Merdeka.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta akan mengoperasikan 7 kereta api (KA) tambahan guna memenuhi kebutuhan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran untuk mudik 2019. Meski kapasitas KA belum bisa dipastikan, namun jumlah kursi dipastikan lebih banyak jika dibandingkan Lebaran tahun lalu.

Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengatakan saat ini pihaknya masih akan menghitung kapasitas total KA tambahan. "Yang jelas lebih banyak dibandingkan periode sama tahun lalu," ujar Eko, di Solo, Kamis (21/3).

Menurut Eko, pada Lebaran tahun lalu jumlah KA tambahan yang dioperasikan sebanyak 5 KA dengan 9.400 kursi. Sedangkan, untuk tahun ini, diperkirakan jumlah kursi KA tambahan sekitar 10.000 kursi. Untuk KA tambahan ini kapasitasnya bervariasi, yaitu di kisaran 500 penumpang, atau tergantung dari jumlah rangkaian yang digunakan.

Sementara untuk penjualan tiket, pihaknya belum membuka layanan. Eko menjelaskan, penjualan tiket baru akan dilakukan pada H-60 pemberangkatan. Sehingga kemungkinan penjualannya baru akan dilakukan sekitar bulan April.

"Untuk penjualan tiket KA reguler, saat ini tinggal tersisa beberapa, terutama untuk pemberangkatan hari H dan H+1 Lebaran," katanya.

Untuk KA reguler, lanjut Eko, jumlahnya ada 19 KA. Ada pula beberapa KA lain yang sifatnya hanya melintasi Daop 6. Diantaranya KA Bima relasi Jakarta-Malang, KA Turangga relasi Surabaya Bandung dan KA Gajayana relasi Malang-Gambir.

Seperti tahun sebelumnya, beberapa KA tambahan untuk mudik 2019 yang diberangkatkan melalui Solo Balapan diantaranya ada KA Argo Lawu tambahan, Argo Dwipangga tambahan, dan Lodaya pagi dan malam tambahan. "Untuk tahun lalu KA tambahan ini mulai dioperasikan pada H-7 Lebaran," pungkas Eko.