Pengamat sebut fintech bisa hilangkan fungsi broker
Merdeka.com - Kehadiran teknologi digital bisa memberikan dampak positif dan negatif bagi setiap sektor industri. Di mana dampak positifnya bisa membuka lapangan pekerjaan, sedangkan negatifnya bakal mematikan sektor industri.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), John C.P Tambunan mengaku khawatir dengan kehadiran financial technology atau fintech bagi profesi pialang saham atau biasa disebut oleh broker pada sebuah perusahaan efek. Dengan perkembangan digital, setiap investor telah memiliki akses terhadap transaksi di pasar modal, sehingga tidak memerlukan fungsi broker.
"Masing-masing orang sudah punya SID, bukan tidak mungkin suatu saat fungsi broker tidak ada lagi kecuali dia pemegang saham. Fungsi itu hilang digantikan oleh mesin dengan Iphone. Di OJK sendiri fintech menjadi sesuatu yang sangat menarik sekarang," kata Jhon, di Bali, Jumat (15/12).
Sementara itu, Komite Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Octavianus Budiyanto mengatakan, bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) harus menyoroti perkembangan fintech. Sebab kemunculan fintech perlu diwaspadai lantaran saat ini tren transaksi saham di bursa 60 persen itu dilakukan oleh investor domestik.
"Kita sudah melakukan hearing dengan OJK dalam hal ini pak Hoesen, dan beliau sangat setuju bahwa fungsi intermediate di sini harus dikuatkan," jelas dia.
Dia berharap regulator bursa efek bisa mengakomodasi peraturan-peraturan terkait teknologi digital. Menurutnya, tidak hanya peraturan saja, terpenting kesiapan dari infrastruktur teknologi dan sumber daya manusia (SDM) yang siap menghadapi serangan teknologi digital.
"Skill itu meliputi analisa pasar modal, melakukan analisa dengan baik dan benar sehingga kita harus membuat pasar modal ini yang sangat simple kalau ada gula pasti ada semut," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Blockchain memiliki potensi untuk mengubah cara berbagai transaksi dan penyimpanan data dilakukan.
Baca SelengkapnyaSektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Industri mesin sangrai kopi pun kini turut berkembang mengikuti perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaDahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaDi tengah kondisi pasar keuangan global yang volatile, di pasar domestik terjadi outflow dalam periode Juli hingga Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaMereka menyukai aplikasi perbankan digital yang memiliki fitur lengkap serta bisa diakses kapan pun dan di mana pun
Baca Selengkapnya