Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK: Kalau korupsi kecil juga ditangani KPK, butuh kantor lagi

JK: Kalau korupsi kecil juga ditangani KPK, butuh kantor lagi Jusuf Kalla bersaksi di sidang Jero Wacik. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai tugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali kepada konsep awal pembentukannya, yakni menangani kasus-kasus korupsi besar. Sementara kasus-kasus korupsi skala kecil, bisa diserahkan kepada Kepolisian atau Kejaksaan untuk ditangani.

Hal ini berkaitan dengan keterbatasan personel dan jangkauan KPK apabila dibandingkan dengan personel dan jangkauan Kepolisian dan Kejaksaan.

"Seperti konsep awalnya KPK menangani tindakan korupsi yang besar dan luar biasa dan mempunyai efek besar. Tapi kalau korupsi kecil-kecil juga ditangani KPK, akhirnya KPK butuh kantor lagi seluruh Indonesia di double-double lagi semuanya," kata JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (29/1).

JK melihat, Kepolisian dan Kejaksaan bisa dimaksimalkan untuk menangani kasus-kasus korupsi dengan skala kecil yang terjadi di daerah-daerah mengingat ketersediaan personel korps Bhayangkara dan Adhyaksa di setiap wilayah Indonesia. Berbeda dengan personel KPK yang terpusat di Jakarta.

"Negeri kita sangat besar. Penduduknya 260 juta, sekian banyak kepulauan, pejabat-pejabat menjalankan pemerintahan begitu besar sehingga tidak mungkin KPK yang ada di Jakarta ini menangani seluruh Indonesia. Oleh karena itu ada kepolisian dan kejaksaan yang menangani," jelas JK.

Lebih lanjut JK mengemukakan bahwa semula KPK merupakan lembaga ad hoc yang bersifat sementara, hingga korupsi di Indonesia menurun.

"Jadi tetap seperti sekarang, malah sebenarnya pikiran awalnya KPK itu ad hoc hanya sementara selama korupsi tinggi itu ada KPK tapi kalau sudah lebih stabil negeri ini dari korupsi, menurun maka kembali normal yaitu polisi dan kejaksaan, bukan pemerintah yang punya ide itu, kalau tidak salah ada pengamat itu," tutup JK.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ditetapkan KPK sebagai Tersangka Korupsi, Begini Reaksi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali

Ditetapkan KPK sebagai Tersangka Korupsi, Begini Reaksi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor menyatakan menghormati langkah (KPK menetapkan dirinya sebagai tersangka korupsi.

Baca Selengkapnya
KPK Beberkan Baru 29,55 Persen Legislator yang Lapor LHKPN, 6 Menteri Jokowi Belum Setor

KPK Beberkan Baru 29,55 Persen Legislator yang Lapor LHKPN, 6 Menteri Jokowi Belum Setor

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis tingkat kepatuhan pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Tahun 2023

Baca Selengkapnya
Pejabat KKP Dituduh Terima Suap dari Perusahaan Jerman, Begini Respons Menteri Trenggono

Pejabat KKP Dituduh Terima Suap dari Perusahaan Jerman, Begini Respons Menteri Trenggono

Perusahaan asal Jerman dikabarkan menyuap pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan pada periode 2014-2018.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
KPK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Korupsi di Kemenaker, Dua Ditahan

KPK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Korupsi di Kemenaker, Dua Ditahan

KPK menetapkan tiga tersangka kasus korupsi sistem proteksi TKI di Kemenaker yang terjadi pada tahun 2012.

Baca Selengkapnya
Kejagung Koordinasi dengan BPK soal Kerugian Negara dari Korupsi Timah

Kejagung Koordinasi dengan BPK soal Kerugian Negara dari Korupsi Timah

Sejauh ini nilai kerugian negara akibat korupsi tersebut senilai Rp271 triliun.

Baca Selengkapnya
Kejagung dan KPK Dinilai Perlu Koordinasi Bongkar Kasus Korupsi LPEI, Ini Alasannya

Kejagung dan KPK Dinilai Perlu Koordinasi Bongkar Kasus Korupsi LPEI, Ini Alasannya

KPK telah menaikkan status penanganan kasus korupsi LPEI.

Baca Selengkapnya
JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri

JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri

JK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Dewas Benarkan Ada Laporan Jaksa KPK Peras Saksi: Sudah Penyelidikan

Dewas Benarkan Ada Laporan Jaksa KPK Peras Saksi: Sudah Penyelidikan

Meski demikian dari informasi yang dihimpun jika inisial Jaksa KPK itu adalah TI yang diduga memeras saksi dalam sebuah kasus sebesar Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya
Akui Kepercayaan Terhadap KPK Kurang, Mahfud Ingin Kembalikan UU KPK Lama Jika Terpilih Jadi Wapres

Akui Kepercayaan Terhadap KPK Kurang, Mahfud Ingin Kembalikan UU KPK Lama Jika Terpilih Jadi Wapres

Mahfud menegaskan keberadaan lembaga antirasuah itu masih sangat dibutuhkan untuk memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

Baca Selengkapnya