Pengamat: Ekonomi syariah harus masuk program prioritas di kepemimipinan selanjutnya
Merdeka.com - Pengamat Ekonomi Syariah Institut Pertanian Bogor, Irfan Syauqi Beik angkat suara terkait pencalonan presiden dan wakil presiden yang akan bertarung di pilpres 2019 mendatang. Katanya, siapapun nantinya yang terpilih agar dapat membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik lagi, terutama pada sektor keuangan syariah.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KM Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden untuk mendampinginya di Pilpres 2019. Ini diputuskan usai Presiden Jokowi dan partai koalisi melakukan pertimbangan panjang. Sementara lawannya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga secara resmi telah menggandeng Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2019.
"Saya berpesan betul, buat Sandi dan Kiai Ma'ruf jangan sampai ekonomi syariah tidak masuk dalam program mereka. Karena kalau tidak masuk berarti ekonomi syariah masih akan seperti sekarang gerakannya. Lebih banyak di tataran wacana ketimbang realitanya. Kan sekarang ini kalau bicara policy dominasi antara wacana dan realitas masih lebih besar wacana," kata Irfan ketika dihubungi merdeka.com, Jumat (10/8).
Oleh karena itu, dia berharap agar ekonomi syariah bisa mendapatkan tempat di dalam program kerja yang dicanangkan oleh kedua calon tersebut. Dengan begitu, Indonesia bisa mengejar ketertinggalannya dari negara-negara lain.
"Dan saya berharap ekonomi syariah masuk dalam visi dan misi program. Ini ujian pertama nih. Karena bukan apa-apa, kita jangan terus ketinggalan lah sama negara lain. Kita kalah dengan negara lain sementara kita punya potensi, punya hak mengembangkan," ujarnya.
Irfan melanjutkan, pemimpin terpilih nantinya harus melihat potensi yang telah dimiliki Indonesia. Tentu saja dalam memaksimalkan potensi tersebut, tidak bisa dikerjakan secara sendiri, harus ada dukungan dari seluruh pemangku kepentingan agar ekonomi syariah dapat berkembang.
"Setiap potensi itu tidak bergerak sendiri. Tapi bagaimana berbagai sektor ada lingmatch yang kuat, ada konektivitas yang kuat, saling mendukung saling membackup dan sinergi yang kuat. Sehingga masing-masing tidak jalan sendiri. Jadi ini ada di pundak capres dan cawapres kita ini," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta Jawa Barat sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional bisa memaksimalkan potensi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaSGIE adalah sebuah laporan yang mana dalam laporan tersebut menampilkan peringkat negara-negara yang menerapkan ekonomi syariah.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mardiono mengaku akan memperjuangkan banyak hal di Bangka Belitung khususnya terkait pelabuhan.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaDinpar Kaltim siap menyukseskan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dalam empat agenda besar nasional.
Baca SelengkapnyaDua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaGanjar telah secara konkret memberantas kemiskinan dengan mengedepankan kesejahteraan rakyat.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca Selengkapnya