Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wawancara Dirut Angkasa Pura II: Kami Berinovasi, Bukan 'Jual' Aset Negeri

Wawancara Dirut Angkasa Pura II: Kami Berinovasi, Bukan 'Jual' Aset Negeri Dirut PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin. ©2019 angkasapura2.co.id

Merdeka.com - PT Angkasa Pura II membeberkan sejumlah strategi pengelolaan bandara dalam lima tahun ke depan. Operator pengelola bandara milik negara ini berharap tidak ada kesalahpahaman di masyarakat. Seperti isu penjualan aset atau bandara salah satunya.

Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan hingga kini pihaknya telah mengelola 16 bandara. Jumlah tersebut masih akan bertambah seiring dengan adanya 3 bandara baru di tahun ini.

Awaluddin juga mengatakan, pihaknya berniat mengundang investor untuk bekerjasama mengelola bandara atau strategic partnership guna mendorong daya saing bandara serta kepemilikan aset. Hal tersebut dipercaya mendatangkan banyak keuntungan bagi BUMN ini.

Berikut wawancara jurnalis Merdeka.com, Anggun Putriani Situmorang dan Harwanto Bimo Pratomo, dengan Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin:

Berapa bandara yang saat ini dikelola oleh Angkasa Pura II?

16 Bandara, mudah-mudahan tahun ini akan bertambah 3 lagi. Satu sedang dalam progres konstruksi.

Bandara apa yang sedang dalam proses konstruksi?

Bandara Wirasaba atau Jenderal Besar Sudirman di Purbalingga, Jawa Tengah.

Bagaimana strategi pengelolaan bandara Angkasa Pura II dalam lima tahun ke depan?

Pertama, kita bicara strategi kepemilikannya dulu. Sampai 2017 itu, strategi kepemilikan bandara kita sekaligus pengoperasiannya itu dengan dua cara. Kita membangun sendiri atau self investment. Kedua, kita dapat Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah yang merupakan tambahan modal disetor pemerintah kepada BUMN. Dan itu kan 13 bandara yang kita miliki itu polanya bangun sendiri atau self investment yang kedua adalah PMN. Bagian dari kontribusi negara.

Nah mulai 2018, sudah mulai bervariasi karena kita sudah memiliki bandara di luar yang dua tadi self investment dan PMN. Kita juga memulai kerjasama pemanfaatan aset barang milik negara. Kemudian kita juga sudah mulai dengan pemerintah daerah. Kemudian kita juga melakukan kepemilikan bandara dengan perusahaan milik daerah. Macam-macam ya. Termasuk kerjasama dengan swasta di mana Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) nya atau lisensi operasi bandaranya tetap diberikan pemerintah kepada kita Angkasa Pura II.

Bagaimana AP II mengantisipasi isu seperti yang pernah muncul mengenai Bandara Soekarno-Hatta yang akan dikerjasamakan dengan swasta, disebut menjual aset negara?

Kalau Soekarno Hatta tidak, yang kita strategic partnership kan dengan Kualanamu. Soekarno Hatta tidak ada, jadi tidak ada yang disebut dengan menjual aset negara. Apanya yang dijual? Orang asetnya tetap milik negara. Kerjasama pengoperasiannya iya.

Berapa tahun kerjasama pengoperasiannya?

Tergantung dari penyertaan investasi mereka. Jadi kalau bicara atas nama lisensi bandar udara 25 tahun sampai 30 tahun, dan mereka ikut berpartisipasi secara investasi. Asetnya tetap milik kita termasuk aset baru yang muncul menjadi aset yang akan kita miliki dengan pola BUT (Bentuk Usaha Tetap) untuk dalam kurun waktu tertentu, jadi berpindah asetnya menjadi milik kita.

Kapan rencana Kualanamu dieksekusi?

Kualanamu itu kan strategic partnership jadi kemitraan strategis. Kita mengundang atau menginvite strategic partner untuk berpartisipasi dalam pengelolaan bandara internasional Kualanamu. Badan Usaha Bandar Udara nya atau BUBU nya tetap di Angkasa Pura II. Jadi kita tidak mengalihkan lisensi BUBU nya. Yang kita undang strategic partner untuk berinvestasi dan mengelola operasional bandara bersama-sama.

Nah, kerjasama ini ada tiga tujuan. Tiga tujuan itu adalah, satu, kerjasama strategis itu adalah dalam rangka untuk meningkatkan traffic internasional. Kenapa? Karena bandar udara Kualanamu ini secara posisi dan lokasinya sangat strategis karena di Utara Indonesia kan. Kemudian dia sangat dekat dengan tiga kawasan yang merupakan kawasan regional yang cukup tinggi dalam pergerakan transportasi udaranya. Mana? Singapura, Kuala Lumpur dan Thailand. Jadi dia akan menjadi alternatif 'pesaing' bagi tiga kawasan ini.

Tujuan yang kedua dalam konteks strategic partnership itu adalah untuk sharing keahlian atau kapabilitas dalam pengelolaan operasi bandara. Karena yang kita undang ini kan strategic partner yang merupakan mitra global dan mereka adalah operator bandara juga yang tadi dalam konteks BUBUnya tidak pindah, BUBUnya tetap kita. Jadi mereka akan kita undang dalam konteks pengembangan usaha bandara, pengembangan traffic dan lain sebagainya.

Ketiga, strategic partnership. Jadi mereka sebagai partner yang membawa capital atau membawa modal. Jadi ketiga hal ini dalam konteks strategic partnership. Jadi, tidak ada itu pelepasan aset itu tidak ada. Yang ada aset tetap milik kita, malah bertambah, kedua lisensi operasional bandaranya tetap di Angkasa Pura II.

Nah itu, inovasi kita untuk lebih akseleratif termasuk juga masuk ke strategic partnership. Kita juga masuk ke pengambilalihan saham misalnya. Ada yang menarik dan sebagainya. Macam-macamlah yang menurut saya common practice yang umum sudah kita lakukan sekarang. Dulu mungkin belum, tapi sekarang kita tidak bisa hanya bertumpu pada pertumbuhan organik bisnis saja. Jadi harus masuk ke inorganik juga. Kurang lebih seperti itu.

Calon investornya, dari dalam negeri atau luar negeri?

Yang mengirim ke kita ada 28 yang mengirim letter of intent. Kemudian, waktu kita melakukan pra REP (Request of Proposal) yang merespon dari 28 itu, 16 operator bandara. Jadi saya rasa offering dari strategic partnership dari bandara internasional Kualanamu cukup menarik di mata calon investor.

Investor yang menawarkan nilai investasi terbesar siapa?

Oh belum, kan nanti masuk proses bidding dulu untuk proses tendernya. Kan proses tendernya belum kan, mungkin setelah selesai dokumen REP baru ke proses tender. Kita berharap Juni atau Juli lah, tahun ini. Sehingga nanti sebelum akhir tahun sudah ada calon partner dan sudah bisa closing transaksi. Sehingga awal tahun depan kita sudah mulai bermitra atau berpartner strategis dengan mereka.

Kualanamu dulu berarti ya?

Itu yang kita invite. Ada lagi yang kita masuk ke tempat lain. Ke kawasan regional. Kita juga masuk. Seperti kemarin di Calk, Filipina, kita melihat juga di lokasi lain di kawasan regional itu.

Di Filipina kemarin masalahnya apa sehingga AP II tidak memenangkan tender?

Oh biasa saja ya, itu kan tender ya. Tender internasional. Jadi memang tender internasional ada penilaian penilaian ada kriteria. Buat kita sih biasa saja, itu kan suatu metode belajar yang bagus. Tidak mesti saat masuk, harus dapat. Sekarang kita juga bergerak ke kawasan yang lain kita lihat.

Negara apa itu?

Ada, belum bisa diomongin karena masih dalam proses. Kalau nanti sudah masuk ke proses tender saya umumkan lah Angkasa Pura II sampaikan. Tapi sekarang kita sedang persiapan.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
APJAPI Minta Pengelola Bandara Buka Saluran Pengaduan untuk Memudahkan Perjalanan Mudik

APJAPI Minta Pengelola Bandara Buka Saluran Pengaduan untuk Memudahkan Perjalanan Mudik

APJAPI meminta kepada segenap pengelola bandara untuk menyediakan saluran pengaduan penumpang

Baca Selengkapnya
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

Baca Selengkapnya
Bandara Ngurah Rai Layani 21 Juta Penumpang di 2023, Meningkat 71 % Dibanding 2022

Bandara Ngurah Rai Layani 21 Juta Penumpang di 2023, Meningkat 71 % Dibanding 2022

Dari total penumpang di tahun 2023, terdiri atas 9.918.236 penumpang domestik dan 11.533.185 penumpang internasional.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Baca Selengkapnya
PSI Janjikan Pembangunan Bandara di Bali Utara Jika Masuk Senayan

PSI Janjikan Pembangunan Bandara di Bali Utara Jika Masuk Senayan

Di Bali, Kaesang juga membagikan kaus Pecinta Belimbing Sayur saat Kampanye

Baca Selengkapnya
Jalur Kereta Api Ciwidey-Pangandaran Diusulkan Kembali untuk Diaktifkan

Jalur Kereta Api Ciwidey-Pangandaran Diusulkan Kembali untuk Diaktifkan

Bey meyakini minat masyarakat menggunakan dua jalur tersebut akan tinggi mengingat wilayah Pangandaran, Ciwidey dan Bandung merupakan destinasi wisata unggulan.

Baca Selengkapnya
Layanan Kereta Terganggu Imbas Laka di Cicalengka, Ini Alternatif Rute yang Disiapkan

Layanan Kereta Terganggu Imbas Laka di Cicalengka, Ini Alternatif Rute yang Disiapkan

Saat ini, gangguan layanan mencakup kereta Agro Willis, Turangga dan KRD Bandung Raya.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Bus Pariwisata ini Ternyata Milik Jenderal TNI, Sosoknya Pernah Jadi Kasad di Era 3 Presiden RI yang Berbeda

Perusahaan Bus Pariwisata ini Ternyata Milik Jenderal TNI, Sosoknya Pernah Jadi Kasad di Era 3 Presiden RI yang Berbeda

Sosok Jenderal bintang empat TNI yang punya Perusahaan Otobus (PO).

Baca Selengkapnya
Angkasa Pura II Kembangkan Pariwisata Banyuwangi

Angkasa Pura II Kembangkan Pariwisata Banyuwangi

AP II sendiri merupakan pengelola Bandara Banyuwangi sebagai pintu masuk wisatawan nusantara dan mancanegara.

Baca Selengkapnya