Cerita bisnis massa bayaran saat kampanye di Yogyakarta
Merdeka.com - Kampanye tanpa massa, ibarat makan sayur tanpa garam. Namun dalam kampanye tidak semua massa itu simpatisan fanatik terhadap partai yang didatangi. Banyak di antaranya adalah massa bayaran yang terkoordinir seperti bisnis yang dikelola oleh satu orang atau ormas.
Sebut saja Tole, salah seorang koordinator massa yang pernah beberapa kali dimintai tolong oleh partai atau tim kampanye untuk menghadirkan massa. Menurut Tole, dia biasanya menyediakan massa antara 100 hingga 200 orang.
"Kalau saya cuma sanggupnya 100-200 orang saja, kalau minta lebih biasanya saya minta bantuan yang lainnya," ujar Tole saat ditemui merdeka.com, di sekitaran Pakualaman, Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Untuk harganya, Tole berhitung jarak tempat dan juga siapa yang dihadirkan dalam acara tersebut. "Harganya hitung per orang, tergantung jarak tempat ya kalau nggak jauh Rp 50 ribu dan lihat siapa yang hadir, kalau yang hadir itu orang berduit kasih mahal," katanya lalu tertawa.
Massa yang digunakan oleh Tole terdiri dari beberapa ormas dan terkadang juga ada yang mahasiswa tergatung dari acaranya. "Tergantung acaranya, kan ada tokoh yang bikin acara di hotel, pengennya mahasiswa, ya cari yang mahasiswa, kalau butuhnya pemuda-pemuda atau untuk keamanan ya terkadang minta bantuan ormas," ujar Tole.
Meski demikian kerap dimintai tolong untuk mengerahkan massa, Tole menolak anggapan sebagai pebisnis massa kampanye. Karena dalam beberapa kegiatan dia terkadang tidak mengambil untung.
"Bukan bisnislah ini, cuma bantu saja, untung juga nggak, itu uang juga langsung dibagi ke anak-anak, tapi ya ada jatah sendiri untuk saya biasanya," ungkapnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaPutu Desie Pratiwi, seorang guru SD yang memiliki semangat wirausaha, memulai perjalanan bisnisnya dengan usaha kecil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaBatas pembayaran THR pegawai maksimal pada H-7 lebaran.
Baca SelengkapnyaMantan orang nomor satu di BUMN kini alih profesi jadi tukang batu dan gali parit. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaTotal ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca SelengkapnyaPegawai BUMN ini demo lantaran perusahaan tidak memberikan THR yang menjadi hak karyawan.
Baca SelengkapnyaBayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.
Baca Selengkapnya