Multitasking Bukan Berarti Anda Produktif, Ini Alasannya
Merdeka.com - Anda pasti sering mendengar istilah 'multitasking'. Seseorang yang multitasking berarti dapat mengerjakan banyak hal bersamaan. Biasanya orang-orang yang multitasking dianggap hebat karena mampu mengerjakan banyak hal secara bersamaan.
Multitasking biasanya dilakukan ketika seseorang memiliki banyak pekerjaan penting yang sifatnya urgent, kebanyakan orang multitasking karena tuntutan pekerjaan dan waktu.
Sayangnya, multitasking belum tentu menandakan orang itu produktif. Berikut alasan orang-orang yang multitasking berarti tidak produktif, dikutip laman JobStreet.
Tidak fokus
Multitasking memaksa seseorang untuk mengerjakan banyak hal dalam waktu yang sama. Jadi bisa dibayangkan konsentrasinya akan sering terpecah, sehingga waktu yang ada tidak terpakai secara efisien.
Mengerjakan banyak pekerjaan bersamaan akan terlihat cepat, namun hasilnya tidak akan sebagus orang yang fokus mengerjakan satu per satu. Mengerjakan banyak hal sekaligus hanya dapat membuat Anda jenuh yang berlebihan, dan dapat mempengaruhi kesehatan mental Anda.
Akan Sering Terjadi Kesalahan
Pikiran Anda terbagi pada beberapa urusan, sehingga wajar saja Anda bisa salah. Otak Anda dibuat bekerja bolak balik antara satu pekerjaan dengan lainnya, sehingga ketika Anda tidak fokus, bisa saja Anda tertukar antara satu pekerjaan dengan lainnya. Sehingga, multitasker sangat rentan terhadap kesalahan.
Monoton
Anda tidak akan sempat untuk memikirkan hal lain, karena otak Anda sudah terpaku pada banyak pekerjaan-pekerjaan. Sehingga, Anda jarang sekali memikirkan inovasi-inovasi baru, jadi biasanya seorang multitasker kurang kreatif dalam mengerjakan sesuatu dan menghasilkan sesuatu yang monoton. Pemikirannya akan selalu terprogram untuk menyelesaikan dengan cepat.
Memakan Banyak Waktu
Mengerjakan banyak hal sekaligus malah akan menghambat waktu Anda, karena perlu menghabiskan waktu untuk bolak-balik memikirkan dua hal yang berbeda. Setelah itu, Anda perlu memeriksa ulang apakah pekerjaan kamu sudah benar.
Jadi, selain Anda buang waktu, tenaga yang Anda gunakan juga tidak terpakai secara efektif, sehingga Anda lebih mudah terserang kelelahan dibanding seseorang yang mengerjakan tugasnya satu per satu.
Baca juga:3 Pembelajaran Tentang Kesuksesan dari Petinju Muhammad Ali4 Nasihat Keuangan Terbaik dari Sosok Ayah5 Tanda Anda Workaholic Tapi bukan Pekerja Andal7 Cara Mencegah Karyawan Mengundurkan Diri4 Kesalahan Sepele yang Disesali Miliarder saat Usia 20-anMiliarder Ini Pensiun Setelah 12 Tahun Jadi Orang Terkaya di China
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bekerja terlalu keras bisa menyebabkan masalah pada kesehatan mental kita. Berikut sejumlah cara untuk berhenti menjadi workaholic.
Baca SelengkapnyaBegini lho cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan konsentrasi.
Baca SelengkapnyaKita seharusnya meluangkan waktu untuk diri sendiri demi memperoleh sejumlah manfaat kehidupan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Merasa sulit berkonsentrasi? Jenis makanan berikut ini bisa kamu coba di rumah. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaSelada memiliki manfaat yang luar biasa untuk kesehatan. Yuk, simak fakta lengkap tentang manfaat selada sekaligus tips mengkonsumsinya!
Baca SelengkapnyaKebiasaan sederhana yang positif dapat membantu kita meraih kesuksesan dan kebahagiaan.
Baca SelengkapnyaRasa malas beraktivitas sering kali muncul setelah libur panjang.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com membahas manfaat yang luar biasa dari sit up sebelum tidur dan bangun tidur.
Baca SelengkapnyaStudi terkini menunjukkan orang lebih menyukai menjadi pekerja lepas ketimbang sebagai pekerja formal.
Baca Selengkapnya