Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BTS Sampai Squid Game: Transisi Korsel dari Konsumen Budaya Barat ke Raksasa Hiburan

BTS Sampai Squid Game: Transisi Korsel dari Konsumen Budaya Barat ke Raksasa Hiburan dibalik layar Squid Game. ©2021 Merdeka.com/instagram.com

Merdeka.com - Korea Selatan telah lama jengkel kurangnya ekspor produk budaya yang inovatif. Selama beberapa dekade, reputasi negara ditentukan oleh mobil dan ponselnya dari perusahaan seperti Hyundai dan LG, sementara film, acara TV, dan musiknya sebagian besar dikonsumsi pemirsa regional. Sekarang bintang K-pop seperti Blackpink, drama dystopian "Squid Game" dan film pemenang penghargaan seperti "Parasite" muncul di mana-mana seperti ponsel Samsung.

Dengan cara yang sama Korea Selatan meminjam dari Jepang dan Amerika Serikat untuk mengembangkan kecakapan manufakturnya, para direktur dan produser mengatakan mereka mempelajari Hollywood dan pusat hiburan lainnya selama bertahun-tahun, mengadopsi dan menyempurnakan formula dengan menambahkan sentuhan khas Korea. Begitu layanan streaming seperti Netflix meruntuhkan hambatan geografis, negara itu berubah dari konsumen budaya Barat menjadi raksasa hiburan dan pengekspor budaya utama.

Korea Selatan mengejutkan dunia dengan "Parasite," film berbahasa asing pertama yang memenangkan film terbaik di Academy Awards. Negara ini juga memiliki salah satu band terbesar, BTS, yang terkenal di seluruh dunia. Netflix telah memperkenalkan 80 film dan acara TV Korea dalam beberapa tahun terakhir, jauh lebih banyak dari yang dibayangkan ketika membuka layanannya di Korea Selatan pada 2016. Tiga dari 10 acara TV paling populer di Netflix adalah produk Korea Selatan.

“Ketika kami membuat ‘Mr. Sunshine,’ ‘Crash Landing on You’ dan ‘Sweet Home,’ kami tidak memikirkan reaksi global,” jelas Jang Young-woo, yang menjadi asisten produser atau asisten sutradara di ketiga serial hits Netflix tersebut.

“Kami hanya berusaha membuatnya semenarik mungkin dan berarti. Dunia yang mulai memahami dan mengenali dengan pengalaman emosional yang telah kami ciptakan selama ini,” lanjutnya, dikutip dari The New York Times, Kamis (18/11).

Hasil dari produk budaya Korea Selatan masih kecil dibandingkan ekspor utama seperti semikonduktor, tetapi hal itu telah memberi negara ini semacam pengaruh yang sulit diukur. Pada September, Kamus Inggris Oxford menambahkan 26 kata baru asal Korea, termasuk “hallyu,” atau gelombang Korea. Korea Utara menyebut invasi K-pop sebagai “kanker ganas.” China menangguhkan puluhan akun penggemar K-pop di media sosial karena perilaku "tidak sehat" mereka.

Para politikus mulai mempromosikan budaya pop Korea Selatan, memberlakukan undang-undang yang mengizinkan beberapa artis pop pria untuk menunda wajib militer. Bulan ini, para pejabat mengizinkan Netflix untuk memasang patung "Squid Game" raksasa di Taman Olimpiade Seoul.

Tidak terjadi dalam semalam

Kesuksesan besar ini tidak terjadi dalam semalam. Jauh sebelum “Squid Game” menjadi serial yang paling banyak ditonton di Netflix atau BTS tampil di PBB, acara TV Korea seperti “Winter Sonata” dan band-band seperti Bigbang dan Girls’ Generation telah menaklukkan pasar di Asia dan sekitarnya. Tapi mereka tidak mampu mencapai jangkauan global jika dikaitkan dengan gelombang saat ini. “Gangnam Style” yang dibawakan Psy juga pernah menjadi hit.

“Kami suka menceritakan kisah-kisah dan punya kisah bagus untuk diceritakan,” kata CEO Studio Dragon, Kim Young-kyu.

Studio Dragon adalah studio terbesar di Korea Selatan yang telah membuat puluhan acara TV dalam setahun.

“Tapi pasar domestic kami cukup kecil, cukup ramai. Kami perlu mendunia.”

Baru pada tahun lalu ketika “Parasite,” sebuah film yang menyoroti kesenjangan besar antara kaya dan miskin, memenangkan Oscar, penonton internasional benar-benar mulai memperhatikan, meskipun Korea Selatan telah memproduksi karya serupa selama bertahun-tahun.

“Dunia tidak tahu tentang mereka sampai platform streaming seperti Netflix dan YouTube membantunya menemukan mereka pada saat orang menonton lebih banyak hiburan online,” kata profesor di Universitas Kangnam Seoul, Kang Yu-jung.

Sebelum Netflix, sejumlah lembaga penyiaran nasional tertentu mengendalikan industri televisi Korea Selatan. Lembaga tersebut kini dikalahkan oleh platform streaming dan studio independen seperti Studio Dragon, yang menyediakan pembiayaan dan kebebasan artistik yang dibutuhkan untuk menargetkan pasar internasional.

Media Korea Selatan menyensor konten yang dianggap kekerasan atau eksplisit secara seksual, tetapi acara Netflix tunduk pada pembatasan yang tidak terlalu ketat daripada yang disiarkan di jaringan TV lokal. Para kreator juga mengatakan undang-undang sensor domestik telah memaksa mereka untuk menggali lebih dalam imajinasi mereka, menyusun karakter dan plot yang jauh lebih menarik daripada kebanyakan.

Adegan sering kali dipenuhi dengan interaksi yang kaya secara emosional, atau "sinpa." Pahlawan biasanya sangat lemah, orang biasa terjebak dalam situasi yang tidak mudah, berpegang teguh pada nilai-nilai bersama seperti cinta, keluarga dan kepedulian terhadap orang lain. Sutradara dan produser mengatakan mereka sengaja ingin semua karakter mereka "berbau seperti manusia."

Peka terhadap perubahan sosial

Ketika Korea Selatan keluar dari pusaran perang, kediktatoran, demokratisasi, dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, para kreator memiliki kepekaan tajam terhadap apa yang ingin dilihat dan didengar orang, dan sering kali berkaitan dengan perubahan sosial. Sebagian besar film nasional yang laris memiliki alur cerita berdasarkan isu-isu yang dibicarakan orang biasa, seperti ketimpangan pendapatan dan keputusasaan serta konflik kelas yang ditimbulkannya.

Sutradara “Squid Game” Hwang Dong-hyuk pertama kali terkenal karena “Dogani,” sebuah film 2011 berdasarkan skandal pelecehan seksual kehidupan nyata di sebuah sekolah tuna rungu. Kemarahan yang meluas dari film tersebut memaksa pemerintah memburu guru yang memiliki catatan pelecehan seksual dari sekolah untuk anak disabilitas di bawah umur.

Meskipun artis K-pop jarang berbicara tentang politik, musik mereka telah membayangi budaya protes yang semarak di Korea Selatan. Ketika mahasiswa di Ewha Womans University di Seoul memulai demonstrasi kampus yang mengarah pada pemberontakan anti-pemerintah nasional pada tahun 2016, mereka menyanyikan lagu Girls 'Generation "Into the New World." Lagu "One Candle" dari boy band g.o.d menjadi lagu tidak resmi untuk “Candlelight Revolution” yang menggulingkan Presiden Park Geun-hye.

“Salah satu fitur yang mendominasi konten Korea adalah daya saingnya,” kata Lim Myeong-mook, penulis buku tentang budaya anak muda Korea.

“Ini menyalurkan keinginan frustrasi rakyat untuk mobilitas ke atas, kemarahan mereka dan motivasi mereka untuk aktivisme massa.”

Pandemi yang memaksa orang terjebak di rumah dan berusaha mengelola kecemasan besar karena krisis kesehatan ini, audiens global mungkin lebih menerima tema-tema itu daripada sebelumnya.

“Kreator Korea mahir dengan cepat menyalin apa yang menarik dari luar negeri dan menjadikannya milik mereka dengan membuatnya lebih menarik dan lebih baik,” kata Lee Hark-joon, seorang profesor Universitas Kyungil yang ikut menulis “K-pop Idols.”

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
40 Kata Bijak Korea Singkat, Penuh Makna Mendalam
40 Kata Bijak Korea Singkat, Penuh Makna Mendalam

Bahasa Korea dalam budaya populer mulai dikenal luas berkat fenomena Korean Wave atau K-Wave, yang dibawa oleh para artis-artisnya.

Baca Selengkapnya
Beberapa Potret Mengharukan Aktor Cilik Jeong Hyun Jun Berpidato Kenang Lee Sun Kyun, Anggap Ayah Sendiri
Beberapa Potret Mengharukan Aktor Cilik Jeong Hyun Jun Berpidato Kenang Lee Sun Kyun, Anggap Ayah Sendiri

Jeong Hyun Jun mengambil momen untuk mengenang Lee Kyun Sun dalam pidato kemenangannya di APAN Awards.

Baca Selengkapnya
Jutaan Orang Menonton! Konser Musik Ini Jadi yang Terbesar di Dunia, Lho
Jutaan Orang Menonton! Konser Musik Ini Jadi yang Terbesar di Dunia, Lho

konser musik juga dapat menjadi bukti sahih dari perkembangan sosio-kultur masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Trend Karaoke Koin ala Korea akan hadir di Indonesia
Trend Karaoke Koin ala Korea akan hadir di Indonesia

Penduduk Indonesia yang lebih dari 270 juta orang menjadi magnet tersendiri dari pelaku bisnis dari negara lain untuk melebarkan sayap Industrinya.

Baca Selengkapnya
9 Aktor dan Aktris Korea yang Pernah Jajal Peruntungan di Hollywood, Siapa yang Tersukses?
9 Aktor dan Aktris Korea yang Pernah Jajal Peruntungan di Hollywood, Siapa yang Tersukses?

Ada Ma Dong Seok, Jun Ji Hyun, Lee Byung Hun, sampai Han Hyo Joo.

Baca Selengkapnya
Diisi Deretan Aksi Panggung Musisi Terkenal Indonesia, Yuk Intip Kemeriahan KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024
Diisi Deretan Aksi Panggung Musisi Terkenal Indonesia, Yuk Intip Kemeriahan KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024

BRI dukung penyelenggaraan KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024. Seperti apa keseruannya?

Baca Selengkapnya
Terpisah Jarak Korea Indonesia, Prosesi Lamaran Pasangan Ini Viral Curi Perhatian
Terpisah Jarak Korea Indonesia, Prosesi Lamaran Pasangan Ini Viral Curi Perhatian

Selalu ada jalan untuk semua niat baik termasuk rencana untuk melamar kekasih.

Baca Selengkapnya
Film Exhuma Cetak Prestasi dengan Raih 6 Juta Penonton, Ini Ungkapan Hati Para Pemain
Film Exhuma Cetak Prestasi dengan Raih 6 Juta Penonton, Ini Ungkapan Hati Para Pemain

Film Korea berjudul Exhuma sedang menjadi sorotan di Korea Selatan dan Indonesia karena berhasil mencetak prestasi dengan meraih 6 juta penonton.

Baca Selengkapnya
9 Pasangan Drama Korea yang Bikin Susah Move On di Tahun 2023, Mana Pasangan Kesayanganmu?
9 Pasangan Drama Korea yang Bikin Susah Move On di Tahun 2023, Mana Pasangan Kesayanganmu?

Dari kisah romantis hingga aksi superhero, berikut adalah sembilan pasangan K-drama yang mencuri perhatian dan membuat kita sulit move on.

Baca Selengkapnya