Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

OJK optimistis rasio kredit macet capai 2,5 persen di akhir 2017

OJK optimistis rasio kredit macet capai 2,5 persen di akhir 2017

Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) industri perbankan masih bisa turun hingga 2,5 persen hingga akhir 2017. Diketahui NPL per akhir Oktober 2017 sebesar 2,9 persen.

Hal ini disampaikan Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK Slamet Edy Purnomo di sela-sela acara olahraga bersama guna menyongsong HUT ke-6 OJK.

"Ya kita berharap (NPL) di sekitar itu 2,5 persen. Optimislah kita," ungkapnya di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (23/11).

Dia mengatakan bahwa, hingga akhir tahun, sektor perbankan tentu akan melakukan konsolidasi guna memperbaiki performa bisnis mereka. Upaya itu menurut dia akan mendorong bank untuk berupaya menekan ratio kredit bermasalah.

"Kan Desember mereka kejar performance kan mau publikasi. Mereka ngejar itu. Target RBB (Rencana Bisnis Bank) harus tercapai. Sehingga mereka harus konsolidasi untuk kejar performance," kata dia.

Slamet mengatakan kualitas kredit untuk berbagai sektor juga sudah mulai pulih, seperti seperti sektor konsumer dan korporasi. Hanya kredit sektor komersial yang masih lesu.

"(Kredit) konsumer bagus. Komersial yang agak tidak bagus," tandasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024

Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.

Baca Selengkapnya
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024

Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.

Baca Selengkapnya
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen

Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.

Baca Selengkapnya
OJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya
OJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya

Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.

Baca Selengkapnya
Sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha Dicabut OJK, Akulaku PayLater Kembali Salurkan Pembiayaan
Sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha Dicabut OJK, Akulaku PayLater Kembali Salurkan Pembiayaan

Akulaku diminta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan manajemen risiko dalam menjalankan kegiatan usaha BNPL.

Baca Selengkapnya