Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Balita 2,5 tahun dicabuli teman kumpul kebo ibunya

Balita 2,5 tahun dicabuli teman kumpul kebo ibunya Balita dicabuli teman kumpul kebo ibu. ©2015 merdeka.com/yan muhardiansyah

Merdeka.com - Seorang bocah berusia 2 tahun 6 bulan di Medan diduga menjadi korban pencabulan. Pelaku perbuatan menyimpang itu tidak lain dari teman kumpul kebo ibunya.

Akibat kejadian ini, keluarga bocah meminta bantuan pendampingan dari LBH Medan. Mereka terpaksa ke lembaga itu, karena polisi dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) disebut menolak laporan mereka.

"Alasan polisi dan KPAID, kami bukan orang tuanya, kami hanya uwak (bibi). Menurut mereka kami tidak berhak mengadu. Makanya kami minta bantuan LBH," kata Nurhajjah (39), satu dari empat bibi N yang mengadukan kejadian itu.

Nurhajjah mengakui SAA alias I (34), ibu korban, tidak mau mengadukan pencabulan itu. Perempuan itu membela pasangan kumpul kebonya M.

Nurhajjah menjelaskan, pencabulan itu setidaknya terjadi pada Kamis (28/8) lalu. Awalnya, salah seorang bibi menjemput M dari rumah yang ditinggali ibu dan M di Pasar Rakyat, Pulo Brayan.

"Mereka tinggal se rumah, tapi belum menikah. Pas hari itu adik kami menjemput N untuk dibawa ke rumah kami di Jalan Yos Sudarso, Pulo Brayan. Biasa seperti itu, kami tidak ada masalah selama ini," sebut Nurhajjah.

Saat dijemput, N tengah terlelap di samping M. Namun, tangan M ada di bagian kemaluan bocah itu. "Mulanya kami nggak curiga, termasuk waktu dia nggak mau dan kesakitan waktu digendong ngangkang. Kami baru tahu malamnya, waktu itu dia kesakitan mau buang air kecil. Setelah ditanyai, dia bilang dicongkel-congkel sama M yang sudah disebut sebagai ayah. Kalau ayah kandungnya sudah meninggal," jelas Nurhajjah.

Karena curiga, keluarga memeriksakan N ke RS Sinar Husni. Mereka mendapat penjelasan dari dokter bahwa telah terjadi kerusakan pada kemaluan N. Pencabulan itu diduga baru terjadi namun dilakukan berulang-ulang menggunakan jari. Namun, kata Nurhajjah, sang dokter tidak mau mengeluarkan surat karena belum ada permintaan dari kepolisian.

Pihak keluarga kemudian mengadu ke Mapolresta Medan. "Tapi pengaduan kami ditolak, karena katanya bukan orang tuanya yang mengadu," sambung Nurhajjah.

Empat bibi N tak menyerah. Mereka membawa bocah itu ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Sumut di Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan. Keluarga mengaku kembali mendapat penolakan seperti di kepolisian. "Katanya pengaduan kami nggak kuat, makanya kami datang ke LBH minta bantuan hukum," sambung Nurhajjah.

Ketua KPAID Zahrin Piliang yang dihubungi untuk konfirmasi kasus itu menyerahkan handphonenya kepada seorang stafnya bernama Desi. "Kami tidak ada menolak. Kami hanya mengarahkan mereka membuat pengaduan ke polisi dulu. Selain itu, kami minta mereka melengkapi berkas, yaitu surat keterangan dari kepala lingkungan setempat yang menyatakan yang bersangkutan anak siapa," sebut Desi.

Sementara Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Aldi Subartono meminta wartawan bertanya langsung ke bagian SPKT. "Tugas saya bukan menerima laporan, tugas saya hanya menyelidiki," cetusnya.

Sementara pihak LBH prihatin dengan penolakan kepolisian dan KPAID terhadap pengaduan keluarga N. Sebab, sesuai UU Perlindungan Anak, kasus yang dialami N bukanlah delik aduan. "Kami menyayangkan sikap kepolisian yang menyatakan hanya orang tua korban yang berhak melaporkan. Apalagi berdasarkan keterangan yang kita dengar tadi, si ibu diduga kuat melakukan pembiaran, sehingga tidak punya kehendak melaporkan pacarnya itu," kata Direktur LBH Medan Surya Adinata.

Dia mengatakan LBH akan mendampingi keluarga N untuk kembali mengadukan kasus itu ke Polresta Medan. "Seharusnya polisi bekerja sesuai hati nurani, bagaimana jika ini terjadi pada anaknya," pungkas Surya.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita

Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Bocah 11 Tahun di Palembang Hidupi 3 Adik Usia Balita Nyambi Jualan Keripik di Sekolah
Perjuangan Bocah 11 Tahun di Palembang Hidupi 3 Adik Usia Balita Nyambi Jualan Keripik di Sekolah

Setelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.

Baca Selengkapnya
Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang
Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Gadis di Surabaya: Mengadu Dicabuli Kakak, Malah Digilir Ayah Kandung dan 2 Paman
Kisah Pilu Gadis di Surabaya: Mengadu Dicabuli Kakak, Malah Digilir Ayah Kandung dan 2 Paman

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.

Baca Selengkapnya
Momen Anggota Brimob Pulang Bikin Ibunya Kaget 'Kalau Bapak Masih Hidup Lihat Pakai Baret Pasti Bangga'
Momen Anggota Brimob Pulang Bikin Ibunya Kaget 'Kalau Bapak Masih Hidup Lihat Pakai Baret Pasti Bangga'

Dia berbalut seragam Brimob hingga membuat sang ibu kaget. Bahkan, ada ungkapan haru yang ikut disebutnya.

Baca Selengkapnya
Ayahnya Pejabat Polisi Lulusan Akpol, Anaknya Pilih jadi Bintara Polri Sampai Tanya 'Papa Enggak Malu Kan?'
Ayahnya Pejabat Polisi Lulusan Akpol, Anaknya Pilih jadi Bintara Polri Sampai Tanya 'Papa Enggak Malu Kan?'

Saat mengetahui pilihan sang putra, sosok sang ayah disebut sempat merasa kaget.

Baca Selengkapnya
Saat Polisi Terduga Pelaku Pencabulan Anak Tiri di Surabaya Menangis ke Nenek Korban agar Cabut Laporan
Saat Polisi Terduga Pelaku Pencabulan Anak Tiri di Surabaya Menangis ke Nenek Korban agar Cabut Laporan

Polisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.

Baca Selengkapnya