Minoritas yang merajai ekonomi Indonesia
Merdeka.com - Masyarakat China di Indonesia yang sebagai minoritas namun mampu menguasai pasar Tanah Air. Mengapa bisa begitu? Dan ternyata, fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia tapi di negara dunia.
Indonesia masih masuk dalam radar investor asing yang ingin menanamkan modalnya di negara-negara berkembang (emerging countries) meski perekonomian nasional tengah mengalami turbulensi. Bahkan saat ini banyak orang kaya di Indonesia bertebaran, harta kekayaan para taipan juga masuk dalam jajaran manusia terkaya dunia.
Banyaknya jumlah orang Indonesia yang didaulat masuk jajaran orang terkaya dunia semakin bertambah setelah survei majalah Forbes tahun ini merilis terdapat 25 nama orang Indonesia dibanding tahun lalu yang hanya 17 orang. Artinya, ada delapan wajah baru yang berhasil masuk jajaran orang paling kaya di dunia.
Dengan kondisi saat ini saja, bisa dikatakan pertumbuhan orang kaya di Indonesia semakin kuat. Sayangnya orang kaya di Indonesia bukanlah dari asli pribumi Indonesia, melainkan kelompok-kelompok keturunan dari China Tionghoa. Bahkan mayoritas masyarakat China menguasai pasar tanah air. Hal ini bukanlah sesuatu berita aneh lagi di Indonesia.
Pengamat Ekonomi, Purbaya Yudhi mengatakan memang kenyataannya sejak zaman-zaman dahulu ini sampai dengan sekarang para pengusaha asal China sudah terlebih dahulu terjun ke dalam dunia bisnis, mulai dari bisnis turunan maupun berdiri sendiri di Indonesia.
"Pengusaha asal China itu memang sebagian besar mendarah daging bisnisnya di Indonesia, itu sudah sejak dulu sehingga mampu menciptakan sektor (bisnis) yang beraneka ragam," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Jumat (31/1).
Diakuinya kelompok-kelompok keturunan China ini menjadi konglomerat di Indonesia dibandingkan dengan orang-orang pribumi Indonesia. Ini lantaran orang-orang pribumi Indonesia belum mampu menunjukkan kerja kerasnya di Indonesia.
"Terjun ke bisnis itu orang China lebih dahulu ketimbang orang pribumi kita, itu yang menjadi masalahnya. Tapi sekarang bedalah, orang pribumi sudah beda, mampu juga menjadi businessman," jelas dia.
Yang terpenting menurutnya para pengusaha baik pribumi Indonesia maupun China mampu berkompetisi sesuai dengan aturannya. Untuk itu, peran pemerintah juga sangat dibutuhkan, lantaran menyangkut soal roda perekonomian dan iklim investasi maupun bisnis di Indonesia.
"Yang penting regulator harus berkompetisi dengan baik tidak konglomerasi, monopoli. Hal itu yang harus tetap diwaspadai, pemerintah tetap harus mengatur, sehingga tahu orang kaya itu mau ke mana arah ke ekonomi," ungkapnya.
Kendati demikian hingga saat ini pelaku ekonomi etnis China Tionghoa sesungguhnya masih menjamur di tanah air meski pemerintah tengah memperbaiki situasi perekonomian dan usaha nasional. Namun bisnis harus tetap berjalan terus. Anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN) tetap menyarankan pemerintah harus mampu mengatur pengusaha-pengusaha yang masuk di Indonesia sehingga menciptakan iklim usaha bisnisnya yang menguntungkan bagi ekonomi Indonesia.
"Siapapun pengusahanya dari mana asalnya tidak boleh melakukan atau men-cash harga yang lebih tinggi, harus merata keuntungannya sehingga nantinya tidak hanya menguntungkan perusahaan sendiri," tutup dia.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Lima Rahasia Orang China Sukses Berbisnis dan Berdagang
Agresif menjadi kunci utama masyarakat China dalam menjalankan bisnis perdagangan.
Baca SelengkapnyaTren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun
Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaDiwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau
Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaProyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China
AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaBerawal dari Cita-cita Ingin Bantu Orang Lain, Ibu Asal Bojonegoro Ini Sukses Bisnis Kue hingga Katering
Jauh sebelum memulai bisnis, ia berangan-angan ingin membantu meringankan beban ekonomi tetangganya
Baca Selengkapnya