Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui trotoar-trotoar di Ibu kota belum ideal. Melihat kondisi ini, Ahok sapaan Basuki akan memperbaiki trotoar di 48 lokasi tahun depan.

Ahok menilai trotoar sekarang kurang lebar dan tidak rata. Ke depan, trotoar juga tidak memakai bahan conblock sehingga nyaman dilewati siapa saja, khususnya wanita yang menggunakan sepatu hak tinggi.

"Trotoar DKI selain enggak ideal, enggak lebar, enggak rata. Kita enggak mau lagi pakai conblock karena kalau cewek yang pakai tumit tinggi kan repot masuk," kata Ahok di Balai kota, Jakarta, Senin (25/4).

Lebih lanjut, bagi masyarakat umum, trotoar di Jakarta juga dinilai Ahok tidak ramah bagi penyandang disabilitas. Namun, dia menyadari butuh waktu lama untuk memperbaiki semua trotoar di Ibu kota.

"Belum lagi yang disabilitas. Tahun ini kita mulai perbaiki total di Jakarta itu enggak cukup 5 tahun, kalau seluruh Jakarta. Karena enggak pernah dikerjain dari dulu, ngulang-ngulang mulu," ujar Ahok.

Dia menyebut telah meminta Kepala Dinas Bina Marga DKI Yusmada Faizal untuk merealisasikan perbaikan itu. Perbaikan ini, nantinya dilakukan untuk menunjang transportasi massal Ibu kota.

"Memang, tahun ini kita mau kerjain. 48 Lokasi, kita pengen kalau keluar dari stasiun, halte bus, kamu tanya Yusmada," jelasnya.

Untuk jalan yang sempit, Ahok menyiasatinya dengan membuat trotoar di atas saluran air. Semisal, jalan yang ada di depan Glodok.

"Itu tergantung, kalau memang enggak bisa, kita harus tutup saluran, jalan di atas saluran. Karena kita mesti lihat ada yang bisa, ada yang enggak, ada ya telanjur," jelas Ahok.

"Kita tawarin sudah ada pergubnya, misalnya GSB 0, bangunan di situ depannya langsung boleh buat orang jalan. Misalnya di Glodok, itu kan GSB 0 kita kasih, jadi orang jalan di dalam toko," sambung mantan politisi Gerindra ini.