Jelang Kenaikan Iuran BPJS, Warga Makassar Minta Turun Kelas
Merdeka.com - Banyak peserta BPJS di Makassar mengurus perubahan data kepesertaan. Mereka minta turun kelas dengan berbagai alasan. Kondisi ini berlangsung dari Bulan November kemarin.
"Rata-rata 10 persen atau 40 hingga 50 orang dari 400-500 orang peserta BPJS yang datang setiap hari di kantor BPJS minta turun kelas. Ini berdasarkan pantauan kita sejak November hingga Desember ini," kata kepala cabang BPJS Makassar Greisthy E.L Borotoding, Senin (16/12).
Minta turun kelas ini, kata Greisthy, adalah hak peserta BPJS. Namun pihaknya belum bisa menyimpulkan bahwa minta turun kelas ini dikaitkan dengan penyesuaian iuran atau adanya tarif baru, karena setiap hari masih sekitar puluhan orang yang minta turun kelas.
Rio Antony (39), salah seorang warga Makassar yang ditemui di kantor BPJS mengaku sementara mengurus perubahan data kepesertaannya. Dia minta turun kelas untuk anggota keluarganya yang berjumlah empat orang.
Kata dia, karena sebentar lagi pemberlakuan iuran baru maka dia berusaha sesegera mungkin untuk mengurus turun kelas. Kelas terdahulu adalah kelas I untuk turun ke kelas II.
Sebelumnya, setiap bulan per orang Rp80 ribu sehingga total iuran tiap bulan untuk sekeluarga sebanyak Rp320 ribu per bulan. Karena di tahun 2020 nanti iuran bulanan naik menjadi Rp160 ribu per orang, maka nanti tiap bulan harus bayar Rp640 ribu untuk satu keluarga sebanyak 4 orang.
"Rp640 ribu per bulan bagi saya itu kemahalan, jadi hari ini saya urus turun kelas dari kelas I ke kelas II yang hanya Rp440 ribu per bulan untuk empat orang dari iuran per orangnya Rp110 ribu," tutur Rio Antony.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu korban adalah seorang mahasiswa yang sudah persiapan untuk ujian skripsi.
Baca SelengkapnyaAtap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaPenyelenggaran PSU di 10 TPS di Kota Makassar akibat adanya warga yang tidak masuk dalam DPT dan DPTb tetapi mencoblos saat Pemilu 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.
Baca SelengkapnyaPemungutan suara tertunda di 17 TPS di Jakarta Utara akibat banjir yang melanda kawasan tersebut, pada hari pencoblosan, Rabu 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS mencatat beras dan rokok sebagai pengeluaran terbesar dalam rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaSejak September 2018 hingga Januari 2019, ketiga berhasil melakukan pinjaman fiktif menggunakan data 14 sekolah.
Baca SelengkapnyaBPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.
Baca Selengkapnya