Empat fakta Hamas menang dari Israel
Merdeka.com - Setelah bertempur selama tujuh pekan, akhirnya Hamas dan Israel menyetujui kesepakatan gencatan senjata jangka panjang. Kesepakatan itu dicapai dengan perantara Mesir.
Perang menyisakan bukan hanya angka korban tapi juga kepedihan, trauma, dan benih balas dendam. Dalam perang hampir dua bulan ini 2.139 warga sipil Gaza tewas, 490 di antaranya anak-anak, serta 64 serdadu Negeri Zionis, dan enam warga sipil mereka.
Mereka yang berperang selalu saling mengklaim kemenangan. Tapi sebenarnya siapa yang berhak menepuk dada menyatakan diri menang?
Kolumnis Amir Oren dalam ulasannya yang dimuat harian Haaretz (27/8) menyatakan dalam konflik ini Hamas menang melawan Israel, 1-0.
Apa saja yang membuat Hamas merasa memenangkan perang kali ini? Simak uraian yang berhasil dihimpun merdeka.com berikut ini.
Kesepakatan pembukaan blokade Gaza
Warga Gaza merayakan gencatan senjata itu dengan mengklaim kemenangan dan memenuhi jalanan sambil meluncurkan kembang api dan menembakkan senjata ke udara. Masjid-masjid meneriakkan takbir. Anak-anak dan orang dewasa berpawai keliling kota. Israel juga mengklaim kemenangan selama perang kali ini."Hari ini kami menyatakan kemenangan atas perlawanan ini. Hari ini kami menyatakan kemenangan Gaza," kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Rabu (26/8).
Pejabat Palestina dan Mesir mengatakan kesepakatan gencatan senjata itu akan berlangsung hingga batas waktu belum ditentukan. Perjanjian itu juga meliputi pembukaan blokade terhadap Gaza sesegera mungkin dan perluasan wilayah penangkapan ikan di Laut Mediterania.
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan kesepakatan itu mencakup pembukaan seluruh perbatasan di antara Jalur Gaza dan Israel. Itu menandakan embargo Israel terhadap Gaza selama bertahun-tahun akan berakhir.
Biaya perang Israel jauh lebih besar
Dari penghitungan biaya perang dibandingkan dengan situasi yang terjadi, kolumnis Amir Oren dalam surat kabar Haaretz berpendapat, Israel kehilangan lebih banyak senjata ketimbang Hamas meski dilihat kasat mata kerugian bangsa Zionis itu hanya tiga persen dari apa yang diderita warga Gaza namun mendekati dua bulan perang Hamas semakin unjuk kekuatan diyakini berujung pada kengerian bagi Israel.Militer Israel mengatakan kepada surat kabar Haaretz pekan lalu perang kali ini menghabiskan dana hingga Rp 29 triliun. Sedangkan Kementerian Keuangan Israel meyakini perang tujuh pekan ini menyedot biaya hingga Rp 22 triliun, seperti dilansir i24news.tv, pekan lalu.Biaya mengerahkan satu serdadu untuk siap berperang membutuhkan dana sekitar Rp 1,6 juta sehari. Sejauh ini Israel menempatkan 60 ribu tentaranya buat bersiaga perang. Itu berarti menghabiskan uang Rp 98 miliar sehari.
Rekonstruksi Gaza
Dalam gencatan senjata tahap kedua yang akan dimulai sebulan lagi Palestina dan Israel akan membahas pembangunan pelabuhan Kota Gaza dan pembebasan tahanan Hamas di penjara Israel di Tepi Barat.
Membangun kembali Jalur Gaza menjadi pekerjaan besar usai perang selama 51 hari antara Hamas dengan Israel berakhir dengan gencatan senjata jangka panjang.Sejumlah lembaga donor dan Perserikatan Bangsa-bangsa sudah menghitung kira-kira dibutuhkan dana senilai Rp 4,2 triliun untuk membangun lagi Gaza, seperti dilansir surat kabar Haaretz, Kamis (28/8).Pekan ini sejumlah negara dan pendonor sudah menyiapkan sekitar Rp 2 triliun buat membantu pembangunan kembali Gaza.Pada akhirnya rekonstruksi Gaza tergantung dari kemauan komunitas internasional untuk memperbaiki kerusakan akibat serbuan Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikecam
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuai kritik keras di dalam negeri dalam hal perang 51 hari dengan Hamas.Sejumlah media berpengaruh di Israel menyerang kepemimpinan Netanyahu dalam menghadapi perang paling lama dalam sepuluh tahun terakhir dengan Palestina, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Kamis (28/8).Sejumlah survei menunjukkan kepopuleran Netanyahu merosot tajam, seperti terlihat dari jajak pendapat stasiun televisi Channel 10. Popularitas Netanyahu kini berada pada angka 55 persen, turun dari 69 persen pada awal bulan ini.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Israel Tak Mampu Hancurkan Hamas, Terpaksa Mundur dari Gaza
Pengamat mengatakan, pasukan penjajah Israel bakal mundur jauh lebih cepat karena tidak bisa kalahkan Hamas.
Baca SelengkapnyaIsrael Segera Akhiri Serangan Darat di Gaza dan Tarik Semua Pasukan, Ini Alasannya
Israel sedang mempersiapkan fase baru perang di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaIsrael Sengaja Serang Tawanan yang Ditahan Hamas, Mereka Kelaparan dan Kondisinya Parah
Kondisi kemanusiaan yang buruk di Jalur Gaza akibat agresi Israel juga berdampak kepada para tawanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hamas Habisi 10 Tentara Elit Israel dalam Penyergapan di Gaza
Hamas Habisi 10 Tentara Elit Israel dalam Penyergapan di gaza
Baca SelengkapnyaMesir Usulkan Gencatan Senjata 14 Hari di Gaza, Minta Hamas Bebaskan 40 Tawanan Israel
Israel juga diminta menghentikan seluruh operasi militer dan intelijennya di Gaza.
Baca SelengkapnyaSetelah 114 Hari Perang, Israel Temukan Fakta Mengejutkan tentang Terowongan Hamas
114 Hari Perang, Israel Yakini 80% Terowongan Hamas Masih Utuh
Baca SelengkapnyaFOTO: Penampakan Terowongan Terbesar di Gaza yang Diklaim Israel Punya Hamas untuk Menyerang Perbatasan
Militer Israel mengklaim terowongan terbesar Hamas memiliki kedalaman hingga 50 meter dan panjang 4 kilometer.
Baca Selengkapnya"Jika Israel Menyerang Rafah, Kami Tak Ada Tempat Lain Lagi Kecuali ke Kuburan"
Setelah menyatakan Rafah adalah zona aman untuk warga sipil, Israel mengancam akan menyerang daerah tersebut yang kini menampung 1.5 juta warga Palestina.
Baca SelengkapnyaTentara Israel Culik Bayi Palestina dari Jalur Gaza Setelah Orang Tuanya Tewas Akibat Serangan Bom
Bayi perempuan tersebut dibawa ke Israel setelah diculik dari rumahnya yang hancur akibat serangan bom.
Baca Selengkapnya