Ekonomi melemah, Jokowi minta PBNU tenangkan warganya
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj. Dalam pertemuan itu, Jokowi, sapaannya, juga meminta PBNU turut serta membangun optimisme warga menyikapi kondisi ekonomi Tanah Air yang tengah melemah.
Jokowi memastikan lemahnya perekonomian saat ini imbas merosotnya nilai tukar rupiah karena disebabkan pengaruh ekonomi global.
"Saya diminta untuk menenangkan masyarakat nahdliyin karena ekonomi yang sedang melemah. Untuk memberikan pemahaman kepada mereka, karena ini faktor ekonomi global," kata Said Aqil usai bertemu Jokowi di Istana, Jakarta, Kamis (27/8).
Menyikapi permintaan itu, Said menegaskan, saat ini masyarakat menumbuhkan rasa dan sikap optimisme perekonomian negara akan kembali bangkit. Apalagi, pemerintah akan berusaha keras dalam sebulan dua bulan ini agar ekonomi tumbuh.
"Saya hanya mengharapkan kepada warga NU agar terus kerja keras, yang petani yang dagang meningkatkan kerjanya. Insya Alalh tak kurang pangan dan bahan pokok. Sehingga Presiden akan mempertahankan harga bahan pokok dan BBM tak akan naik. Kita diminta agar memberikan pencerahan," jelas Said.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan nasabah PNM yang begitu pesat hingga kini berada di angka 15,2 juta nasabah.
Baca SelengkapnyaKenaikan gaji para PNS sebesar 8 persen tersebut juga bagian dari pelaksanaan reformasi birokrasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi juga mengapresiasi pencapaian PNM yang mencapai telah mencapai target pada 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap gaji PNS dapat meningkatkan kinerja serta akselerasi transformasi ekonomi dan pembangunan nasional.
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca Selengkapnya