Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kelakuan parah turis Australia di Bali

Kelakuan parah turis Australia di Bali Bali. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Indonesia baru saja mengeksekusi delapan terpidana mati kasus narkoba. Dua di antaranya adalah warga negara Australia, Andrew Chan and Myuran Sukumaran yang di eksekusi pada Rabu (29/4) dini hari.

Berbagai upaya lobi pemerintah Australia tak mampu membebaskan duo Bali Nine tersebut dari para eksekutor hukuman mati.

Publik Australia pun bereaksi usai keduanya dinyatakan meninggal ditembus timah panas para algojo. Hujatan terhadap pemerintah Indonesia hingga kampanye boikot Bali pun bermunculan.

Bali memang dikenal sebagai surganya para turis Australia. Sebagai respon dari eksekusi mati duo Bali Nine, Bali pun terancam sepi dari kunjungan warga Australia.

Meski demikian, Grup Band Superman is Dead (SID) yang beranggotakan putra asli daerah Bali menilai, sebagian turis Australia sering memperlakukan warga dan budaya lokal dengan seenaknya.

Di halaman fanspage-nya JRX menulis "Mereka tidak sadar jika Bali sudah mulai muak dengan kelakuan sebagian turis Aussie yg sering seenaknya memperlakukan warga/budaya lokal. Mereka pikir dirinya raja dan semua bisa dibeli dengan dollar."

Ia menambahkan Bali tidak perlu turis-turis yang tidak menghormati budaya dan warga. Bahkan secara tegas, JRX menyatakan, "Kami WNI ketika bertamu ke negara kalian, selalu mematuhi segala hukum yg berlaku di sana. Dan kalian juga seharusnya melakukan hal yg sama ketika bertamu ke Bali. Bali tidak butuh sampah! Tidak ada negara yg butuh sampah."

Di akhir tulisannya penabuh drum tersebut meminta wisatawan mancanegara untuk menunjukkan sikap saling menghormati. "Thats what we all need!"

Terkait perilaku warga negara Australia yang kerap membuat geram warga lokal, merdeka.com merangkum beberapa di antaranya:

Pesta gila-gilaan pelajar Australia

Sejumlah siswa asal Australia mengisi liburan sekolahnya di Bali dengan cara yang tak biasa bagi warga Bali.Menurut laporan The Sydney Morning Herald berjudul "Schoolies in Bali: rite of passage or reckless booze-fest?" Jumat, 5 Desember 2014, para remaja itu masuk ke klub malam, minum minuman keras, dan berkendara ugal-ugalan.Seorang koordinator Red Frogs, Paul Mergard mengatakan para relawan lembaga ini sudah terbiasa mendapati kelakuan para remaja setelah berpesta. Red Frogs merupakan lembaga yang memberi pendampingan kepada para pengkonsumsi alkohol dan narkoba, khususnya anak muda."Ada yang muntah, menangis, berkelahi, dan kecopetan," kata Mergard. "Namun ada juga beberapa siswa yang berperilaku baik."Usia para siswa itu, menurut Mergard, sekitar 13-18 tahun. "Itu adalah usia yang pas untuk merayakan sesuatu dengan teman-teman seumur," katanya. "Perkembangan di usia ini penting karena menjadi basis transisi menuju kehidupan dewasa."Menurut laporan Sydney Morning Herald, para siswa itu sampai mabuk, merajah tubuh dengan tato, dan ada pula yang tampak bersedih, kemungkinan karena duit di rekeningnya tandas untuk hura-hura. Setiap tahun sekitar 3000 pelajar Australia menjadikan Bali sebagai tempat wisata rombongan mereka untuk merayakan kelulusan dan liburan.

Tak terima ditegur kencing di Pura, turis Ausie hajar warga Bali

Tidak selamanya turis asing datang ke Bali bisa berlaku santun. Buktinya, dua orang bule asal Australia justru membuat seorang warga korban babak belur, tidak hanya itu dua turis asing ini juga mengencingi areal pura milik korban.Hal ini terjadi Jumat (19/12) malam sekitar pukul 20.50 WITA di Restaurant Apakabar, Jalan Batubolong No. 74, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung.Saat itu korban I Wayan Mudipa (35) warga setempat dibuat babak belur oleh turis yang mengunjungi tokonya. Tidak hanya itu korban juga diancam akan dibunuh.Dalam laporannya di Polsek Kuta Utara, Mudipa mengaku kalau pelaku datang ke restaurant sudah dalam keadaan mabok berat dan untuk selanjutnya masuk toko. Saat itu, salah satu dari pelaku keluar toko dan menuju ke depan pura lanjut kencing di areal pura."Saya coba tegur dan marahi. Tetapi dia malah maki-maki saya. Saya lihat temannya lagi satu juga kencing di dalam toko sambil tertawa," kata Mudipa, di Polsek Kuta Utara, Sabtu (20/12).Saat korban akan beranjak ke dalam toko. Tiba-tiba turis yang kencing di Pura langsung menyerang dan memukul kepala korban dengan botol bir. Saat berusaha melakukan perlawanan, pelaku yang ada di dalam toko ikut menyerang korban hingga tersungkur.Beruntungnya, saat itu sejumlah warga dan scurity toko tetangga langsung mengamankan pelaku. Bahkan salah seorang warga sempat terkena pukulan dari pelaku. "Bule yang pegang bir berhasil kami diamankan dan diserahkan oleh warga ke Polsek. Temannya yang kencing di toko berhasil kabur dari serangan warga setempat," Kata Kapolsaek Kuta Utara, Kompol Ronny Erippang.Pelaku berhasil diamankan tersebut bernama Timothy O'Hehir (26) asal Australia dan menginap di Villa Echoland, Canggu Kuta. Dari keterangan pelaku, diketahui Pelaku lainnya yang kabur bernama Scott O'Hehir (22) juga dari Australia dan tinggal satu villa dengan pelaku satu."Saat ini keduanya pelaku asal Australia sudah kita amankan dan dimintai keterangannya. Kedua pelaku berupaya untuk damai tapi dari pihak korban menolak. Kedua turis ini kita kenakan pasal 170 penganiayaan secara bersama (pengeroyokan)," ucap Kapolsek Erippang, Sabtu (20/12).

Izin paspor untuk tur, wanita WN Australia malah jual miras di Bali

Seorang wanita asal Australia, Cynthia Leuisa Pisera (43), yang tinggal di Jalan Batur Sari, Sanur Kauh, terpaksa harus berurusan dengan pihak imigrasi. Paspor nya terpaksa ditahan lantaran penyalahgunaan izin visa."Selama lebih dari 3 tahun di Bali, ia membuka usaha minuman. Harusnya izinnya bisnis bukan tur. Untuk sementara kita amankan paspornya dan kita limpahkan ke imigrasi," kata Kasi Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kepercayaan, Kesbangpol Kota Denpasar, Ida Bagus Andika Putra, Rabu (29/4) di Denpasar Bali.Operasi yang digelar Rabu (29/4) siang dilakukan oleh tim gabungan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Denpasar bersama imigrasi Denpasar, TNI, dan Polri."Kita menggelar inpeksi mendadak (sidak) terhadap keberadaan Warga Negara Asing (WNA). Khususnya di Denpasar," ucap Ida Bagus."Paspornya di bawa ke kantor imigrasi dulu untuk diproses. Kita proses dulu penyalahgunaan visa ini. Nanti kalau sudah pasti berapa lama melakukan usaha baru ada tindakan," ujar Hendra Sudarsa dari Imigrasi Denpasar.Dari pemeriksaan awal, diketahui bahwa wanita asal Australia ini sudah membuka usaha jual beli minuman berlabel sejak 3 tahun lamanya. Bahkan dengan usaha ini, dia sudah mempekerjakan 10 orang pegawai yang diambil dari warga di lingkungan setempat."Kami harapkan aparat desa dapat melakukan pendataan serta melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Kesbangpol yang nantinya dapat menindaklanjuti keberadaan WNA di masing-masing wilayah desa," pungkas Ida.

Turis Australia langganan mabuk dan buat ulah di Legian

Ini bukan cerita rumor. Jika tidak percaya singgahlah ke pulau Dewata. Saban malam di Jalan Legian, ada saja bule-bule mabuk minuman berteriak atau bahkan berjoget tidak jelas. Kadang-kadang mereka juga tak segan menghalangi kendaraan yang melintas. Namun mabuknya mereka tidak bikin galak. Mereka takut dengan orang pribumi atau asli Bali.Ulah bule Mabuk itu kebanyakan berasal dari Australia. Letak secara geografis dengan Indonesia tidak begitu jauh menjadikan Bali merupakan tempat liburan bagi para bule asal negara Kangguru itu. Jarak tempuh dari Kota Sidney hanya enam jam. Apalagi dari Perth, jarak ke Bandara Internasional I Gusti Ngurahrai hanya tiga jam.Seperti penuturan Lukman, pendatang asal Malang yang sudah 14 tahun menetap di Bali. Kata dia, bukan rahasia umum jika bule asal Australia memang dikenal sebagai biang kerok. Mereka kerap pergi ke club atau bar dan mabuk sambil teriak-teriak. Bahkan tak jarang ulahnya membuat gerah pengguna jalan. Sambil mabuk, dia berdiri di tengah Jalan Legian."Sudah terkenal, bule Australia memang begitu," kata Lukman saat berbincang dengan merdeka.com.Lukman mengatakan, saban tahun pelancong mancanegara yang singgah di Bali kebanyakan memang dari negara Australia. Apalagi saat musim liburan sekolah. Jangan harap bisa naik taksi menuju ke daerah Legian dengan lancar. Mau menuju jalan Legian saja sudah macet total."Kebanyakan pas liburan sekolah. Namanya ABG, pasti suka rusuh kalau mabuk," ujarnya menjelaskan musim liburan bulan lalu, Legian dibanjiri pelancong asal Australia. Tapi kebanyakan usia sekolah dan kerap ke club untuk mabuk-mabukan.Lana, sopir taksi di Kawasan Legian juga membenarkan ulah bule asal Australia itu. Menurut dia, di Legian bukan hal aneh jika bule Australia kerap membuat ulah. Biasanya kata dia, keluar dari club dalam kondisi mabuk. Bahkan ada juga yang keluar dari Club dalam keadaan teller alias tidak sadarkan diri."Kebanyakan memang bule Australia," kata Lana seraya menunjuk sebuah club yang biasa disinggahi bule Australia.Meski kerap mabuk dan suka membuat onar, bule mabuk itu juga memberikan rejeki tersendiri bagi tukang ojek maupun sopir taksi yang mangkal di Jalan Legian. Pasalnya jika sudah mabuk, bule itu tak segan untuk mengeluarkan uang membayar ongkos taksi atau naik ojek. "Kalau mabuk dia justru royal. Kadang suka diajak juga untuk menemani minum Bir," ujarnya.Melongok kejadian dugaan pembajakan pesawat Virgin Australia yang dilakukan oleh Matt Christopher bagi warga Bali bukan hal yang mengagetkan. Pasalnya di Bali bule asal Australia memang berkelakuan demikian. Meski tidak semua bule asal negara kanguru itu tukang mabuk. Namun bagi warga Bali itu hal yang biasa."Itu biasa, banyak disini suka mabuk dan rese," kata I Nyoman Suwadarma pemilik hotel di daerah Denpasar.Meski demikian tidak dipungkiri, banyaknya bule asal Australia atau turis dari negara lain yang singgah berlibur ke Bali memberikan rejeki tersendiri bagi masyarakat asli Pulau Dewata. Paling tidak penjual pernak pernik atau lainnya di kawasan Legian hingga pantai Kuta ramai dikunjungi turis."Biasanya bulan Juni lebih ramai," kata I Nyoman.

(mdk/efd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
18 Wisata di Bali yang Menarik Disambangi, Ini Rekomendasinya

18 Wisata di Bali yang Menarik Disambangi, Ini Rekomendasinya

Salah satu daya tarik utama Bali adalah pantainya yang memukau.

Baca Selengkapnya
Bukan Kelebihan Wisatawan, Tapi Bali Sedang Alami Kondisi Ini

Bukan Kelebihan Wisatawan, Tapi Bali Sedang Alami Kondisi Ini

Kemenparekraf memiliki tugas penting agar wisatawan juga mengenal Bali secara luas.

Baca Selengkapnya
Turis Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini

Turis Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini

Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Datangkan Turis Berkualitas, Gahawisri Dukung Ketertiban Industri Pariwisata Bali

Datangkan Turis Berkualitas, Gahawisri Dukung Ketertiban Industri Pariwisata Bali

Pariwisata Bali bukan soal jumlah kunjungan wisatawan tapi juga kualitas, kenyamanan.

Baca Selengkapnya
Parah! Sopir Taksi di Bali Terekam Peras 2 Bule USD50, Tak Diberi Ancam Pakai Pisau

Parah! Sopir Taksi di Bali Terekam Peras 2 Bule USD50, Tak Diberi Ancam Pakai Pisau

Dua turis itu berulang kali meminta untuk turun, tetapi mobilnya terus melaju sambil memalak dua bule.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan di Balik Aturan Turis Asing Wajib Bayar Rp150.000 untuk Masuk Bali Berlaku Mulai Besok

Ternyata, Ini Alasan di Balik Aturan Turis Asing Wajib Bayar Rp150.000 untuk Masuk Bali Berlaku Mulai Besok

Dengan pungutan wisman itu, Pemprov Bali memiliki ruang fiskal termasuk untuk membenahi daya tarik wisata, infrastruktur, jalan hingga promosi pariwisata.

Baca Selengkapnya
Peta Wisata Bali yang Indah dan Menakjubkan, Cocok Jadi Pilihan Libur Akhir Pekan

Peta Wisata Bali yang Indah dan Menakjubkan, Cocok Jadi Pilihan Libur Akhir Pekan

Peta wisata Bali dapat menjadi penuntun Anda saat hendak berlibur ke sana bersama keluarga, sahabat, ataupun sendirian.

Baca Selengkapnya
Pariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024

Pariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024

Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Ini yang Perlu Diketahui Saat Berkunjung ke Bali di Hari Raya Nyepi

Ini yang Perlu Diketahui Saat Berkunjung ke Bali di Hari Raya Nyepi

Sejumlah aturan telah ditetapkan demi berlangsungnya perayaan Nyepi secara sakral di Pulau Bali.

Baca Selengkapnya