Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bukan Cuma Soal Medis karena Corona, Ini Alasan Berbagai Negara Wajibkan Pakai Masker

Bukan Cuma Soal Medis karena Corona, Ini Alasan Berbagai Negara Wajibkan Pakai Masker Patung-patung Ikonik Dunia Pakai Masker di Tengah Pandemi. ©2020 AFP/Olivier DOULIERY

Merdeka.com - Dalam beberapa pekan terakhir, banyak negara Eropa mengeluarkan aturan kewajiban bagi warganya memakai masker di tempat publik, dan di Inggris, imbauan terbaru adalah menutup wajah di ruang tertutup ketika jaga jarak sosial tak selalu memungkinkan seperti saat berada dalam alat transportasi publik dan toko.

Beberapa negara bagian di Amerika Serikat (AS) juga mengeluarkan imbauan yang sama, dan bahkan Gedung Putih sekarang mewajibkan seluruh pegawai memakai masker, walaupun Presiden Donald Trump tak mau memakainya.

Namun demikian masih banyak orang mengabaikan imbauan resmi ini, dan beberapa pemerintah masih belum yakin terkait alasan ilmiahnya.

Hal ini tak hanya soal imbauan pemerintah dan medis, tapi juga menyangkut budaya dan sejarah, perdebatan terkait pembuktian, dan bahkan kemenangan pribadi. Demikian dilansir dari BBC, Rabu (13/5).

Imbauan Resmi Pemakaian Masker

Sejak awal wabah virus corona, WHO mengeluarkan imbauan bahwa ada dua jenis orang yang harus memakai masker: orang sakit dan orang dengan gejala, serta orang yang merawat pasien yang diduga terinfeksi virus corona (suspect).

Selain mereka, yang lain tak perlu memakai masker, dan para pakar memaparkan sejumlah alasannya.

Salah satunya alasannya, masker tidak dipandang sebagai perlindungan yang dapat diandalkan seperti metode lain, mengingat penelitian saat ini menunjukkan virus menyebar dari droplet atau tetesan dan kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.

Jadi masker bisa melindung, tetapi hanya dalam situasi tertentu seperti ketika kita berada dalam jarak dekat dengan orang lain di mana seseorang yang terinfeksi mungkin bersin atau batuk di dekat wajah kita. Inilah sebabnya para ahli mengatakan sering mencuci tangan dengan sabun dan air jauh lebih efektif.

Melepaskan masker membutuhkan perhatian khusus untuk menghindari kontaminasi tangan, dan itu juga bisa menumbuhkan rasa aman yang semu di mana kita akhirnya mengabaikan atau lupa untuk mempraktikkan kebersihan dengan baik.

Namun di beberapa wilayah Asia, semua orang memakai memang memakai masker sebagai kebiasaan.

Di China daratan, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan Taiwan, ada asumsi bahwa siapapun bisa menjadi pembawa virus, bahkan orang sehat. Jadi atas semangat solidaritas, semua orang merasa perlu melindungi orang lain dari diri mereka sendiri.

Beberapa tempat menanggapi gagasan ini dengan sangat serius: di beberapa wilayah China, orang bisa ditangkap atau dihukum karena tidak memakai masker.

Di Singapura, yang biasanya mencegah warganya memakai masker, sekarang diwajibkan jika keluar rumah dan jika melanggar akan berisiko kena denda sebesar USD 300 atau sekitar Rp 4,5 juta.

Sementara itu di Indonesia dan Filipina, di mana ada kecurigaan banyak kasus yang tidak dilaporkan, sebagian besar orang di kota-kota besar mengenakan masker untuk melindungi diri dari orang lain.

Bagi beberapa negara ini, mengenakan masker adalah norma budaya bahkan sebelum wabah virus corona. Bahkan juga dianggap sebagai mode - pada satu titik masker wajah Hello Kitty adalah yang paling populer di pasar pinggir jalan Hong Kong.

Di Asia Timur, orang terbiasa memakai masker saat sakit atau ketika sedang musim demam, karena dianggap tidak sopan jika bersin atau batuk secara terbuka.

Wabah virus SARS 2003, yang mempengaruhi beberapa negara di kawasan itu, juga membuat orang menyadari pentingnya memakai masker, khususnya di Hong Kong, di mana banyak yang meninggal akibat virus itu.

Jadi satu perbedaan utama antara masyarakat di Asia Timur dan masyarakat Barat, adalah bahwa mereka telah mengalami wabah sebelumnya - dan hal itu masih segar dalam ingatan dan menyakitkan.

Di beberapa wilayah Asia, polusi udara musiman atau polusi lalu lintas di kota-kota yang padat juga membuat orang-orang mengenakan masker adalah hal normal.

Masker Sebagai Dorongan Sosial

Beberapa berpendapat, mengenakan masker menjadi pengingat yang nyata terkait bahaya virus. Hal ini juga bisa menjadi "dorongan perilaku" untuk semua orang demi menjaga kebersihan.

"Memakai masker setiap hari sebelum Anda keluar adalah seperti ritual, seperti mengenakan seragam," jelas Donald Low, seorang profesor di Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong.

"Kami tidak dapat mengatakan apakah masker wajah tidak efektif, tetapi kami menganggap mereka memiliki efek karena itulah perlindungan yang kami berikan kepada petugas kesehatan," kata Benjamin Cowling, seorang ahli epidemiologi di Universitas Hong Kong.

"Jika masker wajah dipakai banyak orang di kawasan ramai, saya pikir itu akan memiliki efek pada penularan publik, dan saat ini kami sedang mencari setiap langkah kecil yang kami bisa untuk mengurangi penularan."

Tapi tentu saja ada sisi buruknya. Beberapa negara seperti Jepang, Indonesia, dan Thailand menghadapi kekurangan masker, dan Korea Selatan harus mengeluarkan masker bedah.

Ada kekhawatiran orang akhirnya akan memakai kembali masker sekali pakai, yang tidak higienis, atau menggunakan masker yang dijual di pasar gelap. Jepang dan Singapura akhirnya sejak saat itu membagikan warganya masker yang dapat digunakan berulang kali.

Orang-orang yang tidak memakai masker di negara-negara ini juga telah mengalami stigma, sampai-sampai mereka dijauhi dan tak diizinkan masuk ke toko-toko dan gedung.

Di tempat-tempat di mana memakai masker belum menjadi norma kendati ada imbauan dari pemerintah, mereka yang memakai masker justru dijauhi atau bahkan diserang.

Di AS, hal ini dinilai melanggar kebebasan pribadi, dengan beberapa berpendapat bahwa mewajibkan semua orang memakai masker melanggar kebebasan sipil. Kota Stillwater di Oklahoma terpaksa melonggarkan aturan hukum kewajiban memakai masker menjadi sebatas imbauan setelah adanya ancaman kekerasan, di mana seorang petugas keamanan Michigan tewas setelah melarang seorang pengunjung masuk toko karena tidak memakai masker.

Kasus Tak Tercatat

Pertama, ada beberapa bukti yang muncul, terdapat lebih banyak orang sehat terinfeksi virus tanpa menunjukkan sedikit gejala atau bahkan tanpa gejala sama sekali.

Di China, diperkirakan sepertiga dari semua kasus positif tidak menunjukkan gejala, menurut data pemerintah China yang diklasifikasikan yang diteliti South China Morning Post.

Di dalam kapal pesiar Princess Diamond, yang berlabuh di Yokohama, Jepang, sekitar setengah dari lebih dari 600 kasus positif yang ditemukan di atas kapal tidak memiliki gejala. Proporsi kasus asimptomatik yang serupa telah dilaporkan di Islandia.

Sebuah studi kasus yang baru-baru ini diterbitkan di China menemukan, "kasus infeksi yang tidak tercatat", atau yang memiliki gejala ringan atau tanpa gejala, sangat menular dan dapat menyebabkan hampir 80 persen kasus virus positif.

Sementara itu sebuah penelitian di Hong Kong memperkirakan, 44 persen penularan virus dari orang yang terinfeksi dapat terjadi sebelum orang tersebut mulai menunjukkan gejala apa pun.

Beberapa negara sejauh ini menahan diri tidak mengeluarkan regulasi atau imbauan kewajiban memakai masker, seperti Selandia Baru yang berhasil mengendalikan wabahnya dan tidak mengeluarkan imbauan pemakaian masker karena kurangnya konsensus ilmiah dan uji klinis.

Penelitian sedang berlangsung, dan studi di masa depan tidak diragukan lagi akan menambah nuansa bagaimana gambaran keseluruhannya.

Masker mungkin merupakan produk sejarah belakangan ini, karena pengalaman terkait penularan, dan norma budaya. Tetapi seiring pandemi ini berkembang, bersama dengan bukti dan penelitian, perilaku kita mungkin berubah lagi.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
5 Fakta Buruknya Kualitas Udara di Tangsel, Warga Diimbau Pakai Masker

5 Fakta Buruknya Kualitas Udara di Tangsel, Warga Diimbau Pakai Masker

Tingkat polusinya bahkan melampaui standar aman dari WHO.

Baca Selengkapnya
OPINI: Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal

OPINI: Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal

Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah ISPA Akibat Polusi Udara, Gunakan Masker hingga Rajin Cuci Tangan

Cara Mencegah ISPA Akibat Polusi Udara, Gunakan Masker hingga Rajin Cuci Tangan

Risiko ISPA semakin meningkat di tengah polusi udara kota yang buruk..

Baca Selengkapnya
Saran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau

Saran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau

Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.

Baca Selengkapnya
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!

Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!

Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.

Baca Selengkapnya
Calon Presiden Harapan Masyarakat dan Komunitas Kesehatan

Calon Presiden Harapan Masyarakat dan Komunitas Kesehatan

Semua berharap presiden terpilih yang akan datang dapat menyelesaikan permasalahan Kesehatan yang ada sehingga tercapai derajat Kesehatan Masyarakat.

Baca Selengkapnya