Merdeka.com - Kelompok Aliansi Utara di Provinsi Panjshir yang merupakan gerakan perlawanan terhadap Taliban, melakukan serangan balasan terhadap kelompok militan itu setelah menargetkan salah satu pos terdepan provinsi. Akibatnya, tujuh pejuang Taliban tewas, menurut seorang anggota gerakan perlawanan tersebut pada Selasa.

“Kami melawan serangan Taliban di pos terdepan tadi malam dan tujuh atau delapan pejuang Taliban tewas dan beberapa lainnya terluka,” kata seorang anggota perlawanan, Fahim Dashti, seperti dilaporkan ToloNews, dilansir Al Arabiya, Rabu (1/9).

Dua pejuang dari kelompok gerakan perlawanan juga mengalami luka.

Setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada 15 Agustus lalu, Provinsi Panjshir di barat laut negara itu tetap menjadi wilayah yang tidak dapat ditaklukkan. Panjshir menjadi benteng perlawanan terhadap Taliban sejak dua dekade lalu, dimobilisasi oleh Ahmad Massoud (32), putra pemimpin Ahmad Shah Massoud yang dibunuh pada 2001, yang berjanji melawan Taliban.

Pada Sabtu, Taliban mengklaim telah memasuki Panjshir tanpa mendapatkan perlawanan apa pun. Para pendukung Massoud membantah klaim Taliban tersebut.

“Tidak ada pertempuran di Panjshir dan tidak ada yang telah memasuki provinsi ini,” ujar kepala delegasi Front Perlawanan, Mohammad Almas Zahid.

Seorang pemimpin Taliban, Enamullah Samangani menyampaikan pintu tetap terbuka untuk negosiasi dengan pendukung Massoud dan pada Sabtu, seorang delegasi Ahmad Massoud bertemu seorang delegasi Taliban di Kabul, seperti dilaporkan ToloNews.

Dua pekan lalu, Taliban mengumumkan ratusan pejuangnya menuju Panjshir untuk merebut wilayah tersebut.