Menteri Bahlil Tegaskan Besaran Subsidi Kendaraan Listrik Belum Akurat
Merdeka.com - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, hingga saat ini pemerintah belum menentukan besaran subsidi bagi pembeli kendaraan listrik baik mobil maupun motor. Hal ini menanggapi pernyataan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang mengungkapkan pemerintah akan memberikan insentif ke masyarakat yang akan membeli mobil dan motor listrik.
Di mana untuk pembelian mobil listrik sebesar Rp 80 juta, mobil listrik hybrid akan diberikan insentif Rp 40 juta. Sementara untuk motor listrik baru akan diberikan sekitar Rp 8 juta dan untuk motor listrik konversi Rp 5 juta.
"Kita lagi hitung (besaran subsidi untuk pembelian kendaraan listrik," kata Bahlil di UPN Yogyakarta, Kamis (15/12).
Bahlil menerangkan jika pernyataan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita tentang besaran subsidi pembelian kendaraan listrik oleh pemerintah tidak akurat. Hitungan yang disampaikan Agus Gumiwang disebut Bahlil belum disahkan oleh pemerintah.
"Tidak ada itu, kok wartawan lebih paham. Informasi itu masih belum akurat. Itu hitung-hitungannya, tapi kan belum pasti. Ya kisarannya mungkin bisa saja, tapi kan belum pasti. Kita lagi (akan) memutuskan," sambung Bahlil.
Bahlil membeberkan pemerintah sedang menggodok aturan yang berkaitan dengan insentif pengembangan ekosistem kendaraan listrik, baik itu EV baterai maupun kendaraan listriknya.
"Kalau kita mau investasinya cepat bisa masuk ya paling lambat awal tahun depan harus sudah clear. Sekarang, Ibu Menteri Keuangan sedang menghitung (insentif pengembangan ekosistem kendaraan listrik) secara baik," ungkap Bahlil.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Subsidi konversi motor listrik juga akan naik dari sebelumnya Rp7 juta menjadi Rp10 juta.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaDadan mengakui sudah ada perusahaan yang disasar untuk diberikan insentif tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah cari cara agar penjualan kendaraan listrik meningkat.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaMG Motor Indonesia mengawali 2024 dengan berani: punya bos baru dan dua mobil listriknya dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaPemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaArifin juga angkat suara terkait wacana Kementerian Perindustrian yang akan membatasi penggunaan kendaraan listrik yang menggunakan baterai berbasis LFP.
Baca Selengkapnya