Viral Menyala Merah, Ini Sejarah Menara Saidah yang Telan Biaya Hingga Rp100 M

Selasa, 28 Maret 2023 11:29 Reporter : Siti Nur Azzura
Viral Menyala Merah, Ini Sejarah Menara Saidah yang Telan Biaya Hingga Rp100 M Menara Saidah. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Baru-baru ini jagat maya tengah dihebohkan dengan penampakan cahaya merah di gedung Menara Saidah, Jakarta. Padahal, gedung ini sudah terbengkalai sejak 2007 karena alasan konstruksi bangunan yang tidak tegak dan miring beberapa derajat sehingga dianggap membahayakan.

Gedung tertinggi di kawasan Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan itu, dulunya pusat perkantoran yang bergengsi dan banyak diminati oleh para pebisnis.

Tercatat beberapa perusahaan besar pernah berkantor disitu. Bahkan Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia atau sekarang berubah nama Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal juga pernah berkantor di lantai 18 Menara Saidah.

Gedung ini dibangun pada tahun 1995 hingga 1997 oleh PT Hutama Karya dan merupakan gedung tinggi pertama yang dibangun oleh kontraktor tersebut. Biaya pembangunan gedung ini mencapai Rp100 miliar pada masa itu.

Kekhasan gedung ini adalah desainnya dengan patung-patung bernuansa Romawi diimpor dari Italia. Desain interiornya menggunakan sentuhan Las Vegas dengan langit-langit bagian lobi yang nuansanya bisa diganti. Gedung ini memiliki 24 lantai (2 basement, 2 semi-basement).

Pada awalnya, gedung yang belum dibangun ini dimiliki oleh PT Mustika Ratu atas nama Mooryati Soedibyo. Pada tahun 1995, kepemilikan gedung ini dilelang dan lelang ini dimenangkan oleh anak kelima keluarga Saidah Abu Bakar Ibrahim, dan kemudian berpindah tangan ke anak bungsunya, Fahmi Darmawansyah.

2 dari 2 halaman
viral menyala merah, ini sejarah menara saidah yang telan biaya hingga rp100 m

Hingga dalam perkembangannya, Menara Saidah dikelola oleh beberapa perusahaan berbeda namun masih di dalam Merial Group. Di antaranya PT Merial Esa, PT Merial Medika, dan Dewa.com.

Namun, kejayaan Menara Saidah tidak berjalan cukup lama. Masa keemasan bisnis penyewaan gedung perkantoran ini hanya bertahan enam tahun. Satu per satu penyewa kemudian meninggalkan Menara Saidah.

Dari sini, spekulasi bangkrutnya Menara Saidah mulai bermunculan. Mulai dari pondasi bangunan miring, permasalahan lift lambat, hingga tidak sinerginya antar pengelola gedung.

Menara Saidah, pada tahun 2012 oleh pemilik kemudian diserahkan ke dalam pengawasan Polisi Sektor Cawang, Jakarta Timur. Setiap pagi polisi dari Cawang datang, dan menandatangani daftar. Masalah keamanan, termasuk kebakaran, sepenuhnya menjadi tanggung jawab polisi. [azz]

Baca juga:
Longsor tak berdampak pengerjaan proyek LRT dan bangunan Menara Saidah
Penjelasan Adhi Karya soal tiang pancang LRT amblas di depan Menara Saidah
Kronologi amblasnya tanah tiang pancang LRT di depan Menara Saidah
Tiang pancang proyek LRT di depan Menara Saidah amblas
Melihat kondisi Menara Saidah bertahun-tahun tak dihuni
Supaya tak dihuni jin, DKI akan panggil pemilik Menara Saidah

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini