Cerita Megawati minta Ahok agar lebih jantan
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hadir dalam peluncuran Buku Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang berjudul 'Megawati dalam Catatan Wartawan, Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat'. Meski tak diundang oleh Megawati, Ahok datang dalam acara tersebut.
Dalam acara tersebut, Mega mengeluh karena kerap di-bully di media sosial. Mulai bullyan yang menyangkut pribadinya atau pun yang terkait partainya. Terlebih, di tengah dugaan renggangnya hubungan Ahok dengan PDIP.
Dia juga menyindir wartawan di era sekarang sering menuliskan berita yang tidak sesuai dengan fakta dari narasumber. Bahkan ada karikatur partainya yang dibuat menggunakan anting. Mega pun mengaitkannya dengan isu Lesbian Gay Biseksual dan Transeksual (LGBT). Ia pun heran dan marah atas tindakan yang dinilainya tidak jantan.
"Pernah ada karikatur, masak banteng pakai anting. Kan sekarang ada isu LGBT. Kalau banteng pakai anting itu piye yo," kata Megawati di Gedung Arsip Nasional RI, Jalan Gajah Mada, Jakarta, Rabu (23/3) lalu.
Ternyata pernyataan Mega ini langsung diarahkan dengan menyebut nama Ahok. Entah apa motif di balik Mega menyeret nama Ahok untuk bertindak jantan seperti ucapan ia sebelumnya. Sindiran ini pun menimbulkan spekulasi banyak pihak terutama soal sikap Ahok dalam Pilgub DKI.
"Setiap kali saya marah, 'yang jantan dong' jadi saya bingung. Jadi saya ke pak Ahok ya gitu, 'yang jantan dong," sambung Mega disambut riuh tepuk tangan dari tamu dan kader.
Mendengar sindiran Mega, seniman kondang Butet Kertarajasa pun berkomentar atas ucapannya. Ahok sendiri hanya terlihat tersenyum sambil sesekali menunduk. "Tapi ini kan anak datang kepada ibunya. Jantan Enggak?," tanya Butet.
Mantan Presiden Indonesia ke-5 ini pun hanya menjawab "Loh, loh, loh, engko sik to (nanti dulu dong)," jawabnya.
Ahok sendiri menyebut bahwa pernyataan Megawati itu bukan sindiran apalagi kritikan. Mantan Bupati Belitung Timur mengaku bahwa ucapan Megawati pada acara itu hanya sebagai candaan saja.
"Saya lebih kenal Ibu Mega, menurut saya biasa aja. Ibu Mega baik-baik saja. Kamu kalo kenal Ibu Mega kelihatan kok kalo senyumnya beda. Saya bisa bedain senyumnya bu Mega," ucap Ahok, kemarin.
"Kamu lihat saja, ibu Mega orangnya itu polos saja. Bawaannya keluar. Saya kenal beliau sudah lama," tandasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaAhok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaJokowi Kirim Bunga untuk Megawati, Hasto: Kami Belum Cek Satu Persatu
Megawati merayakan bertambah usia yang ke-77 pada hari ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Kirim Bunga Anggrek Warna Ungu ke Megawati yang Ultah ke-77
Jokowi mengirimkan bunga anggrek berwarna ungu ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di HUT ke-77
Baca SelengkapnyaVIDEO: JK Angkat Suara Soal Hak Angket, Pemakzulan Jokowi Hingga Pertemuan Dengan Megawati
JK mengatakan pertemuannya dengan Megawati belum terlaksana
Baca SelengkapnyaReaksi Keras Megawati Terkait Kasus Aiman: Enak Saja Anak Orang Dipanggil-panggil
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersuara keras terkait kasus dugaan berita bohong yang menjerat Aiman Witjaksono.
Baca SelengkapnyaProfil Lengkap Ahok, Komut Pertamina yang Mundur dari Jabatan karena Dukung Ganjar-Mahfud
Surat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaCerita di Balik Pengunduran Diri Ahok dari Komut Pertamina Singgung Megawati Rela Masuk Penjara
Ahok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaMegawati: Memangnya Kalau Sudah Jenderal itu Keren, Pensiun Jadi Rakyat Biasa Lagi
Megawati menyinggung prajurit yang hormat sambil tahan napas saat bertemu jenderal
Baca Selengkapnya