Patut Dicoba! Ini Pilihan Investasi yang Tetap Untung Meski Rupiah Anjlok Pasca Serangan Iran ke Israel
Berikut ini beberapa alternatif investasi yang relatif aman saat Rupiah anjlok.
Berikut ini beberapa alternatif investasi yang relatif aman saat Rupiah anjlok.
Masyarakat tengah khawatir atas tren pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Melansir laman data Bloomberg, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS diperdagangkan pada angka Rp16.175 per dolar AS.
Namun, tak banyak yang tahu jika masih terdapat instrumen investasi yang bisa menjadi pilihan saat nilai tukar Rupiah mengalami pelemahan.
Melansir laman sikapiuangmu.ojk.go.id, pelemahan Rupiah secara tidak langsung memberikan dampak negatif ke kondisi keuangan masyarakat akibat peningkatan harga di pasar, terutama untuk produk impor.
Di sisi lain, tren penguatan dolar AS ini bisa menjadi kesempatan untuk mulai berinvestasi, yaitu melalui saham dan reksa dana.
Situasi ini sebenarnya momentum yang tepat untuk berinvestasi karena harga instrumen investasi saham yang juga turun.
"Sobat Sikapi bisa mulai berinvestasi dengan membeli saham atau reksa dana saat harga instrumen tersebut turun, lalu menjualnya kembali saat nilai tukar Rupiah dan IHSG kembali menguat dan harga instrumen investasi terkoreksi," jelas OJK.
Bagi Anda yang mencari investasi menguntungkan dalam jangka panjang, emas merupakan salah satu instrumen yang bisa diandalkan. Mengingat, harga emas cenderung mengalami kenaikan walaupun kurs Rupiah melemah.
"Naik turunnya harga emas memang tidak dapat diprediksi, mungkin saja saat Rupiah melemah harga emas naik dan mungkin saja sebaliknya. Namun, perubahan harga emas lebih stabil dibanding naik turunnya harga saham," tulis OJK.
Surat Utang Negara (SUN) merupakan instrumen investasi yang tepat di tengah penurunan kurs Rupiah saat ini.
Selain memiliki return yang lebih besar daripada deposito, SUN juga memiliki keunggulan dari sisi keamanan karena risiko yang lebih minim dibandingkan obligasi korporasi, saham, dan reksa dana.
"SUN adalah jenis investasi aset yang tidak bergantung terhadap kurs Dolar," sebut OJK.
Apalagi, pemerintah untuk pertama kalinya menerbitkan surat utang bagi investor ritel melalui Obligasi Ritel Indonesia (ORI).
Meski demikian, Anda harus memastikan lembaga investasi telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Lembaga keuangan yang mengantongi izin dari OJK menawarkan keamanan berinvestasi.
Kesempatan berinvestasi bisa dilakukan kapan saja termasuk saat nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS anjlok.
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaNilai tukar Rial Iran (IRR) anjlok usai Iran serang Israel dengan rudal balistik pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaAnalis Ibrahim memberikan beberapa rekomendasi waktu yang tepat menjual aset logam mulia di tengah anjloknya nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaUsai libur panjang lebaran, Rupiah makin terpuruk akibat serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membeberkan biang kerok Rupiah anjlok beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko rendah, investasi jangan pendek juga dapat menghasilkan untung dalam waktu yang singkat.
Baca SelengkapnyaTanpa ada konflik Iran vs Israel, rupiah sudah mengalami depresiasi 3,22 persen.
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia diprediksi merosot jika konflik Iran versus Israel berkepanjangan.
Baca Selengkapnya