Suara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.
Baca SelengkapnyaKPU Sidrap Rampungkan Rekapitulasi Pemilu 2024, Prabowo-Gibran dan NasDem Raih Suara Tertinggi
KPU Sidrap Rampungkan Rekapitulasi Pemilu 2024, Prabowo-Gibran dan NasDem Raih Suara Tertinggi
Baca Selengkapnya4 Provinsi di Papua Belum Rekapitulasi Nasional, Begini Penjelasan KPU
KPU mengakui, sejumlah provinsi di Papua belum terjadwal untuk diplenokan dalam rapat rekapitulasi hasil Pemilu 2024 tingkat nasional.
Baca SelengkapnyaKPU Ajak Perwakilan Asing Lihat Langsung Pemungutan dan Perhitugan Suara Pemilu
Para peserta akan diajak KPU RI melihat langsung pemungutan dan penghitungan suara.
Baca SelengkapnyaPeta Partai yang Mendukung dan Menolak Hak Angket Kecurangan Pemilu di DPR
Wacana hak angket untuk mengusut kecurangan Pemilu 2024 masih bergulir.
Baca Selengkapnya