Menko Luhut Sebut Potensi Karbon Kredit Indonesia Capai USD 200 Miliar per Tahun
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyebut bahwa Indonesia memiliki peluang bisnis karbon kredit. Karbon kredit merupakan perdagangan emisi antar negara dalam rangka penanganan perubahan iklim .
"Indonesia punya 75-80 persen karbon kredit dunia," kata Luhut di kantor Kementerian Bidang Maritim dan Investasi, Jakarta, Selasa (10/12).
Jumlah tersebut lanjut Luhut, berasal dari lahan gambut di Indonesia seluas 7,5 juta hektare yang perlu dipelihara. Lalu, ada hutan mangrove seluas 3,1 juta hektare dan hutan lepas sekitar 160 juta hektare termasuk coral beach.
Kredit karbon ini sangat dibutuhkan negara- negara Eropa penyumbang emisi. Sebab mereka banyak menyumbang emisi sehingga perlu mengkompensasi dengan kredit karbon.
Luhut menyebut, nilai jual karbon kredit bisa mencapai USD 100-200 miliar per tahun. "Dan yang mereka bisa belanja itu di Indonesia," kata Luhut.
Susun Strategi
Untuk itu, saat ini pihaknya sedang menyusun dokumen strategi dan perencanaan (roadmap) dengan Kementerian Lingkungan Hidup. Tujuannya agar dipahami semua pihak yang terlibat dalam proyek karbon kredit.
Luhut menyebut dengan posisi seperti ini, Indonesia akan memiliki daya tawar dan posisi runding yang sangat tinggi. "Posisi Indonesia akan bagus ke depannya," ujar mantan Kepala Staf Kepresidenan ini.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah akan melakukan studi terlebih dulu untuk potensi area lahan yang disinyalir memiliki luas antara 350-500 ribu ha.
Baca SelengkapnyaNikel saat ini jadi incaran dunia sebagai salah satu bahan baku pembentuk baterai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaAHM terus berkomitmen penuhi kebutuhan masyarakat dengan tetap dukung netralitas karbon.
Baca SelengkapnyaSelain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto mengingatkan, jika laut dibiarkan tercemar dan ekosistemnya rusak, maka potensi yang terkandung di dalamnya terganggu.
Baca SelengkapnyaMenurut kajian geoseismik yang dilakukan pada rentang 2019-2020, Buton menyimpan potensi harta karun minyak hingga mencapai 5 miliar barel.
Baca Selengkapnya