Waspada potensi IHSG berbalik arah
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih dapat mempertahankan kenaikannya. Dalam perdagangan intraday IHSG sempat sedikit melemah di bawah level 4.200 seiring mulai adanya aksi ambil untung untuk mengantisipasi jelang rapat terakhir FOMC. Di sisi lain, pembukaan pasar saham Eropa yang sempat memerah juga mempengaruhi ritme IHSG yang melambat.
Pada perdagangan Kamis (19/12), IHSG diperkirakan berada pada support 4.160-4.180 dan resistance 4.207-4.220. "Terlihat meski IHSG mencoba untuk rebound namun masih ada pelaku pasar yang menahan diri untuk hasil kepastian rapat FOMC. Peluang kenaikan lanjutan IHSG pun masih 50:50 dan selalu waspada potensi pembalikan arah bila hasil rapat FOMC tidak menghasilkan keputusan yang positif," ujar Analis Trust Securities, Reza Priyambada dalam riset hariannya, Kamis (19/12).
Adapun pertimbangan saham-saham hari ini antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Harum Energy Tbk (HRUM).
Kemudian PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Hanson International Tbk (MYRX), PT Sugih Energy Tbk (SUGI) dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaInvestor terus mencermati pernyataan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang disampaikan pada Rabu (20/3).
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaThe Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaSalah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca Selengkapnya