Perayaan Sekaten di Solo, Ribuan Warga Rebutan Gunungan demi Ngalap Berkah
Merdeka.com - Ribuan warga ngalap berkah (berharap berkah) saat mendatangi puncak peringatan Sekaten dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW, di halaman Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Selasa (20/11). Dua pasang gunungan jaler (pria) dan estri (putri) diarak dari dalam keraton menuju ke halaman masjid, dan menjadi rebutan pengunjung yang datang sejak pagi.
Puncak peringatan sekaten ditandai dengan Grebeg Maulid dengan prosesi kirab gunungan. Sekitar pukul 10.00 pagi, dua gunungan diarak oleh utusan, sentana dan abdi dalem Raja Surakarta, Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Paku Buwono XIII Hangabehi.
Sesampai di Masjid Agung, dua pasang gunungan kemudian didoakan abdi dalem ulama. Usai didoakan, Gunungan Jaler dibawa ke halaman Masjid Agung. Ribuan warga yang datang sejak pagi langsung menyerbu hingga ludes tak tersisa. Sementara satu estri dibawa kembali oleh abdi dalem ke halaman Kori Kamandungan untuk dibagikan ke warga.
Takmir Masjid Agung Solo, Muhammad Muhtarom mengatakan dua pasang gunungan berisi sayuran dan bahan makanan tersebut dibagikan kepada masyarakat sebagai wujud syukur raja kepada kawula (rakyatnya).
"Gunungan ini sebagai wujud syukur Sinuhun (raja) untuk rakyatnya. Gunungan Jaler terbuat dari hasil bumi berupa sayuran mentah dan lainnya. Sedangkan Gunungan Estri terbuat dari bahan makanan kering atau rengginang, yang terbuat dari ketan," ujar Muhtarom.
Menurut dia, kedua gunungan (jaler dan estri) memiliki makna bahwa di kehidupan ini, berdampingan antara laki-laki dan perempuan. Gunungan jaler, paparnya merupakan gunungan yang berbentuk tinggi dan ramping. Sementara gunungan estri berbentuk pipih namun lebih lebar.
"Gunungan estri berisi makanan siap saji. Artinya seorang perempuan harus siap mengolah hasil bumi menjadi makanan untuk kebutuhan hidup keluarga," jelasnya.
Lebih lanjut Muhtarom menerangkan, arak-arakan gunungan jaler dan estri sebagai puncak tradisi Sekaten, gunungan itu menggambarkan keberadaan laki-laki dan perempuan yang kemudian menghasilkan keturunan.
"Laki-laki dan perempuan melahirkan keturunan. Nabi Muhammad juga manusia yang dilahirkan dari bapak dan ibu. Lahirnya Nabi Muhammad di situ ada simbol sejahtera. Beliau diberi wahyu oleh Tuhan," katanya lagi.
Tak semua pengunjung bisa mendapatkan isi gunungan yang diperebutkan. Puluhan orang bahkan rela mendapatkan sayuran yang telah terinjak-injak pengunjung lainnya. Sayuran yang didapatkan tersebut lantas dibawa pulang untuk di masak atau ditanam di persawahan agar tanahnya subur.
"Saya datang sama ibu dari Juwiring, Klaten. Dari pagi, tadi sudah nginang (mengunyah sirih). Ini cuma dapat janur dan wortel sedikit, nanti sampai rumah dimasak oseng apa sayur bening. Janurnya ditanam di sawah apa tegalan biar subur. Saya tiap tahun kesini, saya yakin dapat berkah dari Allah SWT," pungkas Wiwik Setyowati (52) warga Juwiran, Kecamatan Juwiring, Klaten.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada banyak cara yang dilakukan warga Jateng dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan
Baca SelengkapnyaSerangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
Baca SelengkapnyaMenyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah, Mayjen Kunto dan Istri melakukan ziarah ke makam orangtua dan putra sulungnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.
Baca SelengkapnyaRata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.
Baca Selengkapnya1.000 tumpeng dibawa ke Sriwedari untuk diserahkan Pemkot Solo. Usai didoakan para ulama keraton, tumpeng dibagikan ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaKegiatan silaturahmi ini merupakan sebuah harmoni kerukunan antara yang satu dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaRibuan orang hadir di Alun Alun Kota Surakarta Kecamatan Pasar Kliwon, Jawa Tengah (4/1)
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.
Baca Selengkapnya