Sejak 2005, LPS telah cabut izin usaha 90 bank
Merdeka.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah mencabut izin usaha (ICU) 90 bank sejak 2005 sampai November 2018. Bank itu terdiri dari 1 bank umum dan 89 Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
"Jumlah bank yang di CIU 2018 Januari sampai September ada lima bank BPR," ungkap Kepala Eksekutif LPS, Fauzi Ichsan di Kantornya, Jakarta, Kamis (30/10).
"Jumlah laik bayar sejak 2005 sampai September 2018 mencapai Rp 1,027 triliun," tambahnya.
Sementara, aset perusahaan per 30 September 2018 mencapai Rp 102,2 triliun. Jumlah tersebut didapat berdasarkan komposisi investasi sebesar Rp 90,00 triliun, kas dan piutang sebesar Rp 11,08 triliun, aset tetap Rp 0,1 triliun dan dana lain mencapai Rp 1,0 triliun.
"Total aset hingga per 30 September 2018 mencapai Rp 102,2 triliun," katanya.
Fauzi menyebut, dari sisi pendapatan, per Januari hingga September 2018 mencepai Rp 14,7 triliun. Jumlah itu dari pendapatan premi sebesar Rp 10,4 triliun dan pendapatan investasi sebesar Rp 4,3 triliun.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaTotal pinjaman 4 perusahaan ekspor tersebut mencapai Rp2,5 triliun.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaSejak September 2018 hingga Januari 2019, ketiga berhasil melakukan pinjaman fiktif menggunakan data 14 sekolah.
Baca SelengkapnyaSeorang lansia S (61) terancam dibui karena mencabuli 3 bocah di bawah umur.
Baca SelengkapnyaKetua LPS menjamin peristiwa itu tidak sampai menimbulkan gejolak dalam sektor perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaBeberapa pria usia prima yang beruntung, tidak bekerja karena mereka sudah sukses secara finansial dan sudah pensiun.
Baca SelengkapnyaTidak logis lantaran PSI sudah berkampanye dimana-mana.
Baca Selengkapnya