Ribuan warga berebut nasi 'buka luwur' di Makam Sunan Kudus
Merdeka.com - Ribuan warga dari sejumlah daerah di Keresidenan Pati, Jawa Tengah, Senin, memadati kompleks Makam Sunan Kudus untuk memperebutkan nasi 'uyah asem' pada ritual 'buka luwur'. Tradisi 'buka luwur' yang diselenggarakan setiap 10 Muharam, yang tahun ini bertepatan pada Senin (3/11) merupakan ritual untuk menandai penggantian kelambu di Makam Sunan Kudus.
Ribuan warga yang antre mendapatkan nasi 'uyah asem' memadati kompleks Makam Sunan Kudus sejak pukul 05.00 WIB, dengan harapan tidak perlu berdesak-desakkan untuk mendapatkan nasi jangkrik.
Munjayanah (42), warga Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kudus, mengaku, antre sejak pukul 06.00 WIB, untuk mendapatkan sebungkus nasi uyah asem. Selain dimakan, kata dia, sebagian nasi yang didapatkan juga diberikan kepada anggota keluarganya yang lain serta untuk ditabur di sawah.
Ia mengakui, rela antre selama beberapa menit karena ingin mendapatkan berkah. Untuk menghindari kepadatan antrean, panitia buka luwur mengatur warga yang antre agar tidak berdesak-desakan dengan membagi antrean dari sepanjang Jalan Menara menjadi dua antrean khusus untuk laki-laki dan perempuan.
Selain itu, panitia buka luwur juga membuat peta antrean sehingga warga dari luar daerah atau belum pernah ikut antrean tidak kesulitan mengantre.
Untuk antisipasi warga pingsan, panitia juga menyiapkan posko kesehatan lengkap dengan tim medis.
Menurut Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus Muhammad Nadjib Hassan di Kudus, Senin, jumlah nasi bungkus yang disediakan sebanyak 28.576 bungkus untuk umum.
Sementara nasi buka luwur yang dibungkus keranjang, kata dia, sebanyak 1.962 keranjang yang diberikan kepada tokoh masyarakat, kiai, pejabat, tamu undangan, pekerja, dan panitia.
Nasi bungkus yang disediakan terdiri dari dua jenis, yakni nasi jangkrik goreng dan uyah asem (jawa).
Menu nasi uyah asem meliputi, daging kerbau tanpa kuah, sedangkan menu nasi jangkrik goreng dilengkapi kuah tetelan daging kerbau.
"Khusus untuk umum hanya disediakan nasi uyah asem tanpa kuah agar tidak basi," ujar Nadjib seperti dikutip dari Antara, Senin (3/11).
Sedangkan jumlah beras yang dimasak sebanyak 6,5 ton dari 9,88 ton beras sumbangan masyarakat, serta hewan kerbau sebanyak 13 ekor dan kambing sebanyak 65 ekor.
Pekerja yang bertugas di dapur mencapai puluhan, sedangkan jumlah relawan yang bertugas membungkus nasi sebanyak 300 orang. Pembungkus nasi tetap menggunakan bahan alami, seperti daun jati serta pengikatnya tidak lagi menggunakan tali dari bahan plastik, melainkan menggunakan serat tanaman.
Tradisi buka luwur dengan membagi-bagikan nasi uyah asem sudah berlangsung ratusan tahun silam. Pembagian nasi uyah asem itu disimbolkan sebagai kesejahteraan masyarakat.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uniknya Nasi Sek, Kuliner Favorit Masyarakat Pariaman yang Mirip Nasi Kucing di Jawa
Kuliner khas pesisir Sumatera Barat ini disajikan hanya segenggam tangan orang dewasa namun cita rasanya sungguh luar biasa dan menggoyang lidah.
Baca SelengkapnyaNikmatnya Bubur Pedas, Menu Makanan Wajib Berbuka Puasa di Sumatra Utara
Bubur pedas jadi salah satu sajian kuliner yang kerap diburu masyarakat Sumatra Utara ketika Ramadan saat buka puasa.
Baca SelengkapnyaKakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi
Saat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berburu Awug Beras, Menu Buka Puasa Favorit Masyarakat Garut yang Bentuknya Mirip Nasi Tumpeng
Di Garut, Jawa Barat, terdapat satu menu takjil yang unik dan banyak diburu masyarakat sebagai makanan pendamping untuk berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaMencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca SelengkapnyaMencicipi Manisnya Kue Bongko, Menu Takjil Andalan Masyarakat Minang yang Sudah Mulai Terlupakan
Makanan ini begitu digemari dan diburu oleh banyak masyarakat Minangkabau sebagai menu untuk berbuka puasa.
Baca Selengkapnya8 Cara Ngabuburit yang Seru, Lakukan Ini agar Puasa Lebih Berwarna
Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.
Baca SelengkapnyaLima Kuliner Khas Imlek yang Diyakini Warga Tionghoa Mendatangkan Cuan
Warga Tionghoa menyakini setiap makanan membawa keberuntungan hingga membuat panjang umur bagi yang menyantapnya.
Baca SelengkapnyaBersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat
Untuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.
Baca Selengkapnya