Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan kredit pada September 2018 capai 12,7 persen year on year (yoy) merupakan tanda pulihnya permintaan domestik. Sebagai informasi, Bank Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit sepanjang tahun 2018 akan berada di kisaran 10 persen hingga 12 persen.

"Perbaikan permintaan domestik, baik konsumsi maupun investasi itu terefleksi dengan penyaluran kredit meningkat lebih cepat dari yang kita perkirakan," kata Perry, dalam Konferensi Pers, di Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (26/10) kemarin.

"Terakhir kemarin kan 12,7 persen. Itu membuktikan permintaan kredit, baik dari konsumsi juga investasi itu mendorong bank menyalurkan kredit lebih tinggi," lanjut dia.

Pertumbuhan kredit yang demikian kata dia, memberikan sinyal bahwa intermediasi perbankan pun tengah membaik. "Ini mendukung pemulihan domestik demand maupun investasi," jelas Perry.

Menurut dia, berdasarkan pemantauan yang dilakukan bank sentral, pembiayaan perekonomian sejauh ini masih cukup positif. Hal itu tampak dari pembiayaan bank maupun non bank yang masih mencatatkan kinerja optimal.

"Pembiayaan dari non bank bagus, tapi tidak setinggi tahun lalu. Tapi pembiayaan perbankan naik. Jadi, intermediasi perbankan ikut membaik," tandasnya.