Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyebaran Covid-19 di China Meningkat, Rupiah Ditutup Menguat Tipis Rp14.326 per USD

Penyebaran Covid-19 di China Meningkat, Rupiah Ditutup Menguat Tipis Rp14.326 per USD Rupiah. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah ditutup menguat tipis di level Rp14.326 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.333. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat direntang Rp14.310 hingga Rp14.370 per USD.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, USD melemah terhadap mata uang lainnya, karena investor kembali fokus terhadap wabah Covid-19 terbaru di China. Ini menyebabkan penguncian di beberapa kota.

"China kembali melaporkan ledakan kasus Covid-19. Bahkan dalam update terbaru, China mencatat 5.280 kasus infeksi baru. Ini merupakan rekor tertinggi dalam dua tahun," kata Ibrahim dalam riset harian, Jakarta, Selasa (15/3)

Jumlah kasus di China memang terbilang sedikit dibanding negara lain. Namun strategi nol Covid yang tak segan me-lockdown wilayah jadi tantangan bagi ekonomi China dan global. Secara total, ada 10 kota yang dikunci di gelombang baru Covid-19 saat ini.

"Sejak pandemi mewabah, mengutip Worldometers, China mencatat 116.902 total kasus dengan 4.636 kematian," katanya.

Selain itu, The Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak pandemi ketika menjatuhkan keputusan kebijakannya pada hari Rabu. Investor mengharapkan kenaikan 25 basis poin pada pertemuan ini, menurut alat Fedwatch CME.

"Namun, harga telah meningkat untuk menunjukkan peluang 70 persen dari kenaikan 50 basis poin yang lebih besar pada pertemuan Mei 2022, berkat meningkatnya kekhawatiran tentang inflasi," kata Ibrahim.

Dari Sisi Internal Neraca Perdagangan Surplus

Sesuai ekspektasi pasar, Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) yang dirilis BPS kembali surplus pada Februari 2022. Neraca Perdagangan Indonesia bulan lalu tercatat USD 3,83 miliar. Surplus Februari naik dibanding Januari yang tercatat USD 930 juta. Surplus ini didorong nilai ekspor yang lebih tinggi dibanding dengan impor.

"Melonjaknya harga komoditas internasional mendorong surplus Februari. Adapun komoditas nonmigas penyumbang surplus terbesar berasal dari bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan atau nabati, besi dan baja," jelas Ibrahim.

Selain itu, pasar juga memantau perkembangan perekonomian Indonesia paska pulih dari Covid-19 di lihat dari berbagai indikator menunjukkan proses pemulihan ekonomi di Indonesia berjalan lebih cepat. Hal ini tercermin dari mobilitas masyarakat yang semakin normal, serta peningkatan kinerja penjualan ritel dan Indeks Keyakinan Konsumen yang tetap kuat di level optimis.

Perekonomian Indonesia juga diperkirakan akan kembali ke jalur yang lebih tinggi, didukung oleh perbaikan ekonomi global, peningkatan produktivitas domestik sebagai dampak dari reformasi struktural, termasuk percepatan reformasi digitalisasi ekonomi dan keuangan dan penguatan UMKM.

Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia (PDB) pada tahun ini pun diperkirakan akan meningkat lebih tinggi, pada kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen, dari pertumbuhan 3,69 persen pada 2021 Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga akan didukung oleh stimulus kebijakan yang terus berlangsung dan pembukaan kembali sektor ekonomi. Diperkirakan, sektor ekonomi seperti manufaktur, perdagangan, infrastruktur, dan pertanian akan terus mengalami peningkatan.

Kemudian, sektor pariwisata juga akan mulai mengalami peningkatan sejalan dengan normalisasi mobilitas. Penyelenggaraan MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), diyakini menjadi salah satu kegiatan yang akan mempercepat pemulihan di sektor tersebut.

"Bagusnya data internal tidak serta merta membawa mata uang garuda menguat tajam bahkan sebaliknya sempat melemah, walaupun akhirnya menguat tipis. Mungkin pelaku pasar condong terhadap pertemuan bank sentral Amerika Serikat yang akan mengumumkan kenaikan suku bunga acuannya," tandas Ibrahim.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Kembali di Bawah Rp16.000, Asalkan Bisa Penuhi Syarat Berikut Ini
Nilai Tukar Rupiah Kembali di Bawah Rp16.000, Asalkan Bisa Penuhi Syarat Berikut Ini

Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya
Ternyata, Pengusaha Lebih Takut Hal Ini Dibandingkan Pelemahan Kurs Rupiah
Ternyata, Pengusaha Lebih Takut Hal Ini Dibandingkan Pelemahan Kurs Rupiah

Kenaikan suku bunga oleh BI akan memberikan sederet dampak rambatan terhadap pelaku usaha ritel.

Baca Selengkapnya
Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman
Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman

Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Penjualan Ritel Awal 2024 Lebih Baik Dibanding Sebelum Pandemi Covid 2019, Benarkah Daya Beli Masyarakat Membaik?
Penjualan Ritel Awal 2024 Lebih Baik Dibanding Sebelum Pandemi Covid 2019, Benarkah Daya Beli Masyarakat Membaik?

Data Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.

Baca Selengkapnya
10 Mata Uang Terlemah di Dunia, Ada Rupiah Indonesia?
10 Mata Uang Terlemah di Dunia, Ada Rupiah Indonesia?

Pasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya