Sepuluh Tahun Kelola Bimbel Kini Banting Setir Jualan Minuman di Kawasan Wisata, Pria Asal Madiun Ini Ungkap Alasannya
Dari berjualan di kawasan wisata, dia bisa meraup omzet Rp 3 juta per hari.
bimbingan belajar (bimbel)![Sepuluh Tahun Kelola Bimbel Kini Banting Setir Jualan Minuman di Kawasan Wisata, Pria Asal Madiun Ini Ungkap Alasannya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/4/19/1713509703821-j232uf.jpeg)
Dari berjualan di kawasan wisata, dia bisa meraup omzet Rp 3 juta per hari.
![Sepuluh Tahun Kelola Bimbel Kini Banting Setir Jualan Minuman di Kawasan Wisata, Pria Asal Madiun Ini Ungkap Alasannya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/19/1713509581659-qcgn5.jpeg)
Sepuluh Tahun Kelola Bimbel Kini Banting Setir Jualan Minuman di Kawasan Wisata, Pria Asal Madiun Ini Ungkap Alasannya
![Sepuluh Tahun Kelola Bimbel Kini Banting Setir Jualan Minuman di Kawasan Wisata, Pria Asal Madiun Ini Ungkap Alasannya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/19/1713509899420-07r40j.jpeg)
Seiring ketatnya daya saing di bidang pendidikan, keberadaan bimbingan belajar (bimbel) tumbuh menjamur. Peminat bimbel pun terus bertambah. Meski demikian, hal ini tidak menjamin semua penyedia bimbel meraup untung.
- Bisa-Bisanya Banjir Jadi Lokasi Wisata sampai Ramai Pedagang, Ngetes Kesabaran Tim SAR
- Mengintip Wisata Kuliner Mewah Milik Cucu Soeharto, Darma Mangkuluhur
- Taman Wisata Alam Posong Temanggung, Sajikan Pemandangan Elok
- Jalankan Amanah Istri yang Telah Wafat, Kakek 73 Tahun Jadi Tulang Punggung Keluarga Jual Minuman Keliling untuk Biayai Sekolah Cucu
- Pemindahan ASN ke IKN Diundur, Ini Alasan MenPANRB
- Libas Korsel, Tim Uber Indonesia Kembali Lolos ke Final Uber Cup 2024 usai Penantian 16 Tahun
Gulung Tikar
Salah satu bimbel di Kota Madiun yang sudah berusia 10 tahun justru gulung tikar akibat menjamurnya penyedia jasa bimbel. Pemilik bimbel ini bernama Heri Vita Winarko, warga Kelurahan Winongko, Kota Madiun.
"Bimbelnya hampir sepuluh tahunan. Dulu kan jarang ada (bimbel), sekarang sudah banyak. Jadi yang ikut les semakin sedikit,’’ tutur Heri, Kamis (18/4), dikutip dari Instagram @madiuntoday.id.
![Sepuluh Tahun Kelola Bimbel Kini Banting Setir Jualan Minuman di Kawasan Wisata, Pria Asal Madiun Ini Ungkap Alasannya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/19/1713510263117-fquo2.jpeg)
![Sepuluh Tahun Kelola Bimbel Kini Banting Setir Jualan Minuman di Kawasan Wisata, Pria Asal Madiun Ini Ungkap Alasannya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/19/1713510483443-dommt.jpeg)
Pada tahun 2023 lalu, Heri memutuskan menutup bimbelnya. Banyaknya jasa bimbel yang bermunculan membuat jumlah murid Heri semakin berkurang. Selain itu, tidak sedikit murid yang memilih les di gurunya masing-masing.
Banting Setir
Usai menutup bimbelnya, Heri memutuskan banting setir jualan minuman dan makanan di kawasan wisata Pahlawan Street Center (PSC) Kota Madiun. Keputusan ini ia pilih karena lebih menjanjikan secara finansial.
Heri berjualan di stand nomor dua dari timur di kawasan Kampung Eropa. Di kawasan ini ada 12 stand yang merupakan jatah untuk forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Kebetulan Heri merupakan Ketua KIM Kelurahan Winongo.
![Sepuluh Tahun Kelola Bimbel Kini Banting Setir Jualan Minuman di Kawasan Wisata, Pria Asal Madiun Ini Ungkap Alasannya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/19/1713510857360-73lhii.jpeg)
![Sepuluh Tahun Kelola Bimbel Kini Banting Setir Jualan Minuman di Kawasan Wisata, Pria Asal Madiun Ini Ungkap Alasannya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/19/1713510965650-a8amu.jpeg)
"Sebenarnya stand itu jatah forum KIM, tetapi saat ditawarkan banyak yang tidak bisa karena pekerjaan masing-masing. Awal-awal dulu dipakai bersama-sama, tapi yang lain tidak bisa melanjutkan, akhirnya tinggal saya,’’ jelasnya.
Penghasilan Meningkat
Heri mantap tetap berjualan di kawasan wisata enam negara tanpa visa Kota Madiun karena hasilnya menjanjikan. Bahkan, jauh lebih banyak dibanding penghasilannya dari usaha bimbel.
Ia menyebut rata-rata penghasilan dari bimbel berkisar Rp1 juta setiap bulannya. Sedang dari berjualan di kawasan wisata, dia bisa meraup omzet Rp 3 juta per hari.