Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Simak, Dampak Resesi Amerika Serikat untuk Indonesia

Simak, Dampak Resesi Amerika Serikat untuk Indonesia Indonesia dipastikan mengalami resesi. ©Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

Merdeka.com - Direktur Center Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, ada 4 dampak resesi Amerika Serikat (AS) ke Indonesia. Pertama, terjadi pelemahan nilai tukar Rupiah semakin dalam karena keluarnya arus dana asing dan pelemahan harga komoditas ekspor unggulan.

"Kedua, Inflasi pangan dan energi terus mendorong terjadinya stagflasi di mana kenaikan harga atau biaya hidup masyarakat tidak dibarengi dengan naiknya kesempatan kerja," ujar Bhima kepada Merdeka.com, Sabtu (20/7).

Ketiga, PMI Manufaktur kembali alami kontraksi dibawah level 50 karena naiknya biaya bahan baku dan perlambatan konsumsi domestik maupun permintaan ekspor. Keempat, suku bunga yang naik secara agresif menghambat laju penyaluran kredit perbankan.

"Bagi konsumen resesi berarti membayar bunga dan cicilan kendaraan bermotor hingga KPR akan semakin mahal," terang Bhima.

Produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) yang mengacu pada nilai semua barang dan jasa yang diproduksi AS, menyusut 0,9 persen di kuartal II-2022. Ini merupakan kali kedua ekonomi AS menyusut setelah PDB AS di kuartal I-2022 kontraksi 1,6 persen.

Penurunan PDB sebanyak dua kali berturut-turut memenuhi definisi teknis resesi, meskipun para ekonom mengatakan ada sejumlah kriteria lain yang perlu dipertimbangkan.

Menteri Sri Mulyani: Survei Tunjukan Probabilitas Resesi Indonesia 3 Persen

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati terus mengamati ancaman resesi sebagai imbas dari pengetatan moneter yang dilakukan berbagai negara dunia saat ini. Namun secara data, Indonesia tampaknya masih jauh lebih aman dari resesi dibanding negara lain.

Mengacu pada data Bloomberg, Menteri Sri Mulyani mencatat, Indonesia masih relatif jauh lebih aman. Sementara, masih mengutip data survei Bloomberg, potensi AS terkena resesi mencapai 40 persen. Sementara Eropa memiliki probabilitas lebih tinggi, mencapai 55 persen.

"Indonesia dalam hal ini probabilitas dalam resesinya menurut survei tersebut 3 persen. Tentu kalau dibandingkan negara-negara tersebut jauh lebih kecil," tuturnya dalam konferensi pers APBN KiTa, Rabu (27/7).

"Jadi kalau melihat berbagai negara dunia yang menghadapi dilema kenaikan inflasi tinggi dan pengetatan moneter, sehingga menyebabkan pelemahan ekonomi mereka, mereka dihadapkan pada kemungkinan munculnya resesi di negara tersebut," tambah dia.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia

Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia

Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Apa Arti Pemilu? Ketahui Asas & Dasar Penyelenggaraan Pemilihan di Indonesia

Apa Arti Pemilu? Ketahui Asas & Dasar Penyelenggaraan Pemilihan di Indonesia

Apa arti pemilu? Berikut penjelasannya secara rinci.

Baca Selengkapnya
Menteri Risma Dipuji Usai Beberkan Strategi Indonesia Tangani Krisis Pangan, Gempa Bumi hingga Banjir di Forum OECD Perancis

Menteri Risma Dipuji Usai Beberkan Strategi Indonesia Tangani Krisis Pangan, Gempa Bumi hingga Banjir di Forum OECD Perancis

Penjelasan Menteri Risma terkait penanganan bencana di Indonesia mendapatkan pujian di Forum OECD Perancis.

Baca Selengkapnya
Airlangga Jawab Isu Sri Mulyani Mundur: Hoaks, Bu Ani Kan Teman Saya

Airlangga Jawab Isu Sri Mulyani Mundur: Hoaks, Bu Ani Kan Teman Saya

Isu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Minta MK Hadirkan 4 Menteri Jokowi jadi Saksi Sengketa Pilpres, Begini Jawaban Hakim Suhartoyo

Timnas AMIN Minta MK Hadirkan 4 Menteri Jokowi jadi Saksi Sengketa Pilpres, Begini Jawaban Hakim Suhartoyo

Keempatnya adalah Mensos, Menkeu, Menko Perekonomian dan Mendag

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya