Menteri Trenggono Hadiri UNOC 2022, Tawarkan Laut Sehat Untuk Ketahanan Pangan Dunia

Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mewakili pemerintah Indonesia hadir di United Nation Oceans Conference (UNOC) 2022. Menteri Trenggono menawarkan program ekonomi biru untuk menghadirkan laut sehat guna mendorong produk perikanan sebagai solusi ketahanan pangan dunia.
Penerapan Program ekonomi biru ini diwujudkan dalam rencana kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota dan perluasan kawasan konservasi perairan.
Hal ini disampaikan Menteri Trenggono saat mengisi acara Blue Food Coalition yang menjadi rangkaian kegiatan United Nation Oceans Conference (UNOC) 2022 yang berlangsung di Lisbon, Portugal, Senin (27/6/2022) siang waktu setempat. Acara Blue Food Coalition membahas tentang ketahanan pangan melalui produk akuatik.
"Dalam kesempatan ini Indonesia berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan sumber daya laut melalui kebijakan baru kami yakni kebijakan perikanan ikan terukur berbasis kuota untuk menanggulangi penangkapan ikan yang berlebihan dan untuk melestarikan populasi ikan," ujar Menteri Trenggono dalam sambutannya di hadapan perwakilan negara-negara anggota PBB peserta UNOC.

Menteri Trenggono menjelaskan sebagai negara maritim, perairan Indonesia adalah rumah bagi ekosistem laut dan keanekaragaman hayati laut yang paling produktif. Indonesia juga termasuk produsen dari hasil perikanan tangkap dan budidaya terbesar di dunia.
Penerapan kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota nantinya menggantikan sistem perikanan yang selama ini hanya dilakukan melalui proses administrasi perizinan. Kebijakan ini sebagai solusi atas kegiatan penangkapan ikan yang tidak terkendali dan berlebihan yang berimbas pada kerusakan ekosistem dan menurunnya populasi perikanan.
Lebih dari itu, kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota juga untuk menjawab persoalan illegal, unreported, and unregulated (IUU) fishing yang masih terjadi di wilayah perairan yuridiksi Indonesia. Ini juga sebagai bentuk komitmen pemerintah Indonesia melawan praktik IUU fishing sebagaimana yang disampaikan pada UNOC tahun 2017 di New York.
"Kebijakan ini akan mengatasi praktik penangkapan ikan yang berlebihan dan mengubahnya menjadi praktik penangkapan ikan yang sah secara hukum, dilaporkan dan diatur, melestarikan populasi ikan dan pengawasan terhadap aktivitas penangkapan ini akan berbasis satelit," terangnya.
Selain kebijakan penangkapan terukur, pihaknya juga akan terus memperluas kawasan konservasi perairan di Indonesia. Kawasan mangrove, padang lamun, hingga terumbu karang merupakan habitat bagi biota-biota laut untuk terus tumbuh dan berkembang biak. Populasi perikanan yang melimpah akan berkontribusi besar dalam menjawab kebutuhan pangan dunia.
Menteri Trenggono Sampaikan Kesuksesan Indonesia Terapkan Komitmen UNOC 2017

Dalam pertemuan UNOC yang berlangsung dari 27 Juni sampai 1 Juli 2022 tersebut, Menteri Trenggono turut menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia telah memenuhi tiga komitmen yang disampaikan pada UNOC lima tahun lalu di New York.
Komitmen tersebut meliputi target perluasan kawasan konservasi seluas 20 juta hektare, dengan realiasi mencapai 28,4 juta hektare pada tahun 2021. Kemudian penerbitan peraturan tentang Persyaratan dan Mekanisme Sertifikasi HAM Perikanan sebagai komitmen dalam memerangi pelanggaran Hak Asasi Manusia dalam Industri Perikanan.
Kemudian membuat rencana kebijakan baru tentang penangkapan ikan terukur berbasis kuota yang bertujuan untuk menghilangkan stigma IUU fishing dan dilakukan dengan pengawasan berbasis satelit. Langkah inisebagai wujud komitmen memberantas IUU Fishing dan mengangkat kejahatan perikanan sebagai kejahatan terorganisir transnasional.
"Jadi kunjungan ke acara UNOC ini adalah bagian dari komitmen kita, kontribusi kita pada dunia terutama terhadap climate change. Jadi ada tiga point dulu yang kita janjikan, yang menjadi tugas kita di UNOC pertama di 2017 itu sudah kita penuhi semua," pungkasnya.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Tahun Tuna 2024, KKP Perkuat Daya Saing Komoditas Tuna
Indonesia merupakan salah satu kekuatan penting dalam perikanan tuna dunia.
Baca Selengkapnya

KKP Jadikan Ulammart Wadah Standard UMKM Perikanan Naik Kelas
Dalam peringatan Harkannas ke-10 Tahun 2023 kali ini, KKP memamerkan sejumlah produk perikanan unggulan daerah serta binaan Ulammart.
Baca Selengkapnya

KKP Siapkan Beragam Gelaran di Harkannas 2023
Rencananya kegiatan bertajuk "Ikan untuk Generasi Emas" tersebut akan berlangsung di Lapangan Banteng, Jakarta pada 19-21 November 2023.
Baca Selengkapnya

KKP dan MSC Kawal Ketertelusuran & Keberlanjutan Ikan Konsumsi
Kerja sama kedua pihak yang telah dirintis sejak tahun 2019.
Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono Bingung Negara Sekecil Singapura Bisa Jadi Eksportir Ikan Hias Dunia
Mengingat, Singapura merupakan negara kecil yang tidak memiliki lautan seluas Indonesia.
Baca Selengkapnya

Sistem Logistik Ikan Nasional KKP Raih Penghargaan Indonesia Logistics Awards 2023
SLIN membuat manajemen rantai pasok ikan jadi lebih efektif dan efisien.
Baca Selengkapnya

KKP Gaungkan Perikanan Berkelanjutan di Harkannas ke-10
Kementerian KKP menyambut Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-10 dengan mengingatkan pentingnya kesadaran konsumen terhadap produk perikanan berkelanjutan.
Baca Selengkapnya

KKP Fasilitasi Pengembangan Korporasi Nelayan di Cilacap
Dukungan tersebut upaya KKP mendorong budaya korporasi sekaligus membangun ekosistem hulu-hilir perikanan.
Baca Selengkapnya

KKP Hadirkan Gerai Produk UMKM Perikanan "Ulammart" di Stasiun Gambir
Gerai tersebut dihadirkan sebagai upaya memperluas akses pasar UMKM perikanan.
Baca Selengkapnya

KKP Dorong Penerapan Zero Waste Produk Perikanan Menuju Harkanas ke-10
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan.
Baca Selengkapnya

KKP Catatkan Potensi Transaksi USD15,6 Juta di World Seafood Shanghai
Dalam pameran internasional yang berlangsung selama 3 hari ini, KKP membawa 9 eksportir produk perikanan.
Baca Selengkapnya

KKP Gandeng UNIDO Angkat Daya Saing Udang dan Emas Hijau di Pasar Dunia
Program SMART-Fish 3 dimaksudkan memperkuat produksi, standar mutu, diversifikasi produk, dan peluang pasar produk udang dan rumput laut.
Baca Selengkapnya