Demokrat akui ajak PKS bikin poros ketiga, mau AHY jadi presiden?
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan membantah partainya mengajukan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon presiden saat penjajakan poros ketiga bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Hinca menyebut pertemuan dengan PKS hanya membahas kemungkinan kedua partai membentuk koalisi.
"Sama sekali tidak, sama sekali tidak. Kita masih bicara pada 'yuk bisa duduk enggak sama-sama' kalau sudah oke baru kita ngomong orang," kata Hinca di Rumah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Kuningan, Jakarta, Jumat (11/5).
Meski demikian, Hinca tak membantah Demokrat menyiapkan AHY sebagai calon pemimpin Indonesia. Apalagi melihat hasil survei beberapa lembaga, kata Hinca, nama AHY menempati posisi teratas calon wakil presiden bahkan calon presiden di bawah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Tapi sebagai partai politik, Anda harus menyiapkan calon pemimpinmu yang kau jual. Bagaimana pula kau jualan kalau enggak ada barang yang dijual kan," ujarnya.
Hinca menambahkan, walaupun Demokrat berkeinginan poros ketiga terbentuk, tapi keputusan tersebut belum bulat. Demokrat masih berpeluang bergabung ke salah satu poros yang sudah ada, baik Jokowi atau Prabowo.
"Enggak siapa saja bisa. Rumor itu, ke Jokowi boleh, ke Prabowo boleh, ketiga boleh, keempat boleh, mana yang ada kita duduk," tandas Hinca.
Diketahui, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengungkapkan, Partai Demokrat telah mengajak partainya membentuk poros ketiga Pilpres 2019. Ketua umum PKS Sohibul Iman dan Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya memang berencana akan bertemu di Banten.
"Memang mereka (Demokrat) ajak PKS membentuk poros ketiga melibatkan demokrat dan PKS. Tapi ini semua terdiri dinamika politik yang belum selesai. Semua selesai di pendaftaran KPU," ucapnya.
Hidayat juga menyebut nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terlalu prematur jika diajukan Demokrat sebagai capres poros ketiga. PKS masih menunggu hasil pembahasan pertemuan antara Sohibul dan SBY.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaAHY Mengaku Diminta Prabowo Siapkan Kader Terbaik Demokrat untuk Bantu Pemerintahan Mendatang
Posisi Partai Demokrat di pemerintahan saat ini diharapkan AHY mampu membantu kabinet Prabowo-Gibran ke depan.
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Pastikan Beras SPHP Bulog Sudah Membanjiri Pasar Induk Cipinang
Presiden menyampaikan bahwa Bulog telah menggelontorkan Beras SPHP ke Pasar Induk Beras Cipinang dengan volume yang besar.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting
Prabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.
Baca SelengkapnyaMenggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya
Pemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.
Baca SelengkapnyaJokowi Tunjuk 3 Menteri Hadapi Gugatan Pengusaha Soal Kenaikan Pajak 75 Persen di MK
Presiden Jokowi menunjuk 3 menteri hadapi gugatan para pengusaha hiburan terkait kenaikan pajak hiburan di MK.
Baca Selengkapnya