Fakta-fakta Proposal Damai Ala Trump, Rugikan Palestina dan Untungkan Israel
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bakal merilis proposal damai di Timur Tengah, salah satunya Palestina. Trump mengklaim proposal ini akan menguntungkan Palestina. Namun Palestina tidak setuju dengan isi dari proposal damai ala Trump itu.
"Saya katakan kepada Trump dan PM Israel Netanyahu: Yerusalem tidak untuk dijual, semua hak kami tidak untuk dijual dan tidak untuk ditawar-tawar dan proposal yang Anda buat: konspirasi," kata Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Sejumlah poin dari proposal damai ala Trump merugikan Palestina dan untungkan Israel. Berikut penjelasannya:
Peta Palestina Ala Trump
Presiden AS Donald Trump membuat peta buatan. Trump memetakan sejumlah wilayah Israel dan Palestina. Hasilnya peta buatan ini diunggah di akun Twitternya. Ada tiga unggahan, yakni berbahasa Arab, berbahasa Inggris dan Ibrani. Unggahan peta buatan itu diberi keterangan "Seperti inilah bentuk negara Palestina di masa depan, dengan ibu kota di beberapa bagian Yerusalem Timur".
Dalam bahasa Ibrani, Trump menulis "Saya akan selalu berdiri dengan Negara Israel dan orang-orang Yahudi. Saya sangat mendukung keselamatan dan keamanan mereka dan hak mereka untuk hidup di tanah air bersejarah mereka. Saatnya damai!".
Perbatasan Dikuasai Israel
Dalam peta buatan Presiden Trump, Israel akan mempertahankan 20 persen wilayah dari Tepi Barat dan akan kehilangan sejumlah kecil lahan di Negev dekat perbatasan Gaza-Mesir.
Sedangkan Palestina akan memiliki jalur menuju negaranya di sebagian besar wilayah di Tepi Barat. Meski begitu, Israel tetap mempertahankan kendali atas semua perbatasan.
Yerusalem jadi Ibu Kota Israel
Pada Desember 2017, Presiden Trump meresmikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Sejumlah negara Timur Tengah protes dengan keputusan Trump. "Hari ini kita akhirnya mengakui: Yerusalem adalah ibu kota Israel," kata Trump, seperti dilansir harian the New York Times, Kamis (7/12).
Palestina dan Israel sudah konflik sejak 1948. Kini Trump mencoba 'mendamaikan' kedua negara tersebut. Dalam proposal damai, Trump menyebut Yerusalem Timur sebagai ibukota Palestina.
"Ibu kota kedaulatan Negara Palestina berada di bagian Yerusalem Timur yang terletak di semua wilayah timur dan utara, termasuk Kafr Aqab, bagian timur Shuafat dan Abu Dis, dan dapat dinamai Al Quds atau nama lain yang ditentukan oleh Negara Palestina".
Meski begitu, Yerusalem tetap menjadi ibukota Israel. "Yerusalem harus tetap menjadi ibukota berdaulat Negara Israel, dan tidak terbagi".
Pengungsi Palestina
Sejumlah pengungsi Palestina dan keturunan mereka akan diizinkan masuk ke negara Palestina. Namun para pengungsi tidak boleh memasuki wilayah Israel.
Kawasan Triangle
Dalam proposal damai itu, kemungkinan Israel bisa menukar kawasan yang dikenal sebagai "Triangle", yakni Kafr Kara, Arara, Baka al-Gharbiya, Umm el-Fahm ke negara Palestina. Menurut proposal itu, "Visi tersebut merenungkan kemungkinan, dengan persetujuan kedua pihak, bahwa perbatasan Israel bisa digambar ulang sedemikian rupa sehingga Kawasan Triangle menjadi bagian dari Negara Palestina".
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apakah Jepang Mendukung Palestina? Simak Ulasannya
Merebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaAS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Masa Depan Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan
AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan
Baca SelengkapnyaTentara Israel Culik Bayi Palestina dari Jalur Gaza Setelah Orang Tuanya Tewas Akibat Serangan Bom
Bayi perempuan tersebut dibawa ke Israel setelah diculik dari rumahnya yang hancur akibat serangan bom.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Israel Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaIngat Pria Arab Pendukung Israel Pembenci Palestina? Kabarnya Kini Tengah Sakit Parah di RS
Sosok pria Arab pembenci Palestina dan pro Israel kini terbaring lemah di RS. Seperti ini penampakannya.
Baca SelengkapnyaPejabat Pilihan Joe Biden Mundur karena Geram dengan Kebijakan AS Dukung Israel di Gaza
Agresi Israel di Jalur Gaza sejak Oktober telah menewaskan hampir 22.000 warga Palestina. AS merupakan salah satu pendukung utama Israel.
Baca SelengkapnyaPalestina Lantik Pemerintahan Baru, Tuai Kritik dari Rakyat dan Hamas
Palestina Lantik Pemerintahan Baru, Tuai Kritik dari Rakyat dan Hamas
Baca SelengkapnyaMassa Bela Palestina Gelar Aksi Damai di Kedubes Amerika, Begini Potretnya
Aksi tersebut digelar mengingat kondisi Palestina yang hingga kini masih digempur oleh tentara Zionis Israel.
Baca SelengkapnyaNetanyahu Kembali Sampaikan Sikap Soal Ide Negara Palestina Merdeka, Begini Katanya
Netanyahu Kembali Sampaikan Sikap Soal Ide Negara Palestina Merdeka, Begini Kataya
Baca Selengkapnya