Merdeka.com - Pasar Klewer yang ludes terbakar 27 Desember 2014, segera dibangun kembali.

Pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 159 miliar untuk membangun pasar batik terbesar di Asia tersebut. Menurut rencana, pembangunan akan ditandai dengan peletakan batu pertama pada hari Minggu (26/7).

Kepala Dinas Pengelola Pasar (DPP) Kota Solo Subagyo mengatakan, seluruh biaya pembangunan pasar senilai Rp 159 miliar tersebut berasal dari pemerintah pusat. Jumlah tersebut terbagi dalam dua tahap.

"Ada dua tahap pekerjaan konstruksi. Tahap pertama tahun ini sebesar Rp 61,8 miliar. Kemudian tahap kedua tahun anggaran 2016 sebesar Rp 97,2 miliar," ujar Subagiyo, Rabu (22/7).

Menurut Subagiyo, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo hanya berkewajiban menyiapkan dana pendamping. Dana itu dialokasikan untuk biaya penyusunan detail engineering design (DED), lelang pekerjaan, honor pengawas dan tim konsultan perencanaan, serta pembongkaran bangunan Pasar Klewer lama. Saat ini, lanjut dia, persiapan pembangunan kembali pasar tekstil terbesar di Jawa Tengah itu sudah final.

Dia yakin meski sempat molor hingga akhir tahun anggaran, masih mencukupi untuk merampungkan pekerjaan konstruksi. Dia menjelaskan Pasar Klewer akan dibangun sebanyak empat lantai. Yakni lantai basement, semi basement, lantai dasar dan lantai satu. Jika dihitung dari permukaan tanah, lanjut dia, bangunan Pasar Klewer baru nantinya tak berbeda dengan pasar lama.

"Sebenarnya sama dengan pasar yang lama, sebab penambahan bangunan bawah tanah kita alokasikan untuk parkir dan pedagang kaki lima," katanya.

Dengan bangunan baru nanti, kata Subagiyo, seluruh pedagang lama akan masuk ke Pasar Klewer baru, termasuk pemilik kios renteng dan PKL yang selama ini tersebar di sekitar pasar. Dia berharap pedagang tak perlu risau, sebab semua akan tertampung di dalam pasar sesuai kepemilikan Surat Hak Penempatan (SHP), dan diberikan secara gratis.