Ditanya Soal Kasus-kasus Mandek, Kapolda Irjen Gatot Eddy Bilang 'Nanti Ya'
Merdeka.com - Irjen Gatot Eddy Pramono resmi menjabat Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Idham Azis. Sejumlah kasus menjadi pekerja rumah (PR) buat Gatot salah satunya penuntasan teror penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan.
Saat ditanya langkahnya menangani kasus-kasus itu, Gatot belum mau banyak bicara.
"Nanti ya," kata Gatot singkat di Polda Metro Jaya usai lakukan acara pisah sambut, Jumat (25/1).
Saat memberikan berpidato di acara pisah sambut, Gatot meminta semua anak buahnya bekerjsa bersama-sama untuk menuntaskan kasus.
"Saya ingin memperkenalkan diri kepada rekan sekalian, saya nama sudah tahu Gatot Eddy Pramono. Kalau Gatot itu bukan gagal total, tapi bersama-sama kita berhasil total," seloroh Eddy.
"Perkembangan teknologi dengan cepat menimbulkan kerawanan yang ada, dinamika sosial masyarakat juga lebih tinggi, kompleksitas masyarakat juga ada. Tapi saya optimis dan kita harus optimis. kita berpikir bersama-sama bukan bekerja secara parsial, bukan bekerja perorang tapi bersama-sama. Saya selalu katakan kebersamaan adalah kunci keberhasilan kita dalam kelola organisasi ini, hadapi tantangan dan harapan di masyarakat."
Gatot sempat bercerita singkat soal seringnya dia dan Idham Azis bertukar posisi. Oleh karena itu, sosok Idham dan juga wilayah hukum Polda Metro Jaya bukanlah hal baru buatnya.
"Saya sama dengan Pak Idham, Akpolnya 1988. Sespim nya sama-sama dengan beliau, nah kalau dulu beliau Dirkrimum, saya penggantinya beliau. Sekarang kapolda penggantinya beliau ini," ujarnya.
"Kemudian, penugasan saya sampai di Polda Metro Jaya. Pertama saya bertugas di Polda Metro sebagai kasubdit, kemudian saya tugas di Jakarta Timur, kemudian di Jakarta Pusat Kapolsek Cempaka Putih, terus Kapolres Depok, Kapolres Selatan, Dirkrimum, jadi dengan rekan-rekan sebagian saya masih ada yang kenal," bebernya.
Seperti diketahui, selama menjabat hampir 17 bulan, Idham masih banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Di antaranya adalah penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan pada 11 April 2017, kematian Akseyna Ahad Dori yang tewas mengambang di Danau Kenanga Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat pada 26 Maret 2015, kasus kematian mahasiswa Universitas Indonesia Esa Unggul, Tri Ari Yani Puspo Arum alias Arum (22) di kamar kos di Jalan Haji Asmad Ujung, Perumahan Kebon Jeruk Baru, Jakarta Barat, Senin 9 Januari 2017.
Selain itu, ada pula teror bom molotov di rumah politisi PDIP Kapitra Ampera pada 6 Agustus 2018, Politisi PKS Mardani Ali Sera pada 19 Juli 2018, Ketua KPK Agus Laode, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif pada 9 Januari 2019.
Pada rilis akhir tahun 2018, Idham mengakui kalau masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan. Seperti kasus Novel yang terus hangat dalam perbincangan.
"Kami terus bekerja mengungkap kasus Novel. Kami terus melakukan analisa dan evaluasi (Anev) karena ini merupakan bagian utang dari Polda Metro Jaya untuk menuntaskan semua kasus-kasus. Secara rutin selalu menyampaikan progress contohnya ke Kompolnas, Ombudsman. Bahkan, ke Komnas HAM pun kami turut menawarkan beberapa opsi," kata Idham saat itu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dewas KPK akan Serahkan Temuan Aset Firli Tak Tercantum di LHKPN ke Polda Metro Jaya
Dewas KPK akan menyerahkan hasil putusan sidang pelanggaran etik Firli kepada Polda Metro Jaya jika diperlukan.
Baca SelengkapnyaMengenang Ade Irma 'Perisai' Jenderal Nasution Lewat Monumen
Ade Irma menjadi perisai yang melindungi tubuh sang Ayah dari bidikan pasukan.
Baca SelengkapnyaSederet Para Pesohor dari Dapil Jabar I Lolos ke Senayan, Ada Melly Goeslaw hingga Istri Ridwan Kamil
Tujuh caleg dipastikan lolos dari Dapil Jawa Barat I.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kombes Polisi Ceritakan Rumitnya Pendaftaran Akabri Zaman Dulu, Sampai Disuruh Push Up Tamtama TNI
Kombes Pol Andi Yoseph Enoch ceritakan perjuangan masa lalunya untuk bisa daftar Akabri yang penuh tantangan. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaTetesan Air Mata Cak Imin Sambut Pelukan Anies Baswedan saat Tutup Kampanye di JIS
Kampanye akbar terakhir digelar hari ini jelang memasuki masa tenang pada 11-13 Februari 2024
Baca SelengkapnyaKodam Cendrawasih: Kklaim KKB Prajurit Tertembak di Depan Kantor Bupati Hoaks
Termasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaPutusan praperadilan Digelar Besok, Kubu Firli Bahuri Yakin Penetapan Tersangka Gugur
Kuasa hukum Firli Bahuri, Ian Iskandar yakin jika penetapan tersangka oleh Polda Metro Jaya tidak sah
Baca SelengkapnyaRingkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas
Ada empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.
Baca SelengkapnyaPolisi Mulai Usut Kasus Kebocoran Dokumen DJKA yang Dibawa Firli Bahuri, Pelapor Diperiksa
Edy selaku pelapor berharap penyidik segera memeriksa Firli Bahuri bersama pengacaranya, Ian Iskandar selaku terlapor dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek'
Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek
Baca Selengkapnya