Bakal dievaluasi tim APG, Wiranto harap PPATK bisa gabung FATF
Merdeka.com - Rapat Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dipimpin oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto. Rapat yang tertutup itu diselenggarakan di kantor PPATK di ruang rapat lantai 4, Jl Ir H Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (29/8).
Rapat berkaitan dengan kesiapan Indonesia untuk menjadi bagian dari Financial Action Task Force on Money Laundering (FATF). "Kita menghadapi isu tunggal bagaimana Indonesia mempersiapkan diri untuk menghadapi kedatangan dari tim APG. Yang nanti akan melakukan satu suatu kegiatan yang menyangkut Mutual Evaluation Review (MER)," kata Wiranto dalam konferensi pers usai lakukan rapat di gedung PPATK.
Wiranto mengatakan jika mereka akan menjajaki Indonesia dengan persyaratan-persyaratan yang sudah ditentukan. Kemudian nantinya kalau memang sudah lolos MER itu, maka akan lebih leluasa untuk masuk menjadi anggota FATF.
"Nah OKI dalam rapat pagi ini kita mengundang kementerian lembaga terkait untuk fokus ke sana. Bagaimana kita mempersiapkan itu dan ternyata kita sudah mempunyai banyak data yang kita himpun hambatan di internal apa untuk menghadapi assessment yang nanti sudah dilakukan itu," kata Wiranto.
Wiranto menyampaikan, jika PPATK sudah mempunyai progress report yang lengkap dari pemeriksaan internal tentang apa yang sudah dimiliki dan belum dimiliki. Selain itu juga sudah melakukan satu work up dengan Australia.
"Yang kira-kira apa yang kita jawab terhadap tim yang akan kita tadi. Kita juga telah memiliki jadwal lengkap kapan mereka datang apa yang akan ditanyakan sehingga kita bisa mengantisipasi. Kebetulan kita juga sudah punya tim untuk menghadapi itu berjumlah 27 orang," terang Wiranto.
"Dalam rapat koordinasi ini kita hanya membulatkan bahwa tugas ini sangat penting. Kita tiga kali mendapat posisi yang tidak menguntungkan dalam posisi anggota FATF itu," kata Wiranto.
Wiranto mengingatkan nanti dalam menghadapi delegasi dari negara pada Oktober agar bisa dipersiapkan dengan baik.
Diketahui sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Komite TPPU) memimpin pertemuan yang dihadiri oleh seluruh perwakilan lembaga yang tercantum dalam Komite Anti-TPPU itu. 16 perwakilan/lembaga hadir dalam rapat yang memiliki dua agenda penting itu.
Rapat digelar berkaitan dengan kesiapan Indonesia untuk menjadi bagian dari Financial Action Task Force on Money Laundering (FATF).
"Pertama, persiapan Indonesia untuk menjadi anggota FATF. Kedua penyampaian progress report atas pelaksanaan Mutual Evaluation Review (MER). Pelaksanaan dari penilaian MER yang dilakukan oleh Asia Pacific Group on Money Laundering (APG) ditandai dengan kegiatan on-site visit tim assessor pada bulan November 2017 nanti, yang kemudian hasil penilaian ME tersebut akan ditetapkan pada kegiatan APG Plenary yang akan dilaksanakan di Nepal pada bulan Mei 2018," kata Wiranto.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PPATK Ungkap Transaksi Mencurigakan Triliunan Rupiah Jelang Pemilu 2024
Angka transaksi mencurigakan tersebut mencapai triliunan rupiah dari ribuan nama.
Baca SelengkapnyaPPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Pemilu 2024, Ganjar: Ini Peringatan untuk Semua
PPATK menemukan transaksi mencurigakan untuk pembiayaan Pemilu 2024. Transaksi ini diduga mengalir ke sejumlah partai politik.
Baca SelengkapnyaSinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaReaksi AHY Soal PPP Beri Sinyal Gabung Kabinet Prabowo-Gibran: Penguatan Koalisi Terus Kita Bicarakan
AHY menyerahkan kepada Prabowo apabila ada partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaTKN Antisipasi Putusan DKPP Dijadikan Peluru Serang Legalitas Pencalonan Gibran
TKN menegaskan keputusan DKPP terkait persoalan teknis yang secara substansinya sudah tidak ada masalah.
Baca SelengkapnyaPPP Bakal Terima Kedatangan Prabowo dan Gerindra dengan Tangan Terbuka
PPP masih fokus terhadap gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di MK.
Baca SelengkapnyaGibran Sebut Ada Pembicaraan Kemungkinan PDIP Masuk Koalisi
Menurut pengakuan Gibran, sejauh ini Prabowo Subianto belum membicarakan soal kabinet.
Baca Selengkapnya