Merdeka.com - Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, menyampaikan pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) di Bali akan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah acara tersebut. Maka dari itu, acara ini akan memberi dampak ekonomi besar pada Indonesia.

"IMF-World Bank tinggal 2 minggu lebih dari sekarang dan Bali menjadi tuan rumah pesta terbesar dalam konferensi internasional dan pertama IMF di luar Amerika. Ini terbesar sejak dibuat Annual Meeting World Bank tahun 1946. Hal ini suatu yang luar biasa buat Bali. Mari kita bersama-sama membuat Bali tenang dan menjadi tuan rumah yang bagus," tuturnya saat meresmikan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, di Kuta Badung, Bali. Sabtu (22/9).

Menurut Menko Luhut, berdasarkan hitungan Bappenas, pertemuan tersebut akan menciptakan sekitar 327.000 lapangan kerja dan memberikan Rp 1,4 triliun pada ekonomi Bali. "Itu dampak yang sangat signifikan. UKM akan banyak berkembang," ucapnya.

Menko Luhut juga menjelaskan, meningkatnya sumbangan sektor pariwisata dari acara ini akan mengurangi tekanan Rupiah. Dia melanjutkan pemerintah yakin pada tahun depan Indonesia akan menerima devisa sebesar USD 7 miliar dari pariwisata.

"Itu dari seluruh turis di Indonesia. Karena target pemerintah tahun depan akan menerima 20 juta turis," katanya.